Her Antique

59 8 17
                                    

"Demi apa aku baru tau kamu lebih muda 1 tahun dari aku...,"Yeji menatap SIM pacarnya tak percaya, bibirnya dikerucutkan tanda dia sedikit kecewa. Bukan kecewa kenapa, dia pernah pacaran dengan yang lebih muda tapi dia kecewa karena lagi-lagi sudah pacaran dengan Beomgyu beberapa minggu, dia baru kali ini tau tanggal lahir Beomgyu.

"Kok cemberut? Kamu gak suka pacaran sama yang lebih muda? Lagian cuma beda 1 tahun, kita satu angkatan juga,"Beomgyu mengacak-acak rambut Yeji dengan gemas.

"Pacar pertama aku juga seumuran kamu kok. Aku cuma sedih banyak banget yang aku lewatin tentang kamu,"Yeji duduk dari posisinya yang berbaring di atas kasur Beomgyu. Beomgyu mengenggam kedua tangan Yeji dan menatapnya seperti menatap anak kecil. Kalau dipikir-pikir umur cuma angka, sikap Yeji ke Beomgyu lebih manja walau Beomgyu kadang juga sangat manja pada Yeji.

"Ya udah sesi wawancara dibuka, mau tau apa Noona sayang?"tanya Beomgyu dengan senyum manisnya, menggoda Yeji. Noona...aduh panggilan itu berbahaya sekali. Wajah Yeji langsung menghangat.

Yeji berpikir. Dia sudah tau tentang keluarga Beomgyu, sekolah dari TK sampai SMA, warna kesukaan, makanan kesukaan dan sudah banyak sebenarnya tapi masih saja ada banyak yang terlewatkan.

"Impian kamu apa?"

"Sekarang impian aku bisa sama kamu sampai akhir,"

"Ayolah...maksud aku ambisi hidup kamu apa, yang gak menyangkut sama cinta,"Yeji mengerucutkan bibirnya lagi. Beomgyu gemas dan maju, mengecup bibir Yeji dengan singkat. Dia pun sedikit berpikir, lalu tersenyum lirih.

"Papa dulu punya bengkel dan cerita kalau cita-cita dia waktu muda pengen jadi pembalap. Terus aku pikir impian aku juga jadi pembalap, tapi setelah itu aku ubah mimpi aku. Aku pengen ngerakit sendiri mobil buat papa. Sayangnya beliau udah pergi duluan...,"

Yeji menatap Beomgyu sedih, gadis itu lalu memeluk Beomgyu erat dan mengusap-usap punggung pria Choi itu.

"Menurut aku yang punya impian kayak gitu cuma anak-anak. Sekarang dibanding impian, keinginan aku cuma lulus kuliah, kerja di tempat yang bagus dan hidup mapan,"pelukan mereka terpisah dan mereka saling bertatapan.

"Makanya aku bilang impian aku paling besar sekarang pengen sama kamu sampe akhir. Aku mau mapan, itu untuk kamu. Lima tahun lagi atau lebih, kamu jangan kemana-mana dan tunggu aku,"

"Aku sempat mikir...kita masih 20 tahun sekarang, aku mungkin bisa terus mengagumi kamu, sekali aku sayang sama seseorang selama dia gak ninggalin aku duluan, aku bakal terus setia sama dia. Tapi kamu...apa kamu bakal betah sama aku?"tanya Yeji sedih. Beomgyu mengusap rambut Yeji.

"Kamu ngomong apa sih sayang? Aku mungkin memang masih sangat muda tapi aku udah milih kamu. Kamu jangan khawatir dan terus disisi aku sampai hari itu tiba ya?"

Yeji mengangguk pelan.

"Mungkin aja kan kamu bosan sama aku. Capek ngadepin aku. Aku udah gak menarik lagi di mata kamu...ada cewek yang lebih menarik dan lebih muda...mungkin aja hati kamu berubah di tengah jalan. Sama kayak yang kamu lakuin ke mantan kamu...,"

Beomgyu tidak bisa mengelak jika Yeji sudah membawa-bawa nama Kazuha. Dia akui memang dia sudah kehilangan perasaan disaat mereka masih berhubungan tapi Kazuha dan Yeji berbeda. Bahkan Beomgyu tidak pernah terlalu berjuang untuk Kazuha atau pun mantannya yang lain. Kalau pun ada yang berkesan untuknya, itu hanya pacar pertamanya dulu saat SMA.

Sebuah pelukan ala papa beruang Beomgyu berikan pada Yeji sambil mengusap-usap rambut lembut dan wangi milik kekasihnya itu. Beomgyu mencoba menyalurkan perasaannya yang tidak akan pernah bisa diungkapkan dengan kata-kata. Berharap Yeji bisa merasakannya dan mengerti.

HELIOTROPE [BEOMGYU YEJI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang