With You

50 8 26
                                    

Tw// kiss, breastfeeding




Yeji tidak menyangka melewati perjalanan yang tentram menuju jatinangor bersama Jake. Sungguh kejaiban dia akhirnya bisa bertahan menempuh perjalanan bersama orang yang dia tolak selama ini. Namun bukan Yeji namanya jika dia langsung begitu saja mengakui bahwa dia telah menerima kehadiran Jake.

"Makasih ya. Gue harap ini pertemuan terakhir kita," ucap Yeji begitu saja lalu menutup pintu mobil. Yeji tidak tau bahwa Beomgyu sudah menunggu di kosannya, kebetulan sedang ngobrol dengan Karina yang baru pulang beberapa menit yang lalu. Melihat mobil yang mengantar Yeji, Beomgyu menaikkan satu alisnya.

"Eh, gue duluan ya," kata Karina yang langsung peka dan naik langsung ke atas.

"Loh kamu nunggu disini?" tanya Yeji kaget saat memasuki teras kosan.

"Iya. Tapi kayaknya aku pulang aja," Beomgyu langsung mengambil helmnya dan berjalan keluar namun ditahan Yeji.

"Kenapa? Kamu marah aku dianter Jake?" tanya Yeji sambil menatap mata Beomgyu namun Beomgyu memalingkan pandangannya. Entah kenapa hatinya sakit begitu saja.

"Gak masalah dan bagus," jawab Beomgyu, mengidahkan tangan Yeji yang menahan lengannya lalu memakai helmnya.

"Aku hampir dilecehin. Dia datang, aku ga sempat ngabarin kamu apa-apa, semua terlalu melelahkan untuk aku. Kamu tau seberapa aku nolak Jake tapi dia yang nyelametin aku,"

"Dilecehin?" Beomgyu langsung menoleh dan mengerutkan keningnya. Dengan cepat dia meraih kedua bahu Yeji dan memeriksa tubuh kekasihnya.

"Kamu dilecehin?! Siapa?! Orangnya dimana sekarang biar aku ambil perhitungan!!" mata Beomgyu langsung menyala-nyala dengan api kemarahan. Tanpa memikirkan kecemburuan pendek tak beralasannya itu, Beomgyu langsung menarik Yeji ke dalam dekapannya.

"Maafin aku gak ada disana tadi. Maafin aku...," ucap Beomgyu lirih.

"Udah yuk masuk kamar. Intinya udah lewat, aku gapapa. Jake yang ngelindungin aku,"

*
*
*
Yeji melenguh lemah saat merasakan permukaan lidah Beomgyu yang lembut dan basah menyapu jaringan epidermis payudaranya. Keduanya telah melepas pakaian bagian atas setelah sejam bercerita dan diceritakan kejadian tidak mengenakkan yang Yeji alami tadi. Beomgyu merasa sedikit gagal melindungi kekasihnya namun menjadi bersyukur saat tau bahwa masih ada 'penguntit' Yeji, yaitu Jake, yang menyelamatkannya tadi.

"Hnghh... Gyu...," Yeji melepaskan genggaman tangan Beomgyu diatas kasur dan meremas surai lembut sang pria saat merasakan hisapan cukup kuat di payudara kenyalnya.

"Ini kenapa masih kenceng banget, Sayang? Padahal aku sering nenenin," Beomgyu meremas lalu memijat-mijat kecil payudara Yeji sambil menatap sang gadis. Yeji menoleh ke arah kiri, tepat di atas nakas kecil sebelah kasurnya. Beomgyu mengikuti arah pandang kekasihnya itu dan langsung ber-ohh ria.

"Pantesan, biasanya cewek lain keseringan juga bakal sedikit berubah gitu loh. Tapi kamu makin kenceng aja aku liat,"

"Yang Kazuha gitu?"

"Yang, udah. Gamau bahas orang lain," Beomgyu merotasikan bola matanya. Yeji malah berdiri duduk sehingga Beomgyu mengikuti posisi gadisnya, "Gapapa, aku ga akan marah,"

"Kamu itu selalu ngomong gini, Sayaaang...," Beomgyu mencolek ujung hidung Yeji. "Ujung-ujungnya, cemburuan, nangis...," lanjut Beomgyu.

"Engga kok," Yeji membela dirinya dengan tidak beralasan. Gadis itu tau, Beomgyu benar. Tapi dia penasaran akan suatu hal.

HELIOTROPE [BEOMGYU YEJI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang