Hari-hari berlalu dan Yeji benar-benar tidak habis pikir bahwa Jake ternyata sudah begitu akrab masuk ke dalam kehidupannya. Tanpa Beomgyu ketahui, kegiatan Yeji setiap di Bandung selalu ditemani oleh Jake. Yeji masih sedikit angkuh menerima Jake dalam hidupnya namun tidak bisa dipungkiri, dia menyukainya. Jake begitu polos, baik dan perhatian. Sosok yang sempurna sebagai adiknya.
Entah adik. Atau teman.
Namun sekarang, Yeji sudah mulai menganggap Jake sebagai orang terdekatnya.
"Lo bego banget ih masa gitu aja ga sadar? Tu cewe beneran lagi nge-flirt sama lo," cerocos Yeji sambil menyeruput jusnya.
"Ya biarin deh. Soalnya aku juga ga peduli kak? Terus kalo aku sadar dia nge-flirt, emang aku harus gimana? Aku ga suka sama dia ya bener dong aku cuekin," balas Jake.
"Dih cakep gitu loh? Ini tuh kan cafe mahal, dia bukan waitress biasa. Kerja disini harus jago bahasa Inggris, pasti dia mahasiswa juga??"
"Coba kalo makan sama minum tuh, jangan ngobrol kak. Liat nih belepotan," Jake menyeka bekas whipped cream dipinggir bibir Yeji, membuat Yeji membeku sesaat. Entahlah, Yeji tidak habis pikir dengan Jake. Apa pria ini sadar bahwa dia sangat perhatian?
"Elah... Eh, jadi ga nih main ice skating-nya?" tanya Yeji sambil mengecek jam tangannya.
"Ayo, kakak tuh buruan abisin croffle-nya," tunjuk Jake pada croffle yang masih tinggal setengah.
"Yaudah lu abisin juga tuh kopi lu," Yeji pun buru-buru menghabiskan croffle dan menyeruput jusnya lagi. Hari ini Yeji sedang mood mengasah bakatnya di atas ring es. Jadi pulang bimbingan tadi, Yeji mengajak Jake mampir ke PVJ dulu.
"Kak, hp kakak geter tuh," Jake menunjuk hp yang tergeletak diatas meja. Yeji pun melirik benda itu, terpampang nama sang kekasih yang sedang meneleponnya. Mendadak Yeji sadar, dari pulang bimbingan tadi dia belum mengabari Beomgyu.
"Angkat aja kali kak, itu pacar kakak kan?" ucap Jake saat tau Yeji ragu-ragu mengangkat telepon Beomgyu. Jake tidak tau bahwa Yeji diluputi rasa bersalah saat ini. Beberapa hari yang lalu saat Yeji sibuk belanja buku di Gramed dengan Jake, dia juga lupa mengabari Beomgyu hingga pria itu sempat ngambek. Yeji takut Beomgyu akan ngambek lagi sekarang dan merusak moodnya yang ingin bersenang-senang bermain ice skating.
Masalah Beomgyu, dia rasa bisa dia selesaikan cepat saat bertemu. Yeji mematikan layar hpnya dan menyimpan hpnya ke dalam tas. Lalu beranjak dari tempatnya.
"Gapapa. Udah yuk, langsung naik," ucap Yeji.
*
*"Demi apa gue baru tau kalo lo payah banget Jakeee hahahaha!" Yeji tertawa terbahak-bahak melihat Jake kesulitan melangkah diatas ring es.
"Ajarin napa?" gerutu Jake.
"Idihh muka lo gausah sok imut ih, gue cubit juga nanti. Yaudah sini," Yeji mendekat dan menarik kedua tangan Jake.
"Lo rileks Jake, jangan tegang," ucap Yeji lembut. Jake sempat tertegun sejenak karena dia benar-benar tidak menyangka Yeji yang awalnya sangat menolak kehadirannya, sekarang malah sedekat dan seperhatian ini dengannya. Pria itu merasa bahagia karena tujuannya tercapai.
"Eh, lo bengong?"tanya Yeji heran. Jake langsung tersadar dan menggelengkan kepalanya, "Gimana mau rileks kak, ini tuh nakutin banget,"
"Halahh kalo jatuh juga jatuh aja. Lu jatuh diatas es, bukan diatas paku atau jurang! Ayoklah, lemesin, ikutin gue!" tuntun Yeji.
Pada awalnya Jake dapat mengikutin langkah Yeji namun ketegangan yang dia tahan pun mencapai puncak. Saat Yeji melepas tangan Jake, tiba-tiba Jake kehilangan keseimbangan dan...
KAMU SEDANG MEMBACA
HELIOTROPE [BEOMGYU YEJI]
Fanfiction"Bunga ini namanya heliotropium. Bunganya beracun tapi dalam beberapa kasus bisa menyembuhkan sengatan kalajengking bahkan infeksi rabies. Tapi dalam bahasa bunga, heliotrope melambangkan devotion atau kesetiaan...Hwang Yeji, bukankan bunga ini sepe...