11. Kesempatan Bertemu

6 1 0
                                    

Kampus Putri Showa. Kampus ini tidak hanya terkenal sebagai universitas khusus wanita, tetapi juga menjadi tujuan para artis maupun calon artis mengenyam pendidikan. Banyak perempuan dari kalangan dunia hiburan tercatat sebagai alumni kampus tersebut, terutama di bidang permodelan.

Bukan hanya alasan itu saja Megumi memilih kampus tersebut, kabarnya kampus ini memiliki koneksi orang dalam ke dunia hiburan. Demi mimpinya sebagai idola, ia ingin mengenal mereka, menandai kesempatan, dan menyetor wajah agar eksistensinya diingat oleh orang-orang tersebut.

Ayah Megumi pernah bilang bahwa mantannya menjadi dosen di kampus tersebut. Kawahara Irie. Setelah menjalani masa-masa orientasi kampus, Megumi segera mencari wanita tersebut. Alasannya tidak lain ialah ingin memiliki koneksi kuat dan seseorang yang bisa diandalkan untuk segala informasi mengenai kampus maupun dunia hiburan.

Berkenalan dengan orang baru seakan tengah bertaruh dengan perbandingan fifty-fifty. Apa orang itu bisa menerima sepenuh hati atau malah menolak dengan tegas. Megumi juga cemas apabila mengungkit identitasnya sebagai anak mantan, wanita itu enggan bicara padanya. Namun siapa yang menyangka?

"Anaknya Seichi-kun? Ya, Tuhan! Tidak kusangka sudah besar! Anakku saja baru masuk SMP!"

Jelas sekali Kawahara Irie itu sangat menyambut hangat kehadiran Megumi. Bahkan wanita itu memeluk Megumi seakan tengah memeluk anak dari saudara jauh yang sudah lama tak bersua.

"Aku juga dari Kobe, jadi tidak perlu terlalu kikuk bicara denganku. Anggap saja aku bibimu."

Megumi sangat bersyukur dan bangga atas 'keberaniannya' menemui Kawahara Irie. Semenjak itu Kawahara-sensei selalu memperhatikan Megumi di kampus. Jika mereka tidak sengaja bertemu, wanita itu akan mengajak Megumi makan siang bersama.

"Kamu tertarik di dunia permodelan?" Kawahara memulai percakapan terlebih dahulu. "Postur tubuh dan paras kamu sangat laku jadi model. Kalau mau, aku bisa mengajarimu langsung dan bisa menemukan job kecil-kecilan untukmu."

"A-aku... tertarik mempelajarinya, hanya saja... sebenarnya aku ingin menjadi idola, Sensei." Megumi mengutarakan niatnya dengan suara gugup, berhati-hati memilih kata.

"Aah! Kamu suka bernyanyi, ya? Boleh juga. Aku punya banyak kenalan beberapa agensi dan studio rekaman, tapi aku tidak terlalu berpengalaman di dunia tarik suara. Aku tidak bisa menjadi pembinamu."

"Tidak apa, Sensei. Hanya, jika Sensei menemukan informasi audisi, aku sudah sangat terbantu."

"Kalau itu mudah."

Sebagai imbalan dari setiap informasi yang diterima, Megumi harus menjadi asisten pribadi Kawahara-karena ia baru mahasiswi tahun pertama yang tidak mungkin diangkat menjadi asisten dosen. Mencetak dokumen, menyusun arsip mata kuliah sang dosen, membelikannya kopi atau bekal saat terdesak-tentu dengan uang Kawahara. Sesekali, di waktu bebas kuliah, Megumi disuruh ikut ke studio wanita itu bekerja. Tempat di mana Kawahara mengajar murid-murid modelnya.

Keputusan Megumi sangat tepat mengikuti Kawahara. Suatu hari dosennya itu memberikan informasi audisi bernyanyi khusus grup. Tentu kesempatan itu langsung diterimanya. Ia beserta Yumi langsung mendaftar sebagai sebuah grup dengan nama YuMe. Megumi yakin dengan kemampuan dirinya serta sang rekan. Mereka sudah berlatih selama ini di kelas tiga.

Saat audisi ia sama sekali tidak gugup, bernyanyi dan menari tanpa kesalahan. Namun berbeda dengan Yumi yang baru pertama kali mengikuti audisi. Megumi baru menyadari betapa gugup rekannya saat gadis itu menyanyikan bagiannya.

"Maaf, ya, aku mengacaukannya sejak awal." Setelah menampilkan kebolehan di depan juri, Yumi menyesali kesalahannya.

Megumi tahu betul bagaimana pertama kali jantungnya berdegup kencang saat audisi untuk pertama kali. Serasa ingin loncat dari badan dan bisa saja terkena serangan jantung sebelum menuntaskan niat. Ia tidak menyalahkan Yumi.

The Idol Twin Story [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang