by: Chika Zulya Oktaviana absen 4
Berlian adalah anak pertama dari dua bersaudara, dia memiliki adik laki laki yang bernama Devan. Mereka hanya berbeda 2 bulan tetapi kasih sayang dari orang tuanya yang berbeda, tetapi orang tua mereka lebih sering memberi kasih sayang nya kepada sang adik, Devan. Berlian memiliki sepupu-sepupu yang rumahnya tidak jauh dari rumah Berlian, semua sepupu Berlian adalah perempuan semua, Berlian dan sepupu-sepupunya tidak memiliki jarak umur yang jauh, dan bisa dibilang sepupu-sepupu Berlian lebih cantik dari Berlian. Pernah pada suatu hari saat salah satu sepupu nya sedang malas mandi dan tante berlian berkata "Hei, mandilah nak kalo kamu ga mandi nanti kamu jadi jelek kaya Berlian tuh, mau kamu?". jika keluarga besar Berlian saat berkumpul, mereka hanya memuji sepupunya seperti "ih kalian cantik sekali" dan sama sekali tidak ada pujian untuk Berlian, selain itu berlian juga suka sekali insecure pada keluarganya, karena Berlian merasa sifat dia sangat berbeda dengan keluarganya, keluarganya sangat rapih sedangan Berlian, ia cenderung ceroboh dan suka sekali ngasal ngasal menaruh barang dan tidak peduli dengan pakaiannya, seperti 'Suka suka aku mau cocok atau tidak aku tidak peduli'. Dan karena itu Berlian sering dikecil dan dia mulai merasa bahwa ayah dan ibunya lebih sayang dengan Devan dibandingkan Berlian, Devan ini sering dimanja sejak kecil dan fasilitasnya lebih bagus dengannya, misalnya pada saat Devan lulus sd, devan dimasukan disekola favorit sedangkan dulu saat Berlian lulus sd ia juga meminta ingin dimasukan kesekola favorit itu, tetapi bukannya dimasukan disekola favorit ia malah dimasukan kesekolah yang dekat dengan rumah nya "Udah ya berlian kamu masuk sekola dekat rumah saja, mama sengaja masukan Devan kesekola favorit itu karena Devan juga pintar dan dia juga sering dapat rangking tinggi, sayang dong kalau mama masukan Devan kesekola dekat sini saja" kata mamanya. Karena Berlian sering merasa dibedakan, ia tumbuh dengan sifat yang mudah iri hati termaksut ke Devan sang adik, dan Berlian jadi lebih sering mandiri karena merasa tidak ada yang bisa menerima ia apa adanya, dan untuk memulai pertemanan saja Berlian selalu takut dan hanya berteman dengan orang yang dia rasa hidup nya senasib dengannya. Semakin hari rasa ke irian Berlian pada Devan semakin besar dan semakin memuncak pada Berlian beda dikelas 3 SMP, saat itu Berlian meminta kepada orang tuanya agar dibelikan Hp karena Berlian sudah kelas 3SMP dan teman teman Berlian juga sudah memiliki Hp sendiri, tetapi saat Berlian meminta untuk dibelikan Hp orang tuanya menolak karena beralasan Ekonomi yang sedang tidak stabil dan dikarena kan biaya sekolah Devan yang begitu besar dibandingkan dengan sekola Berlian. Berlian mewajarkan itu karena memang alasannya ekonomi, tetapi pada suatu hari kekesalan Berlian pada orang tuanya meningkat karena ia melihat sang adik yaitu Devan dibelikan Hp yang beralasan agar lebih mudah dibuhungi, tentu saja Berlian kesal mendengar alasan itu keluar dari mulut orang tuanya dan Berlian pun menangis dan berkata "Ibu dan Ayah ini kenapa sih, aku ini kaka loh harusnya aku duluan yang mendapatkan Hp, tapi ini kenapa malah Devan duluan yang mendapat kan Hp, bahkan Devan aja tidak minta untuk dibelikan Hp". bentak Berlian pada orang tuanya dan Berlian berlari memasuki kamar membanting pintu dan menguncinya, Ayah dan Ibu tentu memanggil dan mengetuk ngetuk pintu Berlian tetapi tidak diharaukan sama sekali dengan Berlian. Berlian terus menangis dalam kamarnya, tetapi saat menangis Berlian menyadari ada sesuatu yang janggal, dari sudur mata Berlian ia melihat ada suatu bintik bintik hitam melayang "apa aku salah lihat ya?" Berlian memang sedikit takut, tetapi saat Berlian melihat kearah bintik hitam itu, bintik hitam itu langsung menghilang tetapi setiap Berlian melihat dari sudut matanya bintik hitam itu selalu muncul kembali, tetapi karena ia masig kesal karena masalah tadi bintik hitam itu hanya dihiraukan oleh Berlian. Karena masalah kemarin Berlian menjadi gampang menangis dan emosinya menj