TIDAK terasa mereka sudah berada di sana selama seminggu dan tentu aku dengan yang lain mulai bertugas seperti glade lainnya.
Namun aneh aku selalu memikirkan bagaimana jika kami keluar dari sini?,apakah kehidupan kami akan berjalan lancar atau tetap terkurung?.
Ini masih cukup pagi tidak mungkin Pandora berpikir hal tersebut tiap kali dirinya sedang melakukan sesuatu, dirinya langsung turun dari tempat tidur dan mulai naik ke atas pondok.
Matahari belum sepenuhnya terbit dan Pandora sudah terbangun hal tersebut tentu saja dirinya sudah terbiasa akan hal tersebut.
Andrienne ikut terbangun dan tentu dirinya mengikuti Pandora yang asik duduk di atas pondok sembari memainkan rumput dekat sana.
”Pelari akan segera berlari pagi ini dan mereka belum berlari kau sudah terbangun?,aneh.”celetuk Andrienne, sembari menggeleng kan kepalanya dimana dirinya heran dengan Pandora.
Matahari mulai terbit dengan sempurna dan tentu para glade sudah terbangun dan mulai berkerjasama dan pelari mulai memasuki labirin yang terlihat mengerikan namun Jane sangatlah penasaran dengan isi labirin tersebut.
”Bagaimana jika aku menjadi pelari aku akan terlihat keren bukan?”jelas Jane, sembari tersenyum percaya diri dan teman temannya hanya menatap jengkel ke arah Jane.
”Yang benar saja Jane kau baru saja tiga hari berada disini sudah banyak mau ah sudahlah aku ingin mengambil tanah dan air.”ucap Asteria.
Mereka mulai berkerjasama namun lagi lagi Pandora salah fokus terhadap salah satu pelari yang memakai kemeja biru yang sedikit kotor dan tentu Asteria menyadari hal tersebut.
Andrienne hanya membantu Newt yang emang tugas Newt untuk menyuruh Andrienne mencoba hal baru dan tentu itu menjadi pusat perhatian.
”Yang benar saja mereka sibuk berduaan sedangkan aku sibuk memetik tomat,sialan.”bisik Asteria, sembari menatap jengkel karena kelakuan dua sejoli itu.
Pandora hanya tertawa tawa pada saat dirinya sibuk mencari informasi tentang daerah ini karena dirinya juga sebenarnya sedikit kasihan terhadap para glade dan dirinya mencoba untuk mencari berbagai cara agar mereka dapat keluar.
Jane dengan Gally hanya fokus pada tujuan mereka dan juga semakin hari mereka semakin dekat layak nya seorang yang melebihi kata "teman".
Rasanya mungkin sedikit berat tinggal dengan banyak lelaki di tempat yang katanya tidak aman ini?,namun aku tetap berusaha tenang.
Perlahan lahan walaupun lama aku mulai terbiasa hidup disini banyak glade yang baik tapi kadang ada yang membuat aku kesal.
Newt dengan Andrienne semakin dekat aku jujur cukup malas jika mereka berdua banyak komunikasi depan ku,aku tidak nyaman.
Apalagi dengan Gally dan Jane ah jangan di tanya kedua sejoli itu selalu berdua bahkan mengurus lingkungannya Jane selalu membuntuti begitu juga Gally.
Aku hanya diam menatap dari atas melihat pelari dengan kemeja biru rambut seperti sapu ijuk.
”Ah aku sangat lelah melihat kedua teman perempuan ku sibuk dengan pasangan mereka yang aneh.”ucapku,yang ternyata Asteria berada di samping ku sekarang.
”Same feeling Penny.”jelas Asteria, sembari meminum jamu buatan ku.
”Apa apaan?,kenapa nama ku jadi Penny?.”ucapku, sembari menatap sinis ke arah Asteria.
”Dari pada aku memanggilmu Dora?,kau ingin berpetualang dengan monyet biru mu itu?”ejek Asteria,ke arah ku sembaru tertawa tawa dengan ucapannya.
Kedua temanku ikut naik keatas mereka sangat amat penasaran dengan obrolan kami ya aku hanya malas karena mereka sudah mulai dekat dengan lelaki sedangkan aku tidak tertarik aku hanya tertarik jika harus meminum air,(ga nyambung taik-author)
”Halo dua manusia yang terus berkerja namun sering diam apa lagi yang satu ini dengan tatapan mata gubrak nya”ejekkan Jane,ke arah ku membuat ku kembali menatap sinis ke arahnya.
”Yang dekat dengan lelaki buang.”ucapku, sembari memeluk kakiku sendiri.
”Idih apa apaan?,bukankah kau sering di perhatikan Minho belakangan ini?”celetuk Andrienne,yang mulai ikut campur agar menambah sensasi dalam topik ini.
”Ah aku pusing kenapa kalian membahas lelaki terus?,aku ingin membahas tentang cara membuat dirinya kembali”ujar Asteria, sembari tersenyum tipis dan kembali meminum jamu buatan ku.
”Tidak nyambung bodoh!”tegur Jane, sembari menggigit jempol nya.
Asteria hanya tersenyum sembari membenarkan rambutnya yang putih itu dan juga mereka lanjut mengobrol sampai akhir hari mulai gelap.
Aku duduk di atas sebuah kayu yang emang biasa di duduki oleh glade lainnya namun kali ini ucapan Andrienne benar,lelaki bermata sipit itu menatap ku sembari menggulung lengan bajunya.
Ketiga teman ku hanya tertawa kecil menatap ku yang terus menerus bersifat cuek ke arah Minho ya,sang ketua pelari yang kira kira sudah tiga tahun berlari, (apa kaga pegel?.)
To be continued dear
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐌𝐑 : 𝘏𝘰𝘸 𝘺𝘰𝘶 𝘨𝘦𝘵 𝘵𝘩𝘪𝘴 𝘨𝘪𝘳𝘭
Teen Fiction"always the cure never the kid" Terbangun di suatu tempat yang sangat asing bukannya aneh bukan?, itulah hal yang sering mereka alami dalam kehidupan ini Di jadikan sebagai seorang anak yang rela di uji agar di bedakan mana yang kebal dan mana yang...