12 tahun yang lalu.
Malam itu, lautan diamuk badai. Kapal mereka dibuat terombang-ambing dan berkali-kali dihempaskan oleh ombak yang mengamuk pada samudera. Semua kru kapal sibuk mengangkat layar, memindahkan berbagai macam logistik, dan menahan setir kemudi agar tidak melenceng dari arah tujuan. Selagi semua orang sibuk dengan urusan kapal, berbeda dengan kapten mereka yang justru terduduk di ruangannya seraya membasuh kain dengan air dingin dan menaruhnya di kening seorang anak perempuan berusia 7 tahun.
"A—Ayah ..."
Anak itu membuka matanya dan menatap pria yang dipanggil ayah itu dengan sayu. Tangan kecilnya menarik pakaian pria itu untuk menetralisir sakit di sekujur tubuh dan bagian kepalanya.
"It's alright, sweetheart. You're gonna be fine."
Shanks meraih tangan anaknya yang terasa sangat panas. Pria itu kembali meneliti wajah anak itu. Bibirnya pucat, terdapat semburat merah di sekitar hidung dan pipi. Hongou bilang, kalau demamnya tidak selesai sampai lusa, maka harus ditangani oleh dokter yang memiliki peralatan memadai di rumah sakit.
Snake, sang navigator bilang kalau terdapat kota di suatu pulau yang menyediakan rumah sakit cukup mutakhir di West Blue. Alhasil, Shanks langsung memerintah semua orang untuk segera berlayar ke sana.
"Ayah ... Aku ingin cepat sembuh ..."
Shanks mengusap kepala anak itu. "Kamu akan sembuh. Percaya sama Ayah."
Shanks menghabiskan waktu berjam-jam menemani Sarah yang terus merintih dalam tidurnya. Pikirannya kalang kabut, dia takut akan sesuatu hal yang buruk. Namun di sisi lain, pria itu berharap kalau anaknya ini hanya terkena demam biasa. Besok pagi atau siang pasti akan kembali sehat seperti semula.
Namun sayangnya, dua hari berlalu dan demamnya tidak kunjung turun. Hongou langsung mendiagnosis kalau Sarah terkena tipes beserta gejala-gejalanya yang menunjukan penyakit tersebut.
Di saat itu juga kapal mereka pun sampai di sebuah pulau yang sayangnya pulau tersebut bukanlah pulau yang mereka tuju—pulau yang katanya memiliki rumah sakit yang proper. Namun karena keadaan yang mendesak, Shanks segera turun ke dermaga dan bertanya dengan warga sekitar.
"Anakku sedang sakit, apakah disini terdapat dokter atau apapun itu yang bisa menyembuhkannya?"
Salah satu warga lokal yang merupakan nelayan itu menatap Shanks dengan amat tidak ramah. "Kalian bajak laut tidak kami terima di sini. Pergilah!"
Shanks terkejut. Beberapa detik kemudian dia mengerang kesal. "Yang sakit adalah anakku. Dia tidak ada hubungannya dengan statusku! Kumohon beritahu aku!" pinta Shanks dengan nada yang meninggi serta tatapan yang begitu menusuk.
Nelayan tersebut sedikit dibuat takut, hingga akhirnya dia mengalah sebab tidak mau memiliki urusan dengan bajak laut, dan mengantar pria itu ke sebuah rumah tua di desa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Coming Home
FanfictionHidup Sarah tiba-tiba harus dipersulit saat orang-orang pengunjung bar menangkap basah dirinya adalah seorang anak dari kaisar laut; Red Hair Pirate. Padahal, Sarah sudah mati-matian untuk memutus hubungan dari seorang pria yang menyumbangkan sebagi...