Masa kini.
Sarah menatap pantulan tubuhnya di cermin. Rambutnya sudah dua tahun ini tidak dia potong, terdapat sedikit sisa warna hitam di ujungnya sebab dia pernah mewarnai rambutnya untuk keperluan menutupi identitasnya. Sarah menarik kaus berwarna kuning dari dalam lemari dan mengenakannya. Ikat rambutnya hilang entah kemana, jadi dia membiarkan rambutnya terurai.
Saat Sarah membuka pintu kamar, suara gaduh mulai terdengar. Orang-orang berlalu lalang di depan kamarnya seraya membawa kotak-kotak logistik berisi persediaan makanan. Sarah tidak terlalu peduli. Gadis itu memilih mengenakan tasnya dan menutup kembali kamarnya rapat-rapat. Yang harus dia lakukan sekarang adalah menghindar. Dia tidak mau berada di keramaian orang-orang baru yang selalu menatapnya penasaran. Dia ingin menyendiri dan mengisi buku diary-nya yang sudah kosong berhari-hari.
Baru saja Sarah ingin bergegas menuju tangga untuk turun dari kapal, Shanks datang dengan sebuah kotak kayu berisi buah-buahan. Pria itu menghadang dirinya dan memberikan kotak logistik tersebut kepadanya.
Sarah refleks tidak bisa menolak, sebab kalau dia tidak acuh, kotak itu akan terjatuh dan hancur.
"Kau?! Apa-apaan?!" protesnya. Apalagi kotak ini sangat berat.
"Bantu yang lain turunkan logistik. Mau bagaimanapun kau bukan tamu di sini. Kau kru bajak laut Akagami."
"Aku bukan bagian dari kalian!"
"Seorang anggota bisa keluar atas persetujuan kaptennya. Aku tidak menyetujuinya."
"Sialan!"
"Language! Aku ini masih kaptenmu, lho. Tunjukkan wibawamu sedikit! Meskipun kau paling muda di sini, tapi secara teknis kau itu senior!"
Shanks terkekeh dan pergi begitu saja. Sarah menggeram kesal. Akhirnya mau tidak mau dia bergabung dengan yang lain, turun mengangkut logistik. Gadis itu pun menaruh logistik itu sembarangan, namun Lime buru-buru menepuk kepalanya.
"Kau mau isinya hancur terendam air?!" ucap pria itu. "Taruh di pinggir sana!" lanjutnya menunjuk tumpukan kotak logistik dan drum berisi bir.
Sarah mendengkus kesal. Dia kembali mengangkat kotak tersebut dan menaruhnya sesuai yang dikatakan oleh Lime. Gadis itu meneliti kondisi di sekitarnya, dan dengan langkah pelan mengambil ancang-ancang untuk menyelinap masuk ke dalam hutan agar terhindar dari mereka.
"Eitss! Kau mau pergi ke mana, anak manis? Kau lebih baik bantu aku bersihkan ikan!"
Roo tiba-tiba datang menggagalkan rencana kaburnya dengan mengangkat tas ranselnya sehingga tubuhnya juga ikutan terangkat beberapa sentimeter di atas pasir. Sarah terkejut, berusaha untuk memberontak tapi Roo sudah lebih dulu menaruhnya, duduk di atas tikar. Di hadapannya terdapat tumpukan ikan segar, tak lupa pria berbadan gempal itu menyediakan pisau untuknya.
"Paman Roo!!" kesal Sarah. Gadis itu menaruh pisaunya kembali dan mengambil ancang-ancang untuk berdiri. Namun Shanks menahan kepalanya agar tetap duduk di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Coming Home
FanfictionHidup Sarah tiba-tiba harus dipersulit saat orang-orang pengunjung bar menangkap basah dirinya adalah seorang anak dari kaisar laut; Red Hair Pirate. Padahal, Sarah sudah mati-matian untuk memutus hubungan dari seorang pria yang menyumbangkan sebagi...