Kapal berlabuh di pulau Kirian di keesokan harinya.
Meskipun Giselle sudah menetapkan pilihannya, Shanks tetap meminta kru kapal untuk berlabuh sejenak di pulau tempat wanita itu lahir dan tumbuh. Giselle sebenarnya sedikit takut. Bagaimana jika orang-orang mengenal dirinya? Melihatnya turun dari kapal bajak laut, sedangkan kabar terakhir darinya adalah dia diculik dan dijual oleh bajak laut. Kemungkinan buruk berita tentangnya adalah negatif.
Shanks memakaikannya sebuah topi. Membetulkan rambutnya agar penampilannya sedikit berbeda. "Maaf membuatmu tidak nyaman. Persediaan makanan hampir habis. Kita harus singgah untuk mengisi perbekalan."
Giselle menarik pendapatnya barusan. Dia tidak masalah apabila harus singgah ke pulau Kirian. Asal bersama Shanks, dia akan selalu merasa aman di dekatnya.
Beberapa kru berbagi tugas, sedangkan Shanks dan Giselle pergi melihat-lihat isi pulau. Di tengah perjalanan, sesekali Giselle menjelaskan tempat yang mereka lewati. Mulai dari sekolahnya, kedai teh favoritnya, hingga tempat penjual makanan yang selalu Giselle kunjungi dulu. Tapi mereka tidak mengunjungi satupun tempat yang mereka lewati. Sebab Giselle langsung membawa Shanks ke suatu rumah di tengah hutan. Rumah itu tidak berpenghuni, sudah reot dimakan usia.
"Ini rumahku dulu sebelum akhirnya tinggal bersama Bibi," jelasnya.
Shanks menatap sebuah lukisan kusam termakan usia yang terpajang di dinding ruang utama. Ada anak kecil berambut hitam bersama seorang wanita yang juga memiliki wajah, mata, dan rambut mirip dengan sang anak.
"Dia ... Ibumu?" tanya Shanks.
Sarah hanya mengangguk. Shanks paham, akhirnya membawa wanita itu keluar dari rumah tua itu. Kini mereka lanjut menuju padang rumput yang tempatnya sedikit terjal. Giselle melepas genggaman tangannya pada pria itu dan berlari menuju padang yang memiliki topografi menurun dengan memanfaatkan gaya kelembaman. Wanita itu tertawa dengan sangat lepas. Shanks ikut tersenyum melihat tingkah wanita itu. Sesuatu yang baru, sebab dia bisa melihat mata jelaganya bersinar di bawah pancaran matahari senja. Shanks pun ikut turun ke bawah.
"Nostalgia, hm?" tanyanya.
Giselle mengangguk. "Dulu aku sering main di sini."
Shanks mengusap rambut hitamnya, membersihkan dedaunan yang menempel di sana. Mereka pun duduk bersebelahan di atas rumput.
"Sekarang giliranmu, Kapten!"
"Giliran apa? Aku harus kembali naik dan berlari turun?" tebaknya.
Giselle menggeleng. "Cerita tentangmu. Aku sudah menceritakan banyak tentangku. Bagaimana denganmu?"
Shanks tertawa. "Cerita masa kecilku tidak jauh dari bajak laut. Kalau bisa dikatakan aku besar di kapal bajak laut dan hidup sebagai bajak laut!"
Giselle memperhatikan pria itu dengan sangat antusias. Shanks berdeham. Rada gugup saat wanita itu menatapnya lekat-lekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Coming Home
FanfictionHidup Sarah tiba-tiba harus dipersulit saat orang-orang pengunjung bar menangkap basah dirinya adalah seorang anak dari kaisar laut; Red Hair Pirate. Padahal, Sarah sudah mati-matian untuk memutus hubungan dari seorang pria yang menyumbangkan sebagi...