Anak haram. Anak hasil perbudakan. Hadir di dunia karena sebuah dosa.
Aku adalah sebuah dosa.
"ARRGH!"
Sarah tidak bisa berpikir jernih. Dia berjalan tak tentu arah seraya menampar diri sendiri hingga wajah dan tangannya terasa panas. Langkah gadis itu membawanya menuju dermaga tempat mereka pertama kali datang. Sarah menaiki sekoci, mendayung menuju Red Force berada.
"Kenapa hanya kau sendiri yang datang? Kemana ayahmu?" tanya Benn saat melihat gadis itu datang sendirian.
Ayah? Ayahnya, dia bilang? Shanks bukan lagi ayahnya!
Sarah tersenyum manis. "Ada yang tertinggal. Ayah lupa membawa dompetnya, sekalian aku ingin membawa tasku, untuk belanja oleh-oleh."
"Lalu ayahmu ada di mana?"
Tolong hentikan, jangan sebut pria itu ayahku!
"Dia sedang menunggu di kedai dekat toserba. Maaf Benn, bicaranya nanti saja. Aku sedang buru-buru. "
Sarah turun menuju kamarnya. Memasukkan beberapa setel baju, dan barang-barang berharga miliknya. Setelah itu dia masuk ke dalam ruangan Shanks. Mencuri beberapa kantung uang dan emas. Aksinya terhenti kala dirinya melihat ke arah gantungan di dinding. Shanks menyimpan berbagai kalung, sebagian adalah kalung yang pernah dia buat waktu kecil, sisanya adalah kalung perak dengan liontin berbentuk oval, di tengah liontin itu terdapat batu Ruby. Sarah tahu, kalung apa itu. Alhasil merampasnya dan memasukkannya ke dalam tas. Tak sampai di situ, dia juga mengambil sebuah belati di lemari hias, memasukkannya juga ke dalam tas. Setelah itu Sarah kembali ke dek atas.
"Tidak ada lagi yang ketinggalan?" Benn bertanya.
Sarah terdiam. Dia tidak tahu ke mana arah pertanyaannya itu. Tapi Sarah hanya mengangguk, dan melompat turun kembali menuju sekoci. Gadis itu tiba-tiba merasa bersalah dengan pergi begitu saja tanpa pamit kepada Benn dan yang lain. Mereka sudah sangat akrab sejak Sarah masih bayi. Mereka adalah paman sekaligus kakak baginya. Tapi Sarah tidak mau menangis apabila terus berlama-lama menatap mereka.
Sarah kembali menuju pulau. Menyusuri sisi lain dermaga dan mendapati sebuah kapal besar yang sedang menaikkan muatan ke atas dek. Tanpa ragu, dia menghampiri salah satu orang yang sepertinya terlihat adalah seorang kapten. Sebab sedari tadi hanya duduk dengan santai seraya menyesap kopinya.
"Kau kaptennya?"
Sarah langsung melempar pertanyaan seraya menunjuk kapal tersebut. Pria berbadan besar dengan luka jahit di kedua sudut bibirnya itu menatap dirinya. Kebingungan saat melihat ada anak kecil datang menghampirinya.
"Ada apa seorang anak kecil mendatangiku?" tanyanya
"Kau kaptennya?" tanyanya sekali lagi.
Pria itu berdecak. "Menurutmu?" ucapnya. Dia berdiri mengusir Sarah. "Pergilah! Ini bukan kawasan anak kecil!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Coming Home
FanfictionHidup Sarah tiba-tiba harus dipersulit saat orang-orang pengunjung bar menangkap basah dirinya adalah seorang anak dari kaisar laut; Red Hair Pirate. Padahal, Sarah sudah mati-matian untuk memutus hubungan dari seorang pria yang menyumbangkan sebagi...