"Van, bangun udah siang ni"
Vannia hanya bergumam. Mungkin, ia masih Lelah dan belum tenang ulah kejadian kemarin."Gue berangkat dulu. Nntr kalau mau makan, ada nasi bungkus di meja"
"Iya" mata vannia masih ingin terpejam.
Matahari kini mulai tinggi. Cahaya mentari yang memasuki ruang kamar membuat mata silau untuk membuka. Ia beranjak keluar dari tempat tidurnya untuk melihat suasana luar. Pemandangan rasanya asing sekali karena baru saja pindah ke kontrakan baru.Pagi ini didapati cuaca yang stabil. Ia ingin menikmati pemandangan disekitar pemukiman. Sebelum itu, ia tidak lupa membawa handuk kecil dan mengkucir rambutnya dengan bentuk ekor poni.
Matahari diwaktu yang tepat itu mempapar permukaan kulit vannia diperjalanan. Paparan dari sang Surya tentu mengandung vitamin c hal itu akan membuat kulit vannia tetap sehat dan bugar. Memiliki kulit yang sehat tentu harus menjadi ciri khas seorang pramugari.
Keringat yang bercucuran membasahi permukaan kulit vannia. Ia percaya, waktu senantiasa tahu, hanya keringat yang menuai senyuman di akhir cerita.
Sudah sangat jauh ia tempuh. Rasanya lelah sekali. Keringat yang berusaha menolong dirinya agar kulit tetap dingin dari paparan sinar matahari. Ia pun mengusapnya dengan handuk kecil yang ia bawa. Rasa lelahnya yang sangat terasa dari ujung kepala hingga kaki, ia berhenti sejenak menepati kursi didekat taman yang tepatnya berada dibawah naungan pohon. Baru saja seraya melepas lelahnya. Suara pesan dari handphone miliknya membunyikan nada dering pesan sepertinya ia akan menerima pesan, entah dari siapa?.
< Evander
"Lo dimana sekarang?"
"Sibuk Tah?""Dikontrakkan"
"Nggak, hari ini gue gak ada kerjaan"
"Oh, iya. Terimakasih ya buat kemarin udah ngerepotin Lo🙏🙏""No problem. Itu memang tugasnya seorang kapten"
"😏"
"Hari ini mumpung kita gak ada jam terbang. Gimana kalo kita isi dengan mencari angin aja"
"Panas ah"
"Oooo sekarang Lo gak ada jam terbang juga....mmmmmmm gimana ya?🤔🤔🤔"
..........................
"Ok lah"Di waktu sinar sang Surya yang sangat terik. Evander hanya mengajak vannia ke sebuah wisata sejarah yang ada didalam gua. Disitu terdapat relief relief tentang kehidupan zaman purba. Menariknya disana juga terdapat tulang belulang hewan di zaman purba yang sepertinya itu disusun rapi oleh para petugas. Gua yang memanjang hingga ke ujung-ujungnya terlihat sangat indah karena dihiasi dengan lampu disetiap lorong. Hal itu tidak membuat suasana menjadi seram. Namun suasana didalam gua itu sangatlah nyaman. Dingin sekali. Padahal matahari saat ini sangat terik. Sepertinya sejak dari tadi Evander memang memiliki rencana yang tepat untuk vannia diwaktu seperti ini.
Vannia menghentikan langkah kaki selanjutnya karena pandangan vannia tertuju pada sebuah patung Dewi yang sangat cantik. Membuat ia sangat terpukau.
"Cantik ya?" Tanya vannia.
"Tentu dong kan dia seorang Dewi. Tapi Lo juga cantik"
"Apaan sih"
"Hahaha"
"Mas, mas, boleh minta tolong fotoin!" Pinta vannia pada seseorang yang baru lewat didekatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lembayung Senja [Tamat]
Storie d'amoreSepertinya perempuan itu sedang merenung diri sembari menikmati cahaya jingga. Warnanya sangat indah sekali. Memancarkan warna khasnya tentu semua orang ingin menikmati nya dengan cara mereka masing-masing. Entah kenapa? Waktu itu ia dihampiri oleh...