PART 11

52 20 8
                                    

     Andre dan chani menelusuri setiap jalan sembari menikmati hangatnya matahari.

     Di jalan raya. Andre menunjukkan foto zayyan pada setiap orang yang ia lewati. Chani menenggak air minumnya dengan cepat, tenggorokannya terasa kering karena baru saja menempuh perjalanan begitu dibawah teriknya matahari.

     "Sorry Chan, hari ini gue gak jadi bawa Lo kerumah. Apalagi risqi Masih perlu bantuan kami"

     "Gue emang nggak mau ikut"

     "Lahh kok gitu sih....tapi nyokap gue pengen ketemu sama Lo. Apalagi nyokap gue pengen tau kalo gue sekarang udah punya pacar..........." Andre keceplosan.

     "Pacar? Kenal aja nggak"

     "Maksud gue, punya temen perempuan"

     "Terus?"

     "Gue ditantang sama nyokap gue, disuruh bawa perempuan cantik dihari ulang nyokap gue"

     "Berisik"

     Dalam benaknya Andre ingin sekali ketawa lepas bersama dengannya. Hari ini pas sekali. Andre mengajak chani duduk di kursi yang berada di tepi jalan,ingin istirahat sembari menghilangkan keringat. Kursi itu tepat sekali karena berada dibawah naungan pohon. Rasanya tetap sejuk meski cahaya matahari menembus masuk melalui celah celah daun yang sedikit meronggang ulah rantingnya yang tidak beraturan. Tidak lama dari itu. Didapati segerombolan anak anak yang hendak lewat dihadapan mereka berdua yang sepertinya mereka akan pergi bermain. Chani beranjak berdiri dari tempat duduknya lalu ia menanyakan tentang zayyan pada anak anak tersebut.

     "Adek, adek. Kakak mau tanya sesuatu boleh ya?"

     "Tanya apa kak?"

     Chani menunjukkan foto zayyan di handphone miliknya pada anak anak itu.

     "Pernah liat anak kecil ini nggak? Namanya zayyan"

      "Gak pernah kak" anak anak lainnya juga mengatakan hal yang sama.

      "Kakak ngapain disini duduk berduaan?" Celetuk salah satu dari mereka.

     "Ciiieeeeeee, hati hati ya kak sama om Daddy sugar itu"

     "Awass ya!" Andre sedikit kesal.

     "Kabuuuuurr!!!!"

     Chani sedikit tertawa sembari menahan senyum manisnya. Wkwkwkw.

***

     Pohon pohon ditaman itu menjatuhkan daun yang sudah menua. Angin berusaha menghempasnya. Risqi dan vannia menginjaki daun daun itu disetiap mengenai langkahnya. Siang ini ditaman itu sepi sekali. Sunyi dan hening yang bisa mereka nikmati.

    Wajah risqi yang terlihat murung mungkin karena adiknya yang masih belum ditemukan. Mereka berjalan sembari menikmati jatuhnya daun kering. Pada saat itu juga vannia dikejutkan dengan bunyi ponsel disaku celananya. Ia pun membuka ponselnya. Alhasil, panggilan itu hanya sekilas pancingan. Namun ia menerima pesan dari nomor yang tidak dikenali. Tanpa berlama-lama lagi ia membuka pesan yang muncul barusan. Ternyata didapati sebuah foto yang membuat dirinya shock.

     "Ya ampun, zayyan" tidak lama dari itu disusul foto berikutnya.

     "Evander, vellyn"

     "Kenapa?" Tanya risqi disaat vannia terlihat shock.

      "Ini coba lihat!, Evander sama vellyn juga terjebak" vannia memperlihatkan foto yang diterima barusan pada risqi. Foto itu terdapat keterangan yang membuat risqi semakin emosi.

   <• Sumber tidak ketahui

     "Transfer uang 1M ke no rek ini, jika teman teman Lo ingin selamat"

"Ok. tunggu aja dulu"

"Gue tunggu sampai malam ini. Jika nggak, Lo pasti tahu apa yang akan gue lakukan terhadap adik kecil ini"

"Oouwh"

     "Gimana ini?"

     "Tenang aja. Gue punya rencana"

     "Oh, iya. Chani sama Andre kemana ya?"

    "Coba hubungi!"

    "Gue lacak aja lokasi ponsel vellyn" lanjut risqi dengan tangan geram.

***

     Dthegg.. dthegg.. dthegg.

     vellyn terbangun ulah suara palu. Preman itu menghancurkan ponsel milik vellyn dan juga Evander. Tangan dan kakinya terikat dengan beberapa lilitan tali. Vellyn sama sekali tidak bisa bergerak meski posisinya duduk. Evander tidak sadarkan diri, melihat hal itu tentu membuat vellyn merasa shock. Apalagi badan Evander terlihat babak belur yang sepertinya sudah beberapa kali dihajar oleh preman tersebut. Dahinya dipenuhi darah yang bercucuran. Vellyn ingin sekali berteriak sekencang mungkin namun ia tidak bisa melakukannya karena mulutnya dilakban. Disampingnya Evander, juga ada zayyan yang terlihat tidak bertenaga sama sekali.

     Dirumah kosong itu terdapat beberapa preman yang sepertinya menunggu kedatangan risqi. Da juga rumah itu dijadikan Markaz preman tersebut. Ruangannya yang sangat gelap sontak membuat vellyn ketakutan.

     Napas zayyan Terengah-engah, ia hanya bisa menunggu kehadiran sang kakak. Pria berpakaian serba hitam menghampiri vellyn, tentu membuat ia semakin ketakutan. Pria mengubah posisinya menjadi jongkok, Dengan santai pria itu menyulut sebatang rokok kemudian menghirup asap rokok tersebut. Diujung batang tentu terdapat bekas tembakau yang sudah membakar. Pria itu menjatuhkan bekas tembakaunya pada kaki vellyn. Sontak ia kesakitan.

     "Mau gue lakukan hal yang sama pada cowok Lo?".

     Vellyn ingin sekali berteriak. Pria itu menendang Evander dengan sangat kasar hingga terpental. Vellyn pun menangis dan meminta ampun padanya.

     Malam itu. Waktu yang tepat sekali bagi risqi Untuk melakukan aksinya. Risqi, Andre dan juga vannia melangkah pelan menuju rumah kosong itu. Dari kejauhan terlihat seorang pria yang sepertinya ingin menjemput ajal mereka. Andre berencana mengalih perhatian penjaga itu dengan melemparkan batu. Penjaga itupun mencurigai sesuatu, kemudian melangkahkan kakinya berjalan kearah lebih jauh didepan pintu gerbang. Risqi yang sudah lama menunggunya. Ia segera melakukan aksinya untuk preman itu.

     BUGHH!!!

     "AAAAAAAAA".

     Suara teriakan tadi membuat preman lainnya menjadi bersiap siaga. Mereka bertiga tanpa berlama-lama lagi, langsung menendang pintu utama. Segerombolan preman pun mulai berdatangan. Risqi dan Andre menghajar preman itu satu persatu, ditengah perkelahian yang sengit didapati salah satu seorang yang memegang pisau kecil. Hampir saja mengenainya karena risqi langsung menepis pisau tersebut. Segerombolan preman yang semakin berdatangan, tenaga Andre dan risqi semakin lemah. Risqi terpental akibat tendangan salah satu preman itu namun ia tetap bisa menyeimbangkan tubuhnya. Tendangan yang mengenai kepala Andre, ia sama sekali tidak bisa bertahan.

     Setelah perkelahian itu berhenti sejenak yang sepertinya mereka semua mengambil nafas masing masing. Kemudian disusullah seorang pria yang langsung menghadang pistol kearah Risqi. Vannia terkejut melihat hal itu, siapa sangka bos preman itu adalah mantan kekasihnya vannia sebelum kenal dengan Risqi. Ia teringat sekali dengan perjuangan bersama dia diwaktu vannia mengejar karir bersama dengannya.

    

Lembayung Senja [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang