Suasana malam kali ini sepertinya sama dengan malam-malam sebelumnya. Vannia yang tengah berada ditaman rumah sakit. Mrnikmati segala hal tentang langit. Menghirup angin malam merasa menenangkan dirinya. Melihat bulan sabit yang berusaha menerangi bumi. Tak hanya itu, bintang-bintang juga berusaha menerangi. Semua itu menjadi segala hal miliknya. Ditaman itu ia sendirian, duduk dikursi yang terbuat dari besi. Besi itu terasa sangat dingin mengalahkan angin dimalam itu.
“kenapa lo gak pulang?” suara dari arah belakang sepertinya ia mengenali suara tersebut. Ternyata benar, itu rizqi yang datang menghampirinya.
“btw hari ini lo gak ada jam terbang” lanjutnya saat mulai duduk disamping vannia.
“sebenarnya ada sih, Cuma hari ini gue ngambil dulu”
“kenapa?”
“Cuma lelah” jawaban singkat
Sebenarnya vannia melakukan itu demi risqi. Terutama pada zayyan meski harus merelakan jam kerjanya.“oh iya, zayyan kemana?”
“udah tidur” berhenti sejenak.
“btw, orang tua lo kemana? Gue gak pernah denger lo telponan sama orang tuanya” sambung rizqi pada saat itu juga.
Vannia Menghirup napas dalam-dalam lalu menghembuskannya perlahan-lahan.“gak usah Tanya”
“kenapa?”
“privat” simple, singkat, padat dan tidak banyak basa-basi.
***
Di rumahnya risqi hanya ada chani dan andre yang menjaga rumahnya. Siang itu, chani baru saja datang kerja. Kali ini ia aka nada jam terbang lagi. Melihat perlengkapannya sudah habis ia sedikit kebingungan. Ditoko terdekat tidak ada perlengkapan yang dibutuhkan chani. Waktu persiapan untuk berangkat ke bandara hanya tersisa beberapa jam saja. Pada saat itu juga chani punya rencana ia mengajak andre pergi ke pusat kota.
“tapi ada syaratnya” ucap andre. Chani yang mendengarnya sangat bete.
“apa sih, pakai syarat syarat segala” jawabnya dengan nada tinggi.
“Cuma minta maaf pada gue atas kesalahan yang lo lakuin kemaren”
“suruh siapa lo pura pura kek maling modus banget”
“yaudah kalo gak mau minta maaf”
“iya iya gue minta maaf” memutar bola mata yang malas.
“segampang itu?”
“harus minta maaf kayk gimana sih?”
“SAYA MINTA MAAF ATAS KESALAHAN DIRI SAYA” posisi rukuk sedikit sopan. Andre ketawa kecil atas yang dilakukan chani.
Di perjalanan. Dinginnya AC di mobil itu membuat chani ketiduran. Melepas lelahnya karena baru saja ia pulang kerja lagipun ia belum sempat istiraht sebelumnya. Melihat wajah chani yang menggemaskan dengan rambut yang terurai. Andre terkagum-kagum melihatnya dengan jarak yang sangat dekat. Kini, niat baiknya berubah. Membalaskan dendam atas yang dilakukan chani pada dirinya. Ia menghentikan mobilnya ke tepi jalan. Pada waktu yang tepat itu andre melakukan akasinya segera mengambil alat tulis di laci mobinya. Tanpa pikir panjang. ia mencoret-coret wajahnya dengan bentuk seperti wajah kucing.
Sesampainya di mall. Tentu parkiran yang di tuju paling utama. Chani terbangun dari tidurnya akibat benturan ban yang cukup keras saat melewati polisi tidur. Memantapkan mobilnya sesuai garis parkiran lalu kemudian mereka berdua menuju pintu utama. Pintu otomatis yang terbuat dari kaca Ia melihat cerminan dirinya dari kaca tersebut. Namun hasilnya tetep burem, wajah lucunya tidak kelihatan. Andre tertawa kecil melihatnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Lembayung Senja [Tamat]
عاطفيةSepertinya perempuan itu sedang merenung diri sembari menikmati cahaya jingga. Warnanya sangat indah sekali. Memancarkan warna khasnya tentu semua orang ingin menikmati nya dengan cara mereka masing-masing. Entah kenapa? Waktu itu ia dihampiri oleh...