episode 30

620 7 3
                                    


Keesokan harinya ketika mereka terbangun dari tidurnya. Ternyata putra telah bangun terlebih dahulu dan selesai menyiapkan sarapan untuk Zaidan.

"Pagi sayang" sapa Zaidan yang masih mengantuk

"Pagi Idan, cuci muka dulu sana"

"Sebentar ya"

Setelah Zaidan kembali dari kamar mandi semua makanan telah tersaji di meja makan kemudian Zaidan dan putra menikmati sarapan mereka sebelum pergi ke kampus.

"Maaf ya aku gak sempet masak yang lain"

"Gapapa sayang, ini juga udah lebih dari cukup kok" Zaidan tersenyum ke putra


Saat sedang makan wajah putra terlihat murung seperti memikirkan banyak hal.


"Sayang" panggil Zaidan yang menyadarkan lamunan putra

"Ahh? Kenapa?"

"Kamu kenapa keliatan murung gitu sih, kamu mikir apa? Cerita sama aku sini" Zaidan yang terlihat khawatir

"Ah enggak, aku gapapa" puntra yang mencoba bersikap biasa

"Kamu tuh ga bisa bohongin aku, aku tau kamu lagi mikirin sesuatu. Kasih tau aku ya"

"Aku mikirin yang semalem" jawab putra lesu

"Semalem? Nathan maksudnya?" Tanya Zaidan yang sedikit meninggikan suaranya

Putra hanya mengangguk pelan.

"Ngapain sih masih mikirin orang kayak gitu? Dia tuh gak pantes buat dipikirin. Kalau kamu gak nahan aku semalem, dia udah abis sama aku sekarang"

"Apa yang kamu pikirin lagi dari dia hah?" Tanya Zaidan lagi

"A-aaku cuma bingung aja"

"Bingung? Bingung kenapa?"

"Aku tau kalau yang ngelakuin itu pasti Nathan, cuma aku bingung gimana buat ngomong sama dia nya"

"Kamu mau aku yang ngomong sama dia?"

Mendengar itu putra langsung memotong ucapan Zaidan "gausah, nanti kamu langsung pukul dia bukannya ngomong sama dia"

"Hehehe kamu tau aja" tanpa rasa bersalah Zaidan hanya tertawa "lagian udah jelas kan, aku juga gak suka basa-basi. Mending langsung pukul"

"Kamu tuh apa-apa langsung pukul" putra yang terlihat jengkel

"Kalau dia salah ya salah, kalau dia salah tapi gak mau ngaku....ya aku pukul"

"Ah udah ah, terserah kamu aja"

"Jadi...mau aku bantu ngomong sama Nathan"

"GAAAK!!, Gausah!!. Biarin aku aja"

"Yaudah, tapi kalau misalkan dia macem-macem sama kamu lagi. Jangan salahin aku ya kalau dia akhirnya dirawat di rumah sakit"





Setelah mereka berdua selesai sarapan dan mandi, mereka berdua bersiap untuk pergi ke kampus. Setelah mereka sampai di kampus putra dan Zaidan dikejutkan oleh Nathan yang ada di parkiran kampus.

"Put, itu Nathan kan?" Zaidan bertanya kepada putra sambil menatap orang yang ditujunya

"Iyaa, itu Nathan"

Zaidan yang terlihat masih kesal terhadap Nathan seakan-akan siap menghantam wajah Nathan kapanpun ia mau. Melihat hal itu putra mencoba menenangkan Zaidan

"Udah kamu tenang aja ya, ini biar aku yang urus. Kamu ke kelas langsung aja"

"Kalau dia macem-macem ke kamu gimana?" Tanya Zaidan

"Gak mungkin lah, ini kan masih di kampus. Udah kamu tenang ya, aku bisa selesain ini sendiri"

"Yaudah, kamu hati-hati ya. Aku ke kelas dulu, kalau ada apa-apa kasih tau aku. Ngerti kan"

ZAIDAN & PUTRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang