MANDALA C. : 8. Struggle

4.3K 300 15
                                    



Ciee yang nungguin setiap Chapternya.
Jadi sayang deh 🤧
Author semangat lagi kalo kalian bacanya
Sambil pencet bintang di bawah pojok kiri.
Beneran deh gak boong 😋


Ingat MOTTO kita?

Jawab dikomentar🐒

***

Beberapa anggota OSIS mulai memasuki kelas Meisya, Tiba-tiba banget razianya! Mampus bedak gue sama lipstik gue kebawa lagi! Fafa tai! Dan beginilah Meisya saat di waktu genting sekalipun ia akan selalu mengumpati kecerobohannya.

"Semua tas letakkan diatas meja, dan untuk seluruh siswa-siswi harap berdiri." Perintah salah satu cewek berambut sebahu didepan kelas.

Zoya menyenggol bahu Meisya yang berdiri disampingnya.

"Mampus jimat-jimat gue ditas semua! Emang brengsek Fafa!"

Geramnya merutuki Fafa yang selalu mempersulit hidupnya dan Meisya setelah menjadi Ketua OSIS. Jimat yang dimaksud adalah perlengkapan make up yang sering ia bawa kemana pun.

"Tau gini gue gak bakal milih noh cowok! Nyesel gue!" Tambah Meisya tak Terima.

Suara keriuhan dari luar kelas mampu menyita perhatian beberapa saat, Dara Bendahara OSIS menghampiri kelasnya dengan tergesa-gesa. Raut wajahnya membuat semua orang mengernyit heran.

"Mandala berantem di Rooftop__" Ucap Dara.

Ah elah caper tuh titisan setan! Biasa aja kali mukanya gak usah berlebihan! Bukannya tiap hari si mandala mukulin orang?! Tanya meisya dalam hati.

"Sama Fafa. " Sambung Dara.

What the hell!

Darah berdesir diseluruh tubuhnya, apakah telinganya masih berfungsi? Atau memang kabar yang ia dengar hanya hoaks? Oh jelas tidak mungkin si Fafa mau ngeladenin setan! Iya kan?!

Sudah positive thinking nih cewek malah beberapa anggota OSIS langsung berhamburan pergi meninggalkan ruang kelasnya, perasaannya semakin tidak enak.

Fafa yang ia kenal tak pernah berantem sekalipun dia punya skill bela diri yang lumayan jago, Fafa bukan cowok sok jagoan, terakhir kali ia mendapati Sahabatnya berkelahi cuma pas waktu SMP doang.

Selama di SMA Bumi Bangsa Fafa tak pernah melakukan tindakan bodoh itu.

"Lo denger kan Mei, Fafa berantem! Yakin lo gak mau samperin?!" Seru zoya mengguncang tubuh kecil temannya.

Seakan tersadar dari lamunannya Maisya langsung berlari keluar kelas menuju tempat dimana Sahabat kecilnya berada.

Ini tidak benar!

"Gue bantu!" Putus seorang cowok tanpa memedulikan penolakan sahabatnya. Ia berjalan meninggalkan kamar meisya setelah mengambil kunci motornya.

"Gak usah ikut campur urusan gue Fafa!" Tolaknya lagi.

"Sejak kapan lo bisa nyelesain masalah tanpa gue? Gak pernah kan?!" Ucapan cowok diambang pintu kamarnya membuat Maisya menggigit bibir.

Bahkan kalau tidak ada sosok Fabian Fernandes mungkin hidupnya sudah berakhir. Tapi kalo nggak batu bukan Meisya Amalia namanya!

"Fa please__" Ucap meisya menahan tangis.

ᴍᴀɴᴅᴀʟᴀTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang