18

36 1 0
                                    

Happy Reading
Cinta♥️
.
.
.
Sorry for typo

"Bunda" lirih seorang gadis saat melihat seorang wanita yang sama persis seperti ibunya.

"BUNDA!"

"BUNDA!" Gadis itu berteriak seperti orang kesetanan. Dia adalah Lulu. Gadis itu adalah Lulu. Lulu berteriak dari ujung jalan memanggil orang yang mirip seperti Bundanya.

"Bunda tunggu!" Lulu berlari ke tengah jalan tak peduli walau jalanan sedang ramai dilalui oleh kendaraan. Diabaikannya klakson dari pengendara yang geram atas tindakannya itu.

Tadi Lulu baru saja membeli beberapa keperluan rumahnya yang kebetulan sudah kosong. Dan saat akan pulang ia tak sengaja mendapati sosok yang mirip dengan orang yang telah melahirkannya. Dia berdiri tepat di ujung jalan sana.

"Bunda tunggu! Berhenti!" Lulu sudah sampai di ujung jalan tepat di tempat wanita yang dia teriaki tadi.

Sedangkan wanita itu berlari membelah kerumunan berusaha menjauhi Lulu. Lulu terus berlari dengan kencang berusaha mengimbangi langkah wanita itu tapi takdir tak berpihak padanya. Kakinya tersandung membuatnya tersungkur ke jalan.

"Auhhh" rintih Lulu, dengan posisi terduduk di jalanan.

Dia meringis menahan perih di area lutut dan telapak tangannya. Sudah bisa ia pastikan kalau kedua area itu pasti robek. Tapi Lulu tak memperdulikannya, dia celingak-celinguk mencari wanita yang di kejarnya tadi. Hilang sudah harapannya saat ia tidak melihat keberadaan wanita itu lagi. Dia yakin seratus persen kalau wanita tadi adalah Bundanya yang selama ini hilang tanpa jejak.

"Bunda..." Lulu terisak pilu.

Tidak. Ia menangis bukan karena luka di lutut dan tangannya, tapi karena ia gagal menemui Bundanya. Hati Lulu seakan diremas oleh tangan tak kasat mata dikala ia mengingat kejadian tadi. Kejadian dimana bundanya sendiri menjauhi dan tak ingin bertemu dengan dirinya.

"Hiks"

"Bangun" seseorang tiba-tiba saja berkata di hadapan Lulu.

Lulu tetap diam dia bahkan tak mengangkat wajahnya. Sampai suara itu terdengar lagi.

"Bangun! Dengan Lo yang nangis-nangis kek gini nggak bakalan bisa ngerubah keadaan"

"Luka Lo harus diobatin"

Mendengar suara yang familiar, Lulu perlahan mengangkat kepalanya. Disanalah dia melihat seorang lelaki tampan yang sangat dia kenali. Baru beberapa hari ini mereka berhubungan.

"Arnold" cicit Lulu pelan.

"Hm" Arnold berdehem pelan.

"Berdiri. Gue nggk mau ngerendah buat Lo"

Arnold berbicara se datar mungkin. Ia sebenarnya punya rasa kasihan yang luar biasa pada gadis ini. Dia tadi melihat kejadian dimana Lulu berlari mengejar seorang wanita dan berakhir tersungkur di jalanan. Awalnya ia tak ingin membantu, tapi entah kenapa langkah kakinya membawa Arnold ke hadapan gadis ini.

Crazy LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang