24

25 1 0
                                    

Happy Reading
Cinta❤️
.
.
.

sorry for typo

------------

Langit biru yang terlihat jelas menggambarkan kalau hari ini akan cerah. Matahari yang sedari tadi menunjukkan kuasa nya itu terus bersinar sejak pagi tadi. Cuaca yang panas ditambah dengan ada nya angin sepoi-sepoi membuat siang ini sangat cocok untuk tidur.

Kelas XI Fase 1 atau disapa F1 adalah kelas yang mana di dalamnya diisi dengan rombongan siswa tengil. Jika biasanya kelas dengan embel-embel satu itu adalah kelas unggulan. Lain halnya di Nusantara. Kelas Fase 1 ini diisi oleh para biang onar sekolah. Didalamnya ada si kembar dan cecunguk-cecunguk berandal lainnya.

Jika kalian berharap kelas ini akan tenang, maka kalian salah besar. Kelas ini selalu saja heboh. Tak peduli siapapun yang mengajar kelas ini tetap akan heboh.

Seperti sekarang ini. Meja yang awalnya tersusun rapi, sudah terletak tak di tempat seharusnya. Ada kursi yang jatuh, disusun dengan kursi lain, dan ada juga yang terletak secara terbalik. Entah bagaimana bisa letaknya seperti itu.

Kebetulan kelas ini sedang free alias jamkos. Jadinya kondisi kelas amburadul tak berbentuk.

"Woi Arsen bayar uang kas lo!" Seorang cewek ber name tag Lily berteriak pada Arsen.

"Aelah apa sih Ly?" decak Arsen malas. "Lo mah kalau demen bilang"

"Gue demen sama lo, amit-amit Ya Allah" ketus Lily seperti orang yang ingin muntah.

"Gue mau nagih uang kas lo. Udah nunggak berapa bulan ini" Lily berbicara sembari menunjuk-nunjuk buku besar yang ada dihadapannya sekarang.

"Ayo bayar!"

Arsen melirik sekilas kemudian dia menendang kursi Theo yang ada disebelahnya.

"Ck, apaan sih!?" Kata Theo dengan nyolot. Orang lagi tidur juga malah diganggu.

"Bayarin uang kas gue dong" pinta Arsen tak tau malu.

"Bayar sendiri" balas Theo cuek. Ia kembali menidurkan kepalanya di atas meja.

"Ayo mana!" Tagih Lily galak.

"Sabar napa"

Arsen tak habis akal. Dia kemudian menendang kursi Dave yang ada di depannya.

"Bos bagi duit"

"Buat apa?!" Tanya Dave melirik Arsen sekilas, lalu kemudian ia kembali fokus pada buku bacaannya.

"Buat bayar kas, noh si nenek lampir malak gue" ucapnya melirik ke arah Lily yang sedang berkacak pinggang di bangkunya.

"Enak aja lo manggil gue nenek lampir" hardik Lily tak terima.

"Gue kalilipatin juga nih uang kas lo!"

"Hehe, sorry ly" cengir Arsen.

"Bagi duit dong bos" pinta Arsen dengan tangan menengadah.

Dave menggeleng pelan. Ia merogoh saku celana miliknya dan mengeluarkan uang berwarna merah dua lembar.

Crazy LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang