31

19 1 0
                                    

Happy Reading
Cinta❤️
.
.
.

"Sayang!" 

Setelah diskusi dengan cecunguk Arsen dan Theo di kantin tadi mengenai perasaannya. Daven langsung bergegas pergi ke kelas Lulu. Bertujuan menjemput Lulu, karena sudah hampir jam pulang.

Tidak perlu jauh-jauh ke kelasnya, Lulu sudah berada di depannya. Lebih tepatnya di ujung koridor dan sedang berjalan ke arahnya. Jangan lupakan ada tiga sahabat baiknya yang selalu ada.

"Lu pacar lo tuh." kode Angel pada Lulu yang sibuk dengan ponselnya.

Lulu menatap ke mana Angel menatap dan menemukan Daven di ujung koridor sana berjalan ke arahnya.

"Bodo amat!"

"Wihh tumben nih, lagi ada masalah rumah tangga yaa?" tanya Anjani menaik turunkan alisnya.

"Masalah rumah tangga pala lo."

"Lah iya kan? Buktinya tuh ada di depan mata. Wajah kusutnya si Daven jelas banget" Anjani dan Angela cekikikan melihat hal itu. Menggoda Lulu adalah salah satu kesenangan bagi mereka berdua.

Lain hal nya dengan Gaby yang hanya diam tidak mau ikut campur.

"Sayang!" panggil Daven saat sudah ada di depan Lulu.

Lulu berdecak malas. Ingin sekali dirinya cepat-cepat pergi. Tapi Daven malah menghalangi jalannya.

"Angel, bilangan sama cowok urakan di depan gue kalau gue mau pulang jadi suruh dia minggir." kata Lulu pada Angel.

"Males banget gue ngelihat mukanya itu."

"Bentar sayang aku mau ngomong." balas Daven.

"Ayo Angel bilangin!"

"Angel cepetan, gue nggak mau kemakan omongan buaya lagi." sindir Lulu tegas.

"Omegattt buaya nggak tuh."

"Sebentar aja lu, aku mau minta maaf."

"Angel lo nggak denger gue bilang apa!"

"Ck, apa sih lu!" kesal Angel lama-lama. Kenapa dia malah dibawa-bawa.

"Lo ngomong sendiri aja, gue nggak mau ikut campur." ujar Gaby menimpali.

"Ayo!" di tariknya tangan Angel dan Anjani, meninggalkan dua anak manusia yang sedang bermasalah itu.

"Lu sayang aku mau ngomong sama kamu." kata Daven memulai percakapan tapi tak di gubris oleh sang lawan bicara.

Daven menggulum senyum melihat itu kemudian lanjut bicara.

"Lu maaf aku kemaren udah bohong sama kamu. Aku kemaren emang janji nggak bakalan bolos lagi. Tapi aku ingkar, maaf." sesal Daven.

Lulu hanya diam memperhatikan Daven yang bicara panjang lebar di depannya.

"Maaf sayang, nanti aku usahain lagi."

"Usahain buat bolos?"

"Enggak sayang bukan gitu." panik Daven dengan bibir mengerucut.

Crazy LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang