Happy Reading
Cinta♥️
.
.
.sorry for typo
---
"TES! TES!"
"KIW KIW, MASOK PAK MASOK!" Sorak Arsen dari arah tepi lapangan.
Beberapa saat yang lalu para siswa Nusantara baru saja menyelesaikan rutinitas mingguan mereka setiap seninya. Yaitu melaksanakan upacara bendera.
Sudah menjadi kebiasaan bagi para berandal-berandal Nusantara setiap selesai upacara bendera, mereka semua akan berkumpul di tepi lapangan. Alasannya hanya satu karena di tepi lapangan itu ada pohon besar yang akan melindungi mereka dari sinar matahari.
"Yo bang Dave bang Daven!" Sapa seorang adik kelas.
Dia Joan, orang yang pernah menjadi lawan balap dari Daven. Tapi sayang Joan harus menelan pil pait kekalahan.
Daven di lawan!
"Oy Joan!"
Tidak itu bukan Dave dan Daven yang menyaut, tapi Arsen lah yang menjawab. Sedangkan dua manusia yang dipanggil hanya menatapnya saja.
"Mau balap lagi nggk bang?" Tawar Joan.
"Lo mau harga diri lo jatuh lagi?!" Nah kali ini baru Daven yang menyaut. Dia menyeringai kecil melihat ekspresi kaku milik Joan.
Joan cengengesan "Hehe, nggak papa bang sekalian belajar"
"Kalau lo mau belajar sama main-main. Jangan sama gue"
Setelah mengatakan hal itu Daven mengalihkan pandangannya. Bertepatan dengan hal itu manik mata hitam gelap milik Daven harus bersitatap dengan manik hazel milik seorang gadis yang sedang kepanasan di tengah lapangan.
Setelah sedikit lama terpaku, si gadis cepat-cepat mengalihkan pandangannya. Dan hal itu membuat Daven menggulum senyum.
"OKE ANAK-ANAK PERHATIAN!"
"DENGARKAN BAPAK!" Pak Budi berteriak di tengah lapangan, agar suasana heboh itu bisa tenang.
"Haus perhatian banget sih pak!"
Theo berbicara asal dari tepi lapangan sembari berteriak ke arah pak Budi.Dan ucapannya barusan mendapat kekehan dari temannya yang lain.
"DIAM KAMU SEMPRUL! MAU BAPAK JEWER KUPING KAMU KESANA HA!"
"BAIKLAH ANAK-ANAK, SEDIKIT INFORMASI. BAHWASANYA DUA HARI LAGI DI SEKOLAH KITA AKAN DIADAKAN BAZAR DAN PENSI. SETIAP KELAS WAJIB MENGIKUTI TANPA TERKECUALI!"
Saat pak Budi asik berceloteh di depan. Sekumpulan gadis juga asik bergosip di belakang.
"What the-"
"Pensi?! Bazar?! Ahh bener-bener acara yang nggk gue suka" helaan nafas panjang keluar dari bibir Angela setelah ia mendengar pengumuman dari Pak Budi tadi.
"Hadeuhh, malas banget gue ikut" timpal Anjani. Dia mengibas-ngibaskan topi miliknya ke area wajahnya.
"Nih dunia kenapa panas banget sih!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Love
RandomBagaimana rasanya dicintai oleh dua orang preman sekolah? Yang sialnya mereka juga saudara kembar. Keluar masuk bk, ruang kepsek, bahkan kantor polisi bukanlah hal yang baru bagi dua saudara kembar ini. "Nggak abangnya nggk adeknya sama-sama sakit j...