prolog

77 2 6
                                    

Nama gadis cantik ini adalah Lee Vivio. Memiliki rambut pendek sebahu, tubuh yang tak terlalu tinggi dan pinggang yang ramping. Kepribadiannya yang blak-blakan dan tidak suka diatur membuat dirinya tidak peduli soal cinta-cintaan. Walaupun dia sedikit maco dari cewek-cewek lainnya, tapi dia juga penakut kalau lagi sendirian.

Di kantin yang cukup ramai dan berdesakkan. Vio dengan seenaknya menyerobot antrian demi sebungkus spicy chicken nugget favoritnya. Dan akhirnya dia pun mendapatkannya, dia kembali dengan bangga dan berjalan pergi ke meja makannya yang sudah ada sahabatnya. Saat enak-enak makan dirinya malah ingin buang air besar akhirnya dia pun berhenti makan dan pergi ke toilet.

"Jes gue ke toilet dulu" di balas anggukan oleh sahabatnya.

Vio pun berjalan menuju toilet, tapi kakinya berhenti karena pemandangan tidak mengenakkan itu. Ketua OSIS sedang bercumbu dengan teman seangkatannya.

"Ketua OSIS?... maaf-maaf lanjutkan aja gpp" ucap Vio datar. 'si anjir, pacaran kok di sekolah'

Bukannya takut Senior itu malah tersenyum miring. Vio bergidik ngeri, Dia pun menatap kepergian Vio dengan lekat. Gadis  yang berada di pelukan senior itu minta di rayu lagi karena sudah kepalang berat.

"Ayo kita lanjutin aja di Toilet" ucap gadis itu. Soobin tertawa "kapan-kapan aja, gue ada urusan". Soobin pun langsung pergi meninggalkan gadis itu.

---

Saat ini sore yang cerah, Vio sampai di rumahnya dengan sepeda motor skupi putih gold miliknya. Ia parkir sembarang di halaman meja dan langsung bergegas ke rumah, melihat sebuah mobil mewah parkir di halaman rumahnya. Tanpa membuka sepatu dia pun masuk ke rumah lalu menghampiri ibunya yang sedang berbincang dengan seseorang yang sepertinya familiar di matanya.

"Ibu!" Vivio memeluk ibunya dengan histeris. Menatap lelaki itu dengan sinis dan berbisik ke pada ibunya.

"Ibu mau jodohin aku sama dia kah?, enggak Vio gak mau!!" Bisiknya yang makin lama makin tinggi. Ibu Lee langsung memukul punggung Vio.

"Kuno banget ibu jodoh-jodohin kamu. Kamu kebanyakan nonton Indosiar nih jadi agak laen"

"Ck, terus ini apa? Kok satu keluarga kesini?" Tanyanya lagi.

"Nah, gini nak. Jadi ibu mau nikah lagi sama bapak dia, jadi dia adalah calon abang tiri kamu" ucapnya sambil menunjuk Choi Soobin.

Vio menatap Soobin tak terima. Vio menggeleng kepada ibunya. "Cari lain aja Bu, jangan sama bapak dia" ocehnya.

"Enak aja kalo ngomong, di pikir gampang apa cari pasangan" sinis Ibu Lee. Mereka semua pun tertawa melihat kelakuanku Vio.

Vio menyeringit kesal 'kok malah gue di jadiin bahan tontonan'. Soobin menyeringai menatap Vivio.

Melihatnya Vio langsung melototi Soobin. "Mah aku gak-"

"Setuju aja sih aku Bu, kalian berdua memang cocok" potong Soobin.

"Boleh gak Bu, aku bawa calon adekku jalan-jalan?" Ucap Soobin sambil mencengkram tangan Vivi.

"Boleh banget nak. Kami berdua juga ingin berbincang-bincang lagi"

Soobin mengangguk dan membawa Vio ke mobil mewah itu, menancap gas pergi ke sebuah tempat.

"Ck Lo mau bawa gue kemana calon abangku yang mesum!?" Maki Vio

"Hus ngomongnya, gue gak mesum. Tadi itu emang dia duluan yang deket-deket sama gue" elak Soobin.

"Bacot kau, gue gak mau kita keliatan ada hubungan. Gue udah gak perduli ibu gue nikah sama bapak Lo. Tapi yang penting lo harus jaga jarak sama gue, di sekolah maupun di luar sekolah! Ngerti gak Lo?"

Soobin menghela nafas, menatap Vivio kesal. Nyali Vivio ciut jika dirinya hanya sendirian saja. Dirinya jadi nervous di tatap Soobin seperti itu. Soobin mendekat ke arah wajah Vio lalu berkata

"Ternyata calon adek gue cantik juga, ya?" Soobin pun membukakan selti belt Vivi.

"Ayo keluar" ucapnya lalu dirinya keluar dari mobil.

Vio menatap ke sekeliling dengan bingung. Soobin membawanya ke tempat makam, untuk apa?

Soobin menarik tangan Vio untuk mendatangi salah satu makam. Mata Vio membola ternyata itu makam ibu Soobin. Vio menunduk sedih atas apa yang dia ucapkan kepada Soobin, 'ampuni dosa gue karena udah maki anak piatu ya tuhan' Vio menyesal.

Soobin berdoa dengan serius, "ya tuhan hapuslah dosa kedua orangtua ku, calon ibu dan calon adikku-" Vio menatap Soobin terharu, mendengar sebutan dirinya di cantumkan juga dalam doanya.

"Terimakasih tuhan sudah memberikan aku wajah tampan dan sempurna ini, walaupun karena wajah ini hidupku jadi agak rumit. Hapuskan dosaku juga ya tuhan karena sering bicara kasar, minum alkohol, ngerokok, nonton bok*p, mainin hati cewek, dan s*ks anak orang sembarangan, karena mereka sendiri yang pengen gue. mintaku hanya padamu ya tuhan"

Seketika Vio menelan ludah mendengar itu semua. 'orang gila ini, kok bisa sih jadi ketua OSIS' batin Vio. Dirinya pura-pura tidak mendengar dan pergi meninggalkan Soobin. Namun tangannya di pegang oleh Soobin. Jadi Vivio tidak jadi pergi.

"Mah, ini calon adek gue. Cantik banget kan mah? Yah walaupun banyak bacot sih. Tapi dia cantik banget kan mah, kulitnya putih bersih pinggang kecil, dan pahanya-" seketika Vio langsung memukul mulut Soobin

"Mesum!" Soobin tertawa. "Tapi yang gue omongin semua beneran, lu cantik banget"

Detak jantung Vio berdegup kencang "g-gue calon adek Lo, tolol!".

"Gue cuman muji doang, gausah takut—" Soobin tertawa puas.

"—gue sebenarnya juga gak pengen ayah gue nikah lagi"

Tbc bukan penyakit.

CALON BANGTIR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang