POV Lee Vivion:
Aku natap Jesselyn ga percaya, ga percaya sama keadaan dia sekarang yang ga karuan. Tidak menggunakan alas kaki, baju basah dengan rambut semberawut.
"Lo gapapa?" Tanya ku sambil terus memelukmu.
"Gue... Gak bisa nafas-" aku buru-buru ngelepasin pelukanku darinya.
"Em... Lo kemana aja sih dari Minggu lalu. Gue khawatir"
"..."
Aku bawa Jesselyn ke kamarku setelah dia mandi dan mengganti pakaian basahnya. Aku sedikit curiga sama dia, dia ga mungkin ga kenapa-kenapa.
"Jess ayo, Lo harus cerita ke gue"
Aku liat dia, nunduk terus. Aku bingung dia kenapa sih. Aku angkat wajah dia ternyata dia nangis. Aku buru-buru lap air mata dia pakai kain pel. canda, maksudnya pakai tisu.
"Jesselyn!" Panggil sekali lagi karena dia gamau ngomong dari tadi. Akhirnya dia mau buka suara setelah aku ancam ga bolehin nginep sini kalau ga cerita.
"Ayah gue... Punya niat jahat selama ini. Ga cuman dengan gue tapi sama siapapun yang Deket sama gue"
"Lo tau dari mana kalau ayah Lo kayak gitu?"
"Gue baca pikiran ayah-..."
Aku terdiam lihat dia tiba-tiba diam sambil bengkap mulutnya sendiri. Dia bisa baca pikiran? Kok bisa?
"Jes... Lo dukun ya?"
"Gak lah"
"Tapi lu bilang bisa baca pikiran ayah Lo"
"Sebenernya ini udah ada dari pas aku kelas 1 SD. Kata kakek indra ku ada yang kebuka lagi yang mengakibatkan bisa baca pikiran orang"
"Keren sih, kok gue baru tau. Emang Lo baca apa di pikiran ayah Lo?"
"Dia... Mau bunuh gue Vi"
"APA?!"
Aku kaget banget sama apa yang di ucapkan barusan. Dia mengangguk kecil sambil mengelap air matanya.
"K-kenapa?"
"Katanya dia udah capek ngurusin gue"
Aku buru-buru meluk dia, berusaha terlihat berguna seperti seorang sahabat sejati.
"Gak, gak boleh. Kalau ayah Lo capek urusin Lo, gue masih ada kok, gue bisa urusin Lo, ada Kak Taehyun sama Soobin juga"
"Vi sesak anjir" ucapnya sambil dorong wajah cantik aku. Aku melepaskannya dan menggenggam tangannya.
"Sorry hehe" dia hanya mengangguk lalu melanjutkan ceritanya.
"Di pikiran ayah, dia batin 'ayah udah ga sanggup jaga kamu lagi Jes. Kamu sama aja kayak ibumu, ga ada cara lain selain membunuh kamu kayak yang ayah dulu lakukan ke ibu mu. Daripada uang ayah habis cuman buat kamu. Ayah udah ga peduli kamu, ayah udah ada anak baru jadi buat apa ngurusin kamu yang penyakitan kayak gini' ehh-"
Lagi-lagi dia masang wajah terkejut sambil nutup mulutnya. Kamu keceplosan ya kali ini. Kamu selama ini nyembuhin masalah kamu. Dan hari ini adalah hari yang aku tunggu-tunggu dimana kamu curhat ke aku. Cerita semua masalah yang kamu hadapi.
"Jadi kamu sama ibumu punya penyakit yang sama?" Jesselyn mengangguk.
"Ayahmu berarti bunuh kamu karena ayahmu takut uangnya sia-sia buat berobat kamu?" Jesselyn mengangguk lagi.
"Dan ternyata ibumu meninggal karena di bunuh ayahmu?" Jesselyn lagi-lagi mengangguk.
"Gue gatau mau gimana, kalau gue kabur, gue ga bisa hidup. Gue masih bergantung sama ayah gue. Dan lagi kalau misal gue kambuh"
KAMU SEDANG MEMBACA
CALON BANGTIR
MizahKisah tentang seorang janda anak satu yang ingin menikah lagi dengan duda anak satu tapi anak-anak mereka tidak setuju karena suatu alasan yang tidak penting. Lee Vivio tidak setuju jika Choi Soobin Kakel sekaligus ketua OSIS dengan sifat mesum itu...