BAGIAN KESEMBILAN BELAS

10 4 0
                                    

Announcement!!!

Maaf yaa baru up sekarang, soalnya lagi sibuk banget jadwal kuliahnya

Happy reading all:)

Tidak lama setelah pertemuan itu, Samuel mengajakku untuk yang terakhir kalinya sebelum dia berangkat  ketempat tujuannya.  Dan sampai sekarang tempat dan pilihan samuel masih sangat ambigu di kepalaku, itu sebabnya dia berjanji akan menceritakan semua rahasia yang dia simpan selama ini.
Tidak tahu mengapa perasaaanku  sangat gelisah saat aku preparing untuk bertemu dengan samuel, aku berharap perasaan ini tidak ada hubungannya dengan janji yang selama ini samuel simpan.

Raa, aku berangkat yaa buat jemput kamu”.

Di sabtu pukul 15:00 yang berlokasi di Maulana Cafe yang berada di Saribudolok, aku menggenakan jaket biru dan samuel menggunakan jaket seragam seminari yang berwarna biru dongker . Dan ternyata hari itu merupakan hari patah hati yang sangat mendalam bagiku.

“Hallo Raini, sudah siapkan?’  Samuel sudah tiba dirumahku

Sudah kok, Ayok berangkat

BTW lokasinya aku yang milih ya, dijamin kamu bakalan suka sama tempatnya

Saat tiba di lokasi, samuel mengambil lokasi tempat duduk yang strategis yaitu di pinggir kiri bagian Cafe yang  jarang dilalui oleh pengunjung lain. kami memilih meja khusus berdua  dengan menu Creamy Late dan Kentang goreng.

Selamat menikmati” Ujar  waitress Cafe
Terimakasih bang”  balas Samuel

Jadi bagaimana,kita makan dulu atau cerita dulu?”

Cerita dulu dong sekalian nunggu minumnya dingin”

Suasana sejenak menjadi hening

Okee aku bakalan ceritain semuanya ke kamu asalkan  kamu mau janji terlebih dahulu kepadaku?”

  “Janji apa?”

“Janji kalau kamu gak akan marah dan ga akan blokir aku dari media sosial manapun
“Oke. Aku janji”

Sebenarnya dari janji ini aku juga sudah tahu Sam bahwa cerita yang akan kamu sampaikan kepadaku ini pasti berita yang akan melukai hatiku

“Hemm, Aku mulai yaa Raa.
Jadi sebenarnya cerita yang aku rahasiakan dari kamu itu tentang panggilan aku raa.
Yaa kemarin aku sempat bilang bahwa sponsorku menawarkanku untuk kuliah kedokteran, tetapi kedokteran yang aku maksud bukan kedokteran yang pada umumnya raa. Aku tetap berkuliah seperti dokter pada umunya, tetapi aku tetap berstatus sebagai Seorang pastor dan mungkin kemarin kamu beranggapan bahwa aku tidak melanjutkan pendidikan panggilanku.
Maaf aku baru mau ngasih tau ke kamu. Dan sekarang pilihan aku udah bulat raa, aku udah di nyatakan lulus di poatulan dan mungkin bulan depan aku udah berangkat ke tempat postulan itu.”

Aku hanya bisa terdiam dan menatap mata Samuel. Entah mengapa dalam waktu yang bersamaan rasanya air mata ini ingin mencucur deras membasahi pipiku.  Aku sangat tertusuk oleh berita ini sam. Aku rela menunggu kamu hampir tiga tahun lamanya tanpa komunikasi, tanpa kabar dan tanpa pertemuan, tetapi mengapa dengan teganya kamu memutuskan untuk meninggalkanku disini sendirian.

Raaa, kamu nggak kenapa-kenapa kan?”

Aku hanya terdiam dan  menggelengkan kepalaku.

Raa, aku minta maaf raa.”

“Kamu jahat Samuel, kamu jahatt!. Kamu ingkar semua janji yang udah kamu ungkapin ke aku”

“Aku nggak pernah ingkar raa, janji apa yang udah aku ingkarin?”

Samuel, aku ingin bertanya sama kamu.”

“Iya raa kenapa, tanya aja”

“Mengapa kamu memulai jika pada akhirnya kamu harus pergi ninggalin aku sam?”

“Raa bukan begitu, aku bisa jelasin. Aku nggak akan pergi dari hidup kamu, aku akan selalu ada buat kamu tetapi dengan syarat kita hanya bisa sebatas saudara.”
“Jahat!."

"Jadi selama ini kamu ngedekatin aku hanya sebatas saudara?"

"Aku kira kamu benar-benar mencintaku sam.
Selama tiga tahun aku rela nungguin kamu, rela menjauh dari semua lelaki yang mencoba mendekati aku, rela nuruin ego untuk tidak selalu menuntut waktu dan kabar kamu, dan kamu tahu nggak Sam terkadang aku juga pengen kayak reliotionship yang lain yang punya banyak waktu buat pasangannya tapi aku selalu milih kamu dengan segala keterbatasan kamu sam, tetapi mengapa dengan gampangnya kamu bilang kita hanya sebatas  saudara sam”

Raa, dengarin dulu. Aku mencintaimu raa, aku sayang sama kamu. Tapi di lain sisi aku nggak bisa jadiin Tuhan sebagai pilihan raa, gak mungkin.
Iyaa aku tahu aku egois. Aku mencintai apa yang seharusnya tidak bisa aku cintai. Aku memilih Tuhan dalam hidupku tapi aku juga minta kamu buat menemain hidupku. Aku tau aku salah raa”
Pliss kamu ngerti yaa  tentang kondisi aku saat ini. Dan mungkin sekarang udah saatnya aku melepasin kamu raa, kamu berhak mendapatkan kebahagiaan dari orang lain melebihi kebahagiaan yang aku berikan. Maaf untuk rasa sakit itu dan mulai sekarang kamu bebas untuk dekat dengan siapapun raaa’’


***BE CONTINUED***

Give Up for LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang