Aku melihat kembali catatan diary munggilku tentang pertemuan kita rasanya baru kemarin aku menikmati senjamu kasih, mengapa sekarang engkau meminta ruang perpisahan meski hanya sementara waktu.
~Raini~"Heheh Tidak. Aku hanya ingin tahu aja"
"Apakah suatu saat kamu akan pergi dari hidupku Sam?"
"Tidak. Tidak Raini, tenang saja aku akan selalu ada bersamamu. Aku hanya meminta ruang perpisahan hanya sementara waktu. Dalam waktu dekat ini aku akan pergi untuk menempuh pendidikanku di Pematang Siantar, kamu jangan berfikiran negatif yaa tentang aku.
Aku akan selalu mencintaimu Raa""Lalu kapan kamu akan kembali Sam? Apakah aku masih tetap bisa menghubungi mu?"
"Maaf Raa".
"Kenapa Sam?, Kenapa?"
"Saat aku di asrama nanti, kemungkinan kita tidak bisa berkomunikasi via chatting ataupun via telepon. Kita hanya bisa berkomunikasi hanya melalui via batin, kamu yakin kan aku tidak akan pernah pergi?"
"Sam, akuu takut. Aku gabisa tidak berkomunikasi denganmu"
"Maaf ya Raa, aku harus pergi. Aku janji hanya sementara waktu kok, jika ada waktu dan kesempatan aku akan mencoba menghubungimu lagi"
Berat rasanya melepasmu meski hanya sementara, tapi aku percaya kamu pasti kembali kepadaku.
Tidak tau harus bagaimana untuk melepas rindu ini, aku mengambil diary munggilku dan mulai menulis untaian puisi pada halaman ketiga puluh satuSerangan rindu
Bilamana malam menghiasi
Aku akan senang menyambut gemilang nya
Aku tak dapat mendustai hatiku
Tentang rindu yang menyerangku
Daku mengenang hari yang telah berlalu
Menyimpul senyum
Sembari menghitung kuantum pertemuan
Tanpa dicampuri rasa pilu
Kasih...
Bila nanti kita belum bertemu
Biarlah ragaku tetap menunggumu
Bila nanti ada yang mencoba mengusik cintamu
Ingatlah aku yang selalu merindukanmu
Tenangkan hatiku dengan berkata
"Aku akan kembali menemuimu
Di bawah nanungan sang waktu
Menunggu batas tertentu
Diantara dua hati yang merindu
Untuk menjadi satu
Karna sejatinya
Cinta akan kembali menemukan si pemilik rindu"Untuk kekasihku.
"Heii!"
"Astaga gabut banget sih pake acara kagetin segala"
Namanya Sartika. Sahabat di kampusku yang tahu keseluruhan cerita hidupku.
"Lo ngapain sih duduk termenung di taman sendirian?"
"Nah kebetulan. Aku mau cerita tentang my favourite boy nih"
"Kenapa lagi?, Berantem?
"Engga Sarr, makanya dengerin dulu. Hemm kamu tau nggak sih dia (S) telah pergi sementara waktu"
"Pergi kemana? PUTUS?"
"Ihh bukan, makanya dengerin dulu"
"Dia pergi untuk menempuh pendidikanya di Pematang Siantar, kemungkinan nanti kami bakalan lost communication karna aturan diasramanya tidak diperbolehkan menggunakan handphone".
"Trus?"
"Tapi hanya sementara waktu katanya".
"Berapa lama?".
"Gak tau, dia gak bilang sampai kapan"
"Lo yakin kuat buat nunggu?
Lo tau kan pendidikan nya masuk kategori mana?
Lo gak takut kecewa?""Iii Kok ngomong gitu sihh.
Aku yakin suatu saat dia bakalan kembali kok" ucapku dengan ragu."Awas yaa kalo suatu saat nanti aku dengar dia nggak kembali lagi"
"Iyaa Aman".
***BE CONTINUED***