7. Ipomoea Batatas

32.8K 2.5K 50
                                    

Makasih yang udah rajin vote ataupun komen di sini. Your support means a lot to me guys.
Makasi juga yang udah ngedukung aku melalui Karyakarsa.
Bagi kalian yang mau baca lebih awal, bisa kunjungi Karyakarsaku melalui link di bio ya.
Sankyu🥰

***

Mungkin ini pertama kalinya Rhea tersenyum sejak dua hari terakhir. Melihat Shane berjalan keluar kelas bersama dua orang temannya--yang mana ini adalah kejadian super langka, once in a blue moon. Kedua bocah yang ditemani Shane bernama Noah dan Tsany, Rhea lumayan kenal dengan Ibu mereka. Terkadang Rhea ngobrol bareng ibu-ibu itu sambil menunggu anak-anak pulang.

Begitu melihat Mamanya, Shane langsung pamit pada kedua temannya dan berjalan menghampiri Rhea. Ekspresinya datar seperti biasa. Shane memang sangat jarang tersenyum dan tiap kali disuruh tersenyum dia pasti akan menjawab, "kenapa harus senyum?" dan jika Rhea bilang, "biar Shane keliatan ramah." kemudian Shane akan bertanya lagi, "kenapa harus keliatan ramah?"

Sebenarnya Rhea tahu jawaban dari sebuah 'kenapa?' tapi untuk menjelaskannya tidak semudah itu. Terutama untuk anak seperti Shane yang pemikirannya kadang kelewat kritis.

"Gimana tadi sekolahnya?" tanya Rhea antusias.

Shane terdiam. Sesekali dia melihat ke belakang seperti sedang mencari sesuatu.

"Nunggu temen?" tanya Rhea lagi.

Shane menggeleng. "Ayo pulang," ujarnya.

Belum sempat Rhea bergerak dari tempatnya, seorang ibu-ibu yang Rhea tahu sebagai Ibu dari anak yang bernama Ghifari berjalan ke arahnya. Rautnya terlihat kesal. Rhea menebak pastilah ada masalah.

"Mama Shane," panggil Ibunya Ghifari ketus. Dia melafalkan nama Shane dengan Sen, membuat si pemilik nama menatapnya tak terima. "Tolong nah Shane diajarkan biar nda' kasar sama temannya."

Rhea hendak berbicara, tapi tiba-tiba Bu Hanum muncul dari dalam kelas. Wanita itu berjalan dengan sedikit tergesa-gesa ke arah mereka.

"Maksud Ibu kasar gimana ya?" tanya Rhea.

Bersamaan dengan pertanyaan Rhea, Bu Hanum sudah berada di sebelah Ibunya Ghifari. "Bu Laras, kita bicara di ruangan saya saja ya."

Bu Laras--Ibunya Ghifari memandang kesal pada bu Hanum. "Nda' usah, Bu. Saya mau bicara langsung sama Mama Shane di sini."

"Memangnya anak saya kenapa, Bu?" Kali ini Rhea bertanya pada Bu Hanum.

"Dia bilang anak saya o'on," sahut Bu Laras. "Bu Rhea, walaupun Ghifari belum tau nama ilmiah singkong adalah ipomo--ipomoitus."

Bu Laras tampak mengingat-ingat nama ilmiah singkong yang tadi menjadi pokok permasalahan anaknya dan Shane. Dia bahkan tidak ingat lagi.

"Ipomoea batatas," ucap Shane lancar. "Dan itu nama ilmiah untuk ubi jalar, bukan singkong. Kalau singkong, manihot esculenta," jelasnya lagi.

Rhea langsung menutup mulut Shane begitu melihat Bu Laras semakin dongkol. Siapa sih yang tidak dongkol kalau dirinya sedang kepayahan untuk menyebutkan sesuatu dan ada bocah mini yang tiba-tiba menjelaskannya dengan raut datar super menyebalkan.

"Ya apa lah itu! Nda' semua anak TK tau yang begituan, jadi jangan bilang anak saya o'on. Ajari ini anak ta'. Permisi!"

Dan Bu Laras langsung pergi tanpa memedulikan mulut Rhea yang terbuka hendak mengucapkan maaf. Sepertinya wanita itu sudah sangat marah.

"Shane, kamu ngatain Ghifari o'on?" tanya Rhea.

Tidak seperti tadi saat menjelaskan nama ilmiah singkong dan ubi jalar dengan sangat percaya diri, sekarang Shane malah diam dan tertunduk. Dia tidak berani menatap Rhea.

Three YearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang