Ares duduk menyandarkan tubuhnya, bersedekap, menatap Rhea dan Starky bergantian. Sesekali keningnya berkerut ketika mendengarkan penjelasan dari Starky.
Sekarang sudah pukul dua dini hari, tapi tak seorang pun dari mereka yang merasakan kantuk. Padahal mereka sudah menempuh perjalanan yang lumayan melelahkan, tapi Ares menuntut agar malam ini juga dia harus tahu tentang semuanya.
"Jadi benar Nadira itu pacarnya Banyu?"
"Benar, Mas."
"Dan tujuan awal kalian pacaran karena Nadira ingin panas-panasin Banyu?"
"Bisa dibilang begitu."
Rhea mendengus mendengar jawaban Starky. "Bisa-bisanya kamu mau terlibat dengan hal konyol seperti itu."
"Itu salahku."
"Terus akhirnya kalian pacaran beneran?"
"Iya. Nadira pikir rencananya gagal karena Banyu terlihat gak keberatan pas dengar Nadira pacaran sama aku."
"Mau-maunya kamu dijadiin second choice," ejek Rhea.
Ares terkekeh. "Yah... kalau gak melakukan hal-hal bodoh kayak gitu, Bapaknya Shane ini bakal terlalu sempurna untuk ukuran manusia sih."
"Maaf. Karena aku, Rhea jadi pelampiasan balas dendam Banyu," ucap Starky.
Rhea menunduk. "Salahku juga terlalu percaya sama dia. Aku kira dia tulus," ujarnya.
Sebenarnya Rhea masih syok atas kejadian beberapa jam lalu. Selama di perjalanan menuju ruko, dia hanya terdiam. Sesekali dia membayangkan apa jadinya kalau saja Starky dan Ares tidak berhasil menemukannya hari ini.
Saat ini mereka tengah duduk di ruang tengah ruko. Shane sudah tidur, Rhea sendiri yang menidurkannya. Rana dan yang lain juga sudah pulang dengan perasaan lega setelah melihat Rhea kembali. Rhea sendiri belum menceritakan apapun pada mereka karena tidak mau mereka semakin khawatir setelah seharian lelah menanti kepulangan Rhea.
Deheman Ares memecah keheningan yang terjadi selama beberapa saat. "Gue harusnya gak pernah biarin dia dekat sama Rhea," ujar Ares akhirnya. Dia melirik Starky. "Jadi, lo sembunyiin soal kehamilan mantan pacar lo itu dari keluarga lo selama ini?"
Starky mengangguk pelan. "Iya, Mas."
"Kenapa lo gak cerita sebelum lo dijodohkan sama Rhea? Kenapa lo nerima aja perjodohan itu padahal ada perempuan lain yang butuh tanggung jawab lo?"
"Mas, dia dipaksa. Tau sendiri Mbah Uti gimana. Lagian juga." Suara Rhea sedikit mengecil ketika melanjutkannya lagi. "Aku waktu itu terlalu bersemangat sampai lupa untuk nanya ke Starky apakah dia mau atau enggak dinikahkan sama aku. Kalau aja aku nanya dan tau, tentu aku bakal nolak perjodohan kami. Kalau sama-sama nolak kan bisa jadi dibatalkan."
Starky menatap Rhea. Rautnya menunjukkan rasa bersalah terhadap wanita itu.
"Terus cewek itu sekarang udah divonis bersalah sama pengadilan?" tanya Ares.
"Iya, tapi karena kondisi mentalnya tidak stabil, dia masih ditangani sama psikiater."
"Kalian benar-benar sudah putus? Setelah semua yang udah kalian terobos?"
"Iya, Mas. Dia bilang dia nggak mau aku nikahi dia hanya untuk tanggung jawab."
"Dude?" sahut Ares tak percaya. "Kenapa gak sejak dulu dia sadarnya?"
"Dia bilang..." Starky melirik Rhea sebentar kemudian kembali menatap Ares. "Aku berubah semenjak Rhea dan Shane kembali ke sini. Dia selalu nganggap aku jadi lebih bahagia dan itu karena Shane, sedangkan dia gak akan bisa ngasih aku kebahagiaan seperti itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Three Years
RomancePernikahan Rhea dan Starky hanya berlangsung selama tiga tahun. Meskipun mereka telah dikaruniai seorang putra, ternyata Starky belum juga bisa usai dari masa lalunya. Rhea merasa, Starky belum bisa membuka hatinya untuk Rhea. Starky hanya sanggup m...