"Grabb!!! Sudah belum?? Ayo, kita berangkat"
Teriakan Nathan agak keras,mungkin Nathan tahu kalau aku sedang mendengarkan lagu di laptop.
"Iya!!! Sudah kok,,, tungguu!!"
Aku menghentikan lagu itu, dan memasukkan laptopnya kedalam tas kecilku. Oh iya, dan jangan lupa juga kamera punyaku. Mom menyuruh ku membawa kamera, entah untuk apa.
Ceklek,,
Aku menutup pintu kamar, dan berlari menuruni anak tangga.
"Ayo,, kita berangkat"
Nathan yang sedari tadi membelakangiku soalnya sedang berbicara dengan dad.
"Ayo,," Nathan
Oh iya, dad kok sudah pulang. Biasanya kan pukul 5 sore pulangnya. Tapi, biar saja lah.
Aku mengikuti Nathan di belakang dan masuk kedalam mobil.
-----
At Nathan's home
Aku suka rumah Nathan. Terlihat besar, tetapi menurutku rumah ini sangat sederhana. Soalnya banyak orang disini.
"Mom, kita disini mau apa?"
"Nathan, katanya dia mau melamarmu"
"Apa? Kenapa tidak dirumah kita saja. Ada ada saja Nathan,"
"Mom juga tidak tau, katanya dia ingin sesekali mengajak keluarga kita untuk main kerumahnya"
"Tapi, aku kan belum menyelesaikan semester ku? Jadi bagaimana?"
"Baru mau melamar, belum untuk mencapai yang mendekati nikah kan? Lagipula, Layne duluan yang akan menikah. Mungkin kau menikahnya saat setelah 1 bulan Layne menikah, tidak apa apa kan?"
"Mom, aku belum memikirkannya"
"Tapi kau seharusnya memikirkannya dari sekarang yaa.."
Aku hanya mengangguk.
Sekarang aku sedang di taman belakang rumah Nathan. Untung saja ada meja taman disini, aku pun mengeluarkan laptopku.
"Grab, kau sedang apa?"
Ucap seseorang yang ternyata Nathan.
"Aku baru saja mau menyalakan laptopku, tak terasa ya sekarang kita sudah saling kenal. Padahal tadinya baru saja kenalan sudah menanyakan mau jadi pacar"
"Haha.. Aku ingat itu, aku tidak mungkin melupakannya. Itu saat saat yang menyenangkan bagiku"
"Apanya yang menyenangkan.." ucapku sambil menahan tawa
"Hahaha.."
Nathan dan aku pun sekarang hanya diam. Dia mengambil kamera di tasku. Dan pergi.
"Hei, kau mau kemana" ucapku sambil masih fokus ke laptopku. Aku pun membalikkan badanku, dan melihat Nathan sedang mengambil foto.
"Nath,, kembalikan kamera ku.."
Setelah dia tau kalau aku memperhatikannya dia pun langsung lari dan ke ruang tamu. Yasudah, biarkan saja.
"Tidak ada orangkan? Aku mau mencari sesuatu di internet" bisikku
Pe-nya-kit jantung ejaku sambil mengetik di keyboard laptop.
Hasilnya sangat banyak. Aku membuka satu website yang paling atas.
Saat aku baca, itu mengerikan sekali. Saat ini aku ingin memeluk seseorang, untuk melepaskan ketakutan yang di dalam diriku ini.
"Grab?" ucap Nathan
Aku langsung menutup laptopku.
"Hah?" jawabku kaget
"Kau kenapa?"
"Nath, please promise again for me. Don't leave me alone? Can it?"
"Yes, sure. I promise for you, i never leave you alone. I promise"
"Thank you.."
Aku memeluknya, dan aku menangis. Tapi Nathan tidak menyadarinya.
-----
"Grabiel, kau membawa kameranya kan?"tanya mom
"Iyaa"
Aku mendekati mom, dan memberikan kameranya kepada mom.
"Kau duduk disana ya bersama Nathan, dan saling bertatap ya? Bolehkan?"
"Memangnya buat apa? Untuk pra-wedding? Tidak kan?"
"Tidak,, ini tidak untuk apa apa. Mom jarang melihat kalian foto bersama. Jadi ini untuk dipajang di kamar kalian masing-masing"
"Baiklah"
Aku duduk disebelah Nathan. Dan menuruti kata mom tadi.
"Ayo, ganti gaya lagi ya" ucap mom
Momm ini, seperti fotographer saja. Aku dan Nathan berganti gaya lagi. Sekarang aku kehabisan akal untuk gaya apa lagi..
----
"Grab, sampai ketemu besok ya. Maaf aku sekarang tidak bisa menginap dirumah mu"
"Iya.. Baik sampai jumpa"
Aku keluar rumah Nathan dan pulang bersama yang lain.
______________________________
Hai, maaf ceritanya rada gaje ya.
Followme,vote,comment,and read another story
Thx
Maafkan jika alay):
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm strong
Randomseorang perempuan tanpa seseorang yang di sayanginya. Karena, dia memiliki sebuah kekurangan. Mungkin diantara kalian ada yang kehilangan orang yang sangat disayangi. Dan merasa kalau kita tidak layak lagi hidup. Atau putus asa begitu saja