Chapter 17

560 21 0
                                    

"Umm, Grab apa aku boleh menanyakan sesuatu?" ucap Nathan sambil menggenggam tanganku dan berjalan disekitar taman

"Apa itu?" aku melihatnya

"Saat kau hamil, kamu berharap akan lahir anak perempuan dulu atau laki-laki?"

"Nath,, aku tidak ingin berharap sekali. Tetapi, aku akan menerima apa yang diberi"

"Iya, kau benar. Satu lagi,"

"Hmm?" aku mengangkat kedua alisku

"Kau mau kita Honeymoon dimana?"

"Umm.. Dimana ya? Aku rasa, aku mau kita Honeeymoon di New York. Boleh kan?"

"Baiklah.. Kau lapar?"

"Iya aku lapar sekali"

"Ayo kita ke cafe"

Aku mengangguk, dan menuju cafe di ujung jalan.

---

Aku diantar pulang Nathan. Tidak tau kenapa, rasanya aku mau pulang. Aku rindu mom.

"Nath, sudah sampai sini saja mengantarku nya. Terima kasih"

Aku memeluknya, Nathan mengusap pelan bagian puncak kepalaku.

"Hati-hati dijalan ya" ucapku

Dia tersenyum, lalu berjalan menjauh.

Aku membuka pintu rumah.

"Mom, i'm home.." ucapku

Tidak ada yang menjawab. Biarlah. Aku berjalan masuk rumah, dan ternyata semuanya sedang berkumpul di ruang tamu.

"Happy Brithday Grabiel!!" ucap semuanya

Aku hampir lupa kalau sekarang aku berulang tahun.

"Ya ampun, aku lupa kalau hari ini adalah hari lahirku" ucapku sambil menepuk keningku pelan

Mom mendekatiku dan memelukku.

"Yeayy,, happy born day honey.."

"Thank's mom" aku membalas pelukannya

Aku berterimakasih kepada semua yang ada diruangan ini. Dan tak kusangka, ada Layne disini.

"Grab,," ucapnya

Aku melihat dia dengan perut buncitnya.

"Oh my god! Are you? Are you?" aku tidak tau akan bilang apa

Dan Layne hanya mengangguk pelan.

"Tapi, kapan kau menikahnya?"

"Baru saja beberapa hari yang lalu. Saat kau menelfon waktu itu. Keesokan harinya. Aku lupa memberitahu mu. Aku hanya memberitahu mom dan dad saja"

"Kau jahat Layne.." aku memeluknya

"It's a boy? Or girl?" tanyaku

"It's a boy.." dia tersenyum

Aku sangat senang. Biarpun dia tidak memberi tahuku.

Skip

Aku tidak melihat Nathan. Dimana ya dia?

"Mom, Nathan tidak datang?" ucapku

"Tidak, dia sedang pergi"

Aku hanya mengangguk mengerti. Lalu, seseorang memelukku dari belakang. Kebiasaan satu orang ini. Nathan.

"Happy born day my Grab" ucapnya

"Kenapa kau telat?" kataku sambil tersenyum dan membalikkan badanku

"Aku bingung mau memberikan apa kepadamu,"

"Apa yang perlu kau kasih lagi? Kau sudah kasih aku banyak sekali"

"Aku akan mengasih ini"

Dia mengambil kotak merah kecil di sakunya. Dan membukanya.

Semua orang di ruangan ini langsung melihat ke arah Nathan dan Aku.

"Will you marry me?" ucap Nathan sambil berlutut di depanku

Aku menutup mulutku yang terbuka dengan tanganku. Dia melamarku 2 kali. Pertama di New York dan sekarang yang kedua.

"Maafkan aku, aku melamar mu tidak seromantis orang-orang" dia tersenyum

"It's ok.."

"Lalu? Kau mau atau tidak?"

Aku mengangguk pelan. Dan Nathan memasangkan cincin itu kepadaku, dan memelukku erat.

"I love you Grab.."

"I love you too Nath.."

Dia mencium keningku.

______________________________

Maaf ceritanya kalau ganyambung.

Maaf chapter ini pendek,

Keep reading,
Vote+comment
Follow ig: putrisalmaa_

Thx. xoxo

Maafkan jika alay):

I'm strongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang