Chapter 20

668 19 0
                                    

*Nathan's POV*

Aku terbangun pukul 2 pagi. Aku melihat Grabiel yang masih tertidur pulas.

Dia tidur sangat dekat denganku, tangannya masih melingkar di perutku. Aku juga.

"Nath? Kenapa kau bangun? Aku terlalu kencang ya memelukmu?" ucap Grabiel

"Tidak, malahan aku merasa hangat kau memelukku seperti ini. Aku ingin selamanya denganmu"

"Yasudah sekarang tidur saja lagi yaa"

"Iya, good night my Grab.." kataku dan mengecup keningnya

"Good night too Nath.."

Kitapun tertidur lagi.

------

Aku bangun jam 6. Tetapi, Grabiel masih tidur. Aku membangunkannya dengan pelan.

"Grab, wake up. Ayo kita jalan-jalan sekarang"

Dia masih tertidur.

"Grab.." kataku sambil mengusap puncak kepalanya pelan

"Sebentar lagi Nath, aku masih ingin memelukmu"

Aku hanya tersenyum. Ya sudah, aku diamkan dia dulu.

*Grabiel's POV*

Nathan membangunkan ku dengan lembut, dia mengusap puncak kepalaku.

"Grab.." katanya

"Sebentar lagi Nath, aku masih ingin memelukmu"

Mungkin sudah 30 menit berlalu. Giliranku yang membangunkan Nathan.

"Ayo Nath, jadi tidak perginya?" kataku sambil mencubit hidungnya pelan

"Kau mandi dulu saja,"

Aku pun menuruti katanya. Aku mulai berjalan ke kamar mandi.

Skip

"Nath, kita mau kemana?" kataku

"Gedung itu.."

Aku hanya mengangguk pelan. Gedung itu sangat besar. Seperti gedung perkantoran.

Saat aku masuk, dan melihat yang di tunjuk Nathan di dalam gedung ini ada taman besar dibelakangnya. Dan ada air mancur di tengah-tengahnya.

"Tempat apa ini Nath?"

"Ini tempat kita saat menikah nanti"

"Bagus tidak?" tanya Nathan

Aku hanya mengangguk.

"Tinggal 6 hari lagi Grab, 6 hari lagi.."

---

Sekarang aku sedang di Cafe bersama Nathan.

"Grab, aku boleh tidur lagi kan dirumahmu?" kata Nathan

"Kau tanya dulu mom ku Nath" kataku sambil meminum coffelate

"Baiklah aku akan sms mom mu dulu"

Aku mengeluarkan laptopku di tas. Dan aku mau menelfon Keisha, bagaimana ya dia kabarnya?

Keishh haii,,

Hai Grab, kau sekarang ada dimana? Aku kemarin kerumah mu, tapi tidak ada siapa-siapa disana

Maafkan aku ya, aku baru memberitahu kau sekarang. Aku di Francis, aku disuruh orang tua ku untuk menyusulnya. Dan sekalian bertemu dengan Nathan.

Nathan pun menggeser kursinya dan duduk bersebelahan dengan ku.

Hai Keish, apa kabar? Sapa Nathan

Nath,, kau sudah sms momku? Tanyaku

Dan apa katanya? Tanyaku lagi

Boleh saja.. Kata Nathan

Ohiya Keish aku mau menanyakan hubungan kau dengan Roy. Bolehkan?

Boleh saja Grab,,

Dan apa jawabannya?

Dia sudah melamarku, tinggal 3 hari lagi aku akan menikah dengannya. Aku mau mengundangmu, tapi aku kasihan denganmu. Nanti kau harus ke New York dan kembali lagi ke Francis. Pasti kan biayanya sangat besar

Tidak apa-apa. Nanti kirim saja ya alamat tempatnya

Benar tidak apa-apa?

Iya,, tidak apa-apa

Oke, nanti aku sms mu ya. Sudah dulu ya, byee

Iyaa, byee

Tlit

"Nath, kau nanti antar aku ya untuk pergi ke pernikahannya Keisha dengan Roy"

"Memang kau sudah di izinkan oleh mom mu?" katanya sambil mengutak-atik handphonenya

Ohiya aku belum bilang ke mom.

"Yasudah kalau begitu kita pulang dan meminta izin kepada mom. Kau juga ya Nath, meminta izin dulu ke mom mu"

Aku memasukkan laptopku, dan menarik pelan tangan Nathan.

---

"Mom i'm home"

Aku melihat mom ku sedang berbincang dengan dad Nathan dan mom Nathan.

"Hai, everyone"

"Hai, Grabiel" sapa Mom Reena

Aku berjalan mendekati Momku.

"Mom, aku bolehkan pergi ke pernikahan Keisha dan Roy nanti? 3 hari lagi ko"

"Grab, bukannya mom melarang ya. Tapi ini baik bagi kesehatanmu, jadi jangan dulu pergi kemana-mana ya?"

"Aku akan pergi bersama Nathan mom,"

Nathan pun ikut berbicara.

"Iya mom mu benar Grab, kalau kau ingin jalan-jalan bilang saja padaku"

Benar, aku harus menjaga kesehatanku.

Aku merasakan ada yang mengalir dihidungku. Aku mencoba memegangnya dengan tanganku. Darah.

"Ya ampun Grab, ayo sini aku gendong" kata Nathan sambil memeberikan tissu kepadaku dan menggendongku ke kamar

At my room

"Grab, mommu sudah bilangkan jangan pergi ke pernikahan Keisha. Itu semua untuk kebaikanmu. Kalau kau pergi kesana mungkin kau akan lelah saat pernikahan kita nanti" kata Nathan sambil mengelus puncak kepalaku dan mencium keningku

"Lalu, bagaimana aku memberitau nya? Aku takut dia marah"

"Biar aku yang bilang ya, kau mau menghubungi dia lewat skype tidak?"

Aku mengangguk,

"Dimana laptopmu Grab?"

"Di dalam tas yang di simpan di sofa ruang tamu"

"Yasudah, tunggu sebentar ya aku mau mengambilnya dulu"

Nathan pun berjalan keluar kamar ku dan kebawah untuk mengambil laptopku.

______________________________

Sorry gaje gaje gajeee

Maapkan ya

Maafkan jika alay):

I'm strongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang