"Ohh,, iya. Tapi"
"Tapi kenapa?"
"Aku baru mengakhiri hubungan nya tadi"
"Kenapa?"
"She's not love me"
"Why?"
"She's love Adam"
"Who's Adam?"
"He's my best friend"
"Sebegitu jahatnya kah Kayla?!" aku sudah tidak bisa menahan nafsuku
"Mungkin. Dia sudah berjalin cinta dengan Adam 2 bulan sebelum aku menyatakan perasaanku padanya"
"Kau sabar ya,,"
"Terima kasih grab,"
Kenapa, kenapa dia tau namaku? Biarlah,
"Aku akan menjadi sahabat mu"
"Kau jangan menjadi sahabatku"
"Mengapa?"
"Kau seharusnya menjadi pacarku saja,"
"Apa? Kau gila ya? Kita baru saja berkenalan"
"Biar saja, kau mau tidak?"
"Mau apa?"
"Menjadi pacarku?"
"Aku harus memikirkannya lagi Nath,,"
"Baik,, setiap hari aku akan menanyakannya padamu oke?"
"Terserah padamu, aku pulang dulu ya"
"Tunggu!"
"Apalagi?" sambil berbalik ke sumber suara yang tak lain Nathan
"Aku mau mengantarmu boleh?"
"Kau ini kita berbeda arah,,"
"Aku tidak mau pulang,, aku mau bertemu kedua orang tua mu"
"Kau ini sangat keras kepala! Mau apa bertemu kedua orang tua ku?"
"Hanya ingin bertemu saja,,"
"Terserah, ayo sebentar lagi hujan turun. Soalnya awan sudah mendung"
Aku pun keluar dari cafe dan Nathan pun menyusulku. Dan aku baru ingat sesuatu. Aku pun menghentikan langkahku
"Nath, kedua orang tua ku sedang pergi,"
"Kemana?"
"Aku juga tidak tau,,"
"Ya sudah, tidak apa. Aku mau mengantarmu saja"
Aku pun melanjutkan langkah ku.
15 minute's later
"Terima kasih sudah mengantarku. Mau mampir dulu?"
"Tidak,"
"Baik,, byee"
Nathan memegang tanganku agar tidak masuk dulu.
"Ada apa lagi?"
"Aku mau meminta no telfon mu"
"Ok, tunggu" sambil mengambil handphoneku di saku.
"Ini,"
"Baik, sampai jumpa" Nathan pergi berlari menjauhi ku.
Ceklek,,
"Layne aku pu,,"
Ucapanku terpotong karena, aku melihat sekeliling ruang tamu berantakan. Ini kebiasaan Layne di tinggal berdua sama kekasihnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/40750137-288-k288670.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm strong
Randomseorang perempuan tanpa seseorang yang di sayanginya. Karena, dia memiliki sebuah kekurangan. Mungkin diantara kalian ada yang kehilangan orang yang sangat disayangi. Dan merasa kalau kita tidak layak lagi hidup. Atau putus asa begitu saja