CHAPT 07

38 7 2
                                    

🌻uy uy uyy
🌻monn maap, tapi bukan bermaksud ga mau up ya broww

🌻kemaren malem ujannya deres bangett
🌻++suara petir nya beuhhh gede bangett

🌻kalo tadi malem jangan tanyakan lagi...
🌻sudah dipastikan jika aku ketiduran😭✌️

🌻jadi baru sempet up sekarang
🌻gapapa yaa?

🌻happy new year to kalian semuaaa💐💐

_HAPPY READING_

•••

"ck, udah gue bilang berkali-kali, turunin kaki lo, lo lagi di tempat umum bukan tongkrongan!" peringat gafa pada desta yang mengangkat lagi kakinya ke atas sofa di pojok ruangan bernuansa putih tersebut.

"aelah, gak bakal ada yang liat. secara kan kita di dalem," ujar Desta sambil kembali menatap layar ponselnya.

"daripada lo menyendiri situ, mending ikut sini!" saran Brian pada desta agar ikut duduk lesehan lantai rumah sakit.

"rain otw kesini," ucap Desta sambil berjalan mendekati gafa dan brian yang duduk di lantai rumah sakit ber-alaskan karpet biru tua berbulu.

"adek lo dirumah? terus lo dari tadi di sini ngapain?" tanya gafa pada desta.

gafa heran pasalnya, Desta dari tadi sudah berada di rumah sakit seorang diri sebelum gafa dan yang lain membawa naren ke rumah sakit.

"tadi gue di suruh nyokap ke sini," ujar Desta sambil membuka Snack yang telah mereka beli di kantin tadi.

"ngapain nyokap lo kesini?" tanya gafa melihat Brian.

"lo nanya ke gue, Brian?"

"lo" jawab gafa sambil menunjuk ke Desta dengan dagu nya.

Desta melirik sinis gafa tanpa ada niatan untuk menjawab pertanyaan nya.

"gue nyusul marshel," ucap brian sambil berdiri.

"emang lo tau dia dimana?" tanya gafa saat temannya tersebut ingin pergi menyusul marshel.

alis Brian menyerit pertanda ia tak paham dengan apa kalimat yang dilontarkan gafa.

"kantin?" tanya brian yang mendapatkan gelengan ringan.

"gue ga nemuin marshel di kantin tadi," jelas gafa jujur.

"ck. lo tunggu naren disini Des, sekalian nunggu rain. gue sama gafa cari marshel dulu," ujar brian sambil melenggang pergi keluar mencari marshel.

•••

angin malam berhembus halus menerpa rambut milik lelaki yang duduk di rooftop gedung rumah sakit tujuh lantai tersebut.

marshel, laki-laki dengan kaus oblong berwarna hitam tersebut duduk di bangku kayu rumah sakit tanpa menggunakan alas kaki.

drtttt...

ddrrrtttttt...

ponsel marshel selalu berdering sejak dirinya berada di rooftop sendirian.

hingga karena dirinya sudah muak dengan ponselnya yang tak mau diam, ia meraih ponselnya dari dalam saku.

terpampang jelas lima panggilan telepon dari Desta.

geram karena panggilan itu terus meneror nya, ia menghidupkan mode silent agar tak terganggu oleh suara berisik dari panggilan tersebut.

mood marshel menjadi buruk semenjak kejadian tadi ia tak sengaja bertemu dengan raya lagi setelah kejadian pada beberapa bulan silam.

hingga karena itu, ia memutuskan untuk pergi ke rooftop gedung rumah sakit untuk menenangkan diri.

disisi lain, gafa dan brian kelimpungan sendiri mencari marshel yang sedari tadi tak memperlihatkan batang hidungnya.

hingga Brian memutuskan untuk menelpon marshel dengan ponsel genggam nya.

"angkat anjing! lo dimana?" ucap brian lirih saat telepon nya tak kunjung dijawab.

"dijawab bri?"

pertanyaan yang keluar dari mulut gafa, hanya mendapat gelengan kepala dari Brian yang menandakan bahwa marshel tak mengangkat telepon nya.

"huftt... kemana lagi tu bocah?!" tanya gafa yang sudah frustasi.

mengingat jika marshel sering menyendiri di rooftop gedung sekolahannya, ia mempunyai insting jika marshel saat ini marshel juga sedang berada di rooftop rumah sakit.

"rooftop rumah sakit!" ujar brian yang lalu pergi menuju lift.

"tunggu gue sialan!" ucap gafa dengan nafas yang terengah-engah saat memasuki lift.

tak menunggu waktu lama, lift telah sampai di lantai tujuh yang artinya gafa dan brian bisa segera menuju rooftop dengan menaiki tangga.

brakk

pintu terbuka, hingga menampakkan sesosok remaja laki-laki yang tengah melamun di kursi kayu tanpa alas kaki.

"Ar...,"




•••

_HAPPY END_

eh, mon maap ami gantungin
sengaja sih

mwehehehhee...
maap pendek chapter ini😭

sebenernya mau bikin panjang.
berhubung malem ini ami ada acara bentaran, jadi ami bikinnya sedikit.

huhuu😭😭
ga kerasa ya, udah mau berganti taun lagii

ami berharap taun depan
aku bisa menjadi diri sendiri

dan ami juga berharap kalau ami punya pembaca karya-karya ami yang mungkin masih kurang bagus ini.

dan semoga,
ami bisa menjadikan karya ini menjadi berbentuk buku.

ami juga berharap, taun depan bisa liat pantai ataupun laut. soal nya ami blom pernah liatnyaa

jadi, sakit aja gitu kalo liat temen-temen main di pantai😃

ikuti terus alurnya, jangan bosen dan tinggalkan jejak kalian di sini dengan cara vote and coment🖌️

seperti biasa, spam emot sapi di chapter ini🐮🐮

🌻Minggu, 31 Desember 2023

END OF STORY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang