_HAPPY READING_•••
"insecure?
ga harus cantik untuk mendapatkan segalanya"Revando Marshel
***
"orang tua kalian ngajarin tanggung jawab ngga ha?" tanya Bu Rima pelan dengan menatap tajam ketiga murid yang menunduk di depannya tersebut.
"dan kalian? kalian masih kelas sepuluh, mau jadi apa kalian kalau kecil-kecil bolos hah?!" tambah Bu Rima menghadap ke dua gadis yang juga menunduk di depannya.
"kalian ke sekolah itu buat apa kalau kerjaannya bolos terus?!" tanyanya Bu Rima lagi sambil memijit pelan pelipisnya.
"dan kalian! ngga kakak ngga adek sama aja!" ujar Bu Rima menunjuk rain dan desta bergantian.
"besok bilang ke orang tua kalian, untuk datang jam delapan pagi ke sekolah!" akhir Bu Rima meninggalkan kelimanya di ruang BK.
"sialan! masalah kecil aja di gede-gedein," cecar rain dalam hati.
marshel yang bodoamat pun keluar dari ruangan BK dengan memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana abu-abu nya.
"Ar, kemana lo?!" tanya gafa yang melihat kepergian Marshel dari ruangan.
"maybe, bolos?" ucapnya sambil menaikkan satu alisnya dengan seringai-an kecilnya.
"gue ikut," ucap rain yang mengundang pelototan dari Desta.
"di marahin kajeng tau rasa lo," ucap Desta mencekal lengan mungil rain yang akan beranjak dari tempat duduknya.
"Bu Rima ga bakalan tau," ucapnya dengan raut wajah masam.
"ikut gue bocah!" balasnya sambil menarik lengan rain untuk ikut dengan nya.
kepergian rain, Desta, dan Marshel pun meninggalkan kedua insan yang berbeda gender tersebut di dalam ruangan.
suasana canggung menyelimuti keduanya yang sehingga akhirnya membuat Bianca berdiri meninggalkan gafa di ruang BK seorang diri.
•••
"gimana keadaan lo?" tanya brian di ambang pintu kamar rawat naren.
"lo liat sendiri" ucap naren sambil memainkan handphone genggam-nya.
"operasi lancar?" tanyanya sekali lagi.
"aman," balas naren tanpa mengalihkan pandanganya dari benda pipih itu.
satu kata terakhir itu juga menjadi akhir dari obrolan singkat keduanya.
brakk
pintu dibuka kasar oleh seorang siswa SMA dengan seragam yang awut-awutan.
dasi yang diikat di dahinya, baju putih yang menjadi buluk dan kusut, serta jangan lupakan celana abu-abu yang terobek di bagian lututnya.
"bolos kemana lo?" tanya naren menatap manik tajam sang pelaku.
"kemana aja," jawabnya sambil berjalan mendekati Brian dan naren.
KAMU SEDANG MEMBACA
END OF STORY
Teen Fictionawal kepedihan yang membunuh perasaan, dipaksa untuk terus berusaha menghadapi kesulitan. hingga terbiasa dengan keadaan, pergi jauh sendirian. menemukan kebahagiaan, namun ternyata hanya sementara. hingga pergi abadi ke tempat yang lebih baik akhi...