CHAPT 13

4 1 0
                                    

GATAU AKU MASIH BOSEN BGTT
KESEPIAN SOALNYA
EHEWW

_HAPPY READING_

•••

koridor rumah sakit menjadi saksi bisu dimana tangisan keluarga bermarga Ghibran menumpahkan tangisan pilu nya.

tangisan lirih yang tadinya menyelimuti ruangan dingin, sekarang menjadi tangisan yang lebih pilu dan menyayat hati saat mengetahui jika anak bungsu dari keluarga Arjuna mengalami koma.

Desta dengan seribu lamunannya terduduk lemas di ubin lantai.

tak peduli jika dinginnya malam menusuk kulit. yang dipikirkannya saat ini hanyalah keadaan sang adik yang selama ini ia jaga dan sayangi dengan baik, yaa walaupun banyak juga bertengkar nya.

Mona juga masih menangis di pelukan sang suami. Arjuna hanya menguatkan mereka saja.

hingga, pintu kamar rawat yang ditempati rain terbuka dan menampakkan seorang dokter yang bernama 'Dr.Zayyan' bersama seorang suster cantik yang membawa nampan obat-obatan.

"sudah boleh dipersilahkan masuk dok?" tanya desta dengan mata merahnya.

dokter rayyan hanya mengangguk dan langsung melenggang pergi dengan memasukkan kedua tangannya kedalam saku jas putih dokternya.

ceklekk

pintu di buka lebar oleh Desta, hingga menampakkan tubuh sang adik yang terbaring lemah di atas brankar.

Desta memandangi wajah damai adiknya yang sedang tertidur pulas. ralat, bukan tidur namun koma.

Desta menggerakkan tangannya menyentuh surai coklat tua milik rain, dan mengelusnya perlahan.

"gue gabisa liat lo dalam keadaan kaya gini Ray. se ngga akur-akur nya kita, gue tetep sayang sama lo. coba aja lo tadi ngga pergi. lo ga bakal jadi begini."

"ini salah gue ray! gue ngga ngelarang lo tadi."

"cepet sadar ya, gue kangen lo bertingkah kaya biasanya."

"rumah, sekolah, di mana aja sepi tanpa lo. cepet pulih Ray! gue sayang lo!" desta perlahan menciumi seluruh wajah sang adik, lalu menghapusnya lagi.

"diliat-liat, gue alay!" ucap Desta pada dirinya sendiri yang langsung pergi meninggalkan ruang rawat sang adik.

"pi, desta keluar cari angin," pamit Desta yang langsung diangguki oleh Arjuna.

•••

BRAKKKK

"SAMLEKOM..." teriak Desta memasuki rumah rimba--julukan rumah yang mereka beli untuk ditinggali bersama.

"salam yang bener bang!" tegur gafa di ruang tamu.

"assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh pak ajii!" ulangnya.

plakk

"aji-aji pak lu aji" ucap brian sehabis menggeplak punggung tegap Desta.

"luka lo gimana? udah baikan?" tanya desta

"gue ga punya pacar di suruh balikan. tolol,"

"BAIKAN GOBLOK! KUPING LO ABIS DI SUMPELIN KECOA? BUDEG GITU?" teriak Desta yang membuat seisi rumah menutup telinga.

"keadaan rain gimana? ga ada yang parah kan?" tanya Brian balik

"dia koma,"

heningg...

"woy..."

"gue..."

"gue..."

marshel memulai pembicaraan setelah heningnya seisi ruangan.

naren yang tertidur di sofa ruang tamu-pun terbangun saat Desta menjepit hidung mancungnya.

"BISA MATI GUE!"

"diem dulu nar! dengerin marshel ngomong dulu!" ucap Desta pelan.

"gue..."

"gue..."

"gu---"

BUGHH

"gue apa?" tanya gafa greget.

"gue punya usulan"

"ha?"

Gafa, Desta, Brian, dan naren kompak menyebut kata 'ha' dengan bebarengan.

"gue tadi abis makan pecel lele Lamonga--"

"lo ngigo ar?"

"bahas usulan sampe makan pecel lele Lamongan?"

"tungguin gue ngomong dulu!" marshel kesal setengah mati saat omongan dirinya dipotong oleh naren.

"jadi gue punya pikiran, gimana kalo kita bangun wadang?" usulnya

"wadang? tadi usulan, trus pecel lele Lamongan, sekarang larinya ke wadang?"

"warung madang, kite buat persis kek warung madang pecel lele Lamongan. secara yang mampir kesitu pasti banyak, jadi kita punya banyak penghasilan buat kebutuhan. ga cuma penghasilan dari balap motor aja,"

"ide bagus ar! secara kalau kita ngandelin uang hadiah balap motor belum tentu kita menang. ditambah belum lagi balapan ga pasti seminggu sekali. paling palingan dua bulanan sekali."
ungkap Desta.

"gue sih ngikut aja," ucap brian yang sedari tadi hanya menyimak obrolan mereka.

"bwolehh, gue atur waktu ngebuat warungnya. si gafa kudu bertugas nyari bahan kayu and lain-lain! kudu mau gaf!" ucap naren yang membuat gafa hanya mengangguk pasrah.

"udah kan? gue mau turu!" ucap gafa sambil menarik boneka pisang milik rain yang di tinggal di rumah rimba.
.
.
.
.
.

•••

_HAPPY END_

DAH DAH, GUA JUGA MAU IKUT TURU

GOOD BYE BUBB
MULAI HARI INI, AMI UP TIAP HARI

INSYAALLAH

END OF STORY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang