"Tuan Park tunggu" ucap seorang dokter yang tak sengaja bertemu dengan Chanyeol di lorong sebuah rumah sakit milik kakeknya.
Chanyeol menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang untuk melihat siapa yang memanggilnya.
"Nuguseyo ?" Tanyanya yang merasa tidak mengenali dokter wanita yang sedang berdiri di hadapannya ini.
"Ehmm ... Bisakah kita bicara di ruangan saya Tuan. Saya ingin membuat pengakuan dosa kepada anda" ucap dokter itu sambil meremas-remas kedua tangannya karena merasa ketakutan berdekatan dengan Chanyeol.
Chanyeol mengernyit menatap penuh tanda tanya apa maksud dari dokter tersebut. Perasaannya dia tidak mengenal dokter ini, lalu pengakuan dosa seperti apa yang di maksud ? Apa dokter tersebut mengalami gangguan jiwa ?
"Tuan .. apa anda bersedia ikut ke ruangan saya ?" Tanya dokter tersebut yang sedari tadi diabaikan oleh Chanyeol.
"Tuan, saya mohon ini sangat penting sekali. Saya tidak mampu menyembunyikan nya lebih lama lagi" ucap dokter tersebut mulai terisak.
"Baiklah dimana ruangan anda ?"
Mereka pun berjalan beriringan ke ruangan Baekhyun dokter tersebut. Sesampainya di ruangan dokter itu, dokter tersebut mempersilahkan Chanyeol untuk duduk. Dia menarik dulu nafasnya sebelum mulai menjelaskan semuanya.
"Tuan, saya adalah dokter yang menangani istri anda Nyonya Park Baekhyun selama keguguran. Baik keguguran yang pertama maupun keguguran yang kedua kalinya"
"Maksud anda ?"
"Tolong beri saya untuk menjelaskan semuanya Tuan, jangan dipotong sebelum saya berhenti"
Chanyeol menganggukan kepalanya tanda jika ia setuju.
"Istri anda sebenarnya tidak mandul. 2 bulan setelah pernikahan kalian istri anda sudah mengandung buah hati pertama anda. Istri anda tidak menyadari kehamilannya karena mungkin masih baru. Nyonya besar yang merupakan nenek anda rupanya menyadari kehamilan istri anda karena istri anda sering sekali muntah-muntah pada saat itu. Lalu nyonya besar mendatangi saya meminta obat penggugur kandungan. Awalnya saya tidak mau memberikannya, namun pada saat itu anak pertama saya sedang dirawat dirumah sakit karena penyakitnya dijadikan ancaman oleh nenek anda untuk memaksa saya. Beliau mengancam saya akan membuat anak saya ditolak untuk melakukan pengobatan di rumah sakit manapun. Saya tidak kuasa untuk melawannya pada saat itu Tuan. Anda ingat saat istri anda mengalami pendarahan hebat waktu itu ? Saat itu istri anda sedang keguguran Tuan karena obat yang diberikan oleh Nyonya besar. Saya tidak tahu bagaimana caranya nyonya besar melakukannya, namun dengan adanya kejadian itu, seharusnya obat itu berhasil diberikan kepada istri anda. Pada saat itu saya mengatakan kepada anda jika istri anda terkena infeksi rahim, itu hanya kebohongan saya Tuan. Sungguh saya melakukannya di bawah tekanan nyonya besar"
Dokter tersebut sudah menangis sesenggukan. Sejujurnya setelah hari itu, dia sama sekali tidak pernah bisa hidup tenang karena dihantui oleh rasa bersalahnya yang luar biasa besar kepada seorang wanita yang sudah dihancurkan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rewrite the stars
Fanfictionmaafkan aku, aku terlalu gegabah dalam mengambil keputusan. kembalilah. . . aku sangat mencintaimu ~ pcy maaf, aku tidak bisa kembali. mereka membutuhkanku ~ bbh