A

288 24 2
                                    

Hari sudah menjelang siang, namun Baekhyun barusaja bangun dari tidurnya. Ia sudah membuka matanya dengan sempurna, hanya saja tubuhnya masih terasa malas untuk bangun dari tempat ternyaman nya saat ini.

Ia menatap langit-langit di kamarnya. Pikirannya membawa nya kembali ke kejadian semalam. Semalam setelah kedua belah pihak keluarga setuju dan membahas rencana pernikahan mereka berdua secara matang, Suho meminta izin kepada Victoria untuk membawa Baekhyun pulang sedikit malam. Meskipun tadi ia sudah memasangkan cincin di jari Baekhyun dihadapan keluarga masing-masing, namun Suho juga masih ingin memberikan Baekhyun kejutan yang mungkin tidak bisa dilupakan oleh Baekhyun.

Suho membawa Baekhyun untuk ke rooftop hotel tempat mereka dinner. Ia ingin melakukan hal yang tadi tidak bisa dilakukannya dihadapan keluarganya.

"Baek-ah, kau tau pasti alasan apa yang membuat kita harus menikah. Pertemuan kita yang tidak sengaja malam itu, nyatanya menghidupkan sesuatu yang sangat kita nanti namun tidak kita dapatkan dalam pernikahan kita yang dulu. Kita tidak perlu membahas soal perasaan, tapi aku berharap kita berdua sungguh-sungguh dalam menjalankan pernikahan ini. Mari kita bentuk keluarga bahagia yang mungkin sedikit berbeda dengan keluarga kita yang dulu. Kau bebas mengatakan semua keluh kesah mu kepadaku, akupun juga akan seperti itu. Jika ada sesuatu yang membuat kita tak nyaman, mari kita bicarakan bersama. Kita sudah pernah berumah tangga sebelumnya, kau pasti tahu jika kehidupan rumah tangga itu kadang sangat jauh dari ekspektasi kita. Mari kita berjuang & berbahagia bersama. Baekhyunah .... Will you marry me ?" Ucap Suho sambil berjongkok di hadapan Baekhyun.

Jika tadi dihadapan keluarga nya Suho memasangkan cincin di jari manis Baekhyun, sekarang Suho membawa sebuah kalung mewah yang terdapat inisial nama Baekhyun sebagai liontin nya.

Baekhyun menangis terharu dengan perlakuan Suho malam ini. Seketika ia tidak menyesal lagi karena sudah lepas kendali malam itu. Baekhyun sama sekali tidak mengalihkan pandangan nya sedari tadi Suho mulai bicara. Dalam manik mata lelaki itu, terlihat keseriusan disana. Meskipun mereka sama sekali belum saling mengenal, namun Baekhyun yakin jika Suho juga sama seperti dirinya yang menginginkan kehidupan yang hangat untuk buah hati mereka kelak.

Baekhyun berjongkok mensejajarkan dirinya dengan Suho.

"Yes, i Will" jawab Baekhyun mantap.

Tok ... Tok ... Tok

Suara ketukan pintu membuyarkan lamunan Baekhyun.

"Ada apa Aunty ?" Tanya Baekhyun yang masih malas untuk berdiri.

"Ini aku Baek, Suho" teriak Suho dari luar.

Mendengar itu Baekhyun langsung beranjak dari tempat tidurnya.

"Oppa tunggu sebentar, aku bersiap dulu"

Seperti kemarin, kali ini Suho datang untuk mengantarkan sarapan Baekhyun. Sebenarnya tadi pagi Suho sudah datang mengantarkan sarapan, namun Baekhyun belum bangun. Karena takut Baekhyun kecapean karena semalam tidur sedikit larut,  jadi Suho membiarkannya meskipun Victoria sudah menyuruhnya untuk membangunkannya. Siang ini ia kembali datang dengan menu yang baru dibuatnya, karena menu tadi di anggapnya sudah tidak segar lagi.

"Maaf sudah membuat Oppa menunggu"

"Maaf sudah membuat Oppa menunggu"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tidak masalah. Duduklah dulu" ucap Suho sambil menyiapkan bantal sofa untuk mengganjal pinggang Baekhyun agar duduknya lebih nyaman.

"Aku hanya memiliki waktu 1 jam untuk menemanimu makan, selanjutnya aku masih harus meeting dengan client ayah sekalian makan siang bersama" imbuh Suho.

"Oppa tidak perlu melakukannya jika Oppa sibuk. Sungguh aku bisa membuat sarapan untuk diriku sendiri" ucap Baekhyun yang merasa tak enak dengan Suho. Meskipun dalam hati ia sangat senang menerima perlakuan manis seperti ini dari orang asing yang segera akan menjadi suaminya.

"Sudah ku bilang aku akan ikut andil dalam hal apapun untuk anak kita"

Suho memang benar-benar menemani Baekhyun makan hingga wanita itu menghabiskan makanan darinya tanpa tersisa sedikitpun. Suhu sangat suka dengan situasi seperti itu karena Baekhyun selalu menghargainya dengan menghabiskan makanannya dengan lahap. Hanya waktu 17 menit wanita itu sudah menghabiskan makanannya.

"Kau sangat hebat. Kau harus makan banyak seperti itu setiap harinya agar anak kita sehat di dalam sini" ucap Suho sambil mengusap-usap perut Baekhyun.

"Nee Appa" ucap Baekhyun dengan suaranya yang dibuat seperti anak kecil.

"Kau tidak menginginkan sesuatu ?"

"Sesuatu apa ?"

"Apapun. Bukannya ibu hamil biasanya akan mengalami fase mengidam ?"

"Emm .. sebenarnya ada sih"

"Katakan, aku akan mencarikannya"

"Oppa janji ?"

Suho menganggukan kepalanya. Mata Baekhyun menjadi berbinar seketika.

"Aku ingin makan gorengan" ucapnya dengan senyum 5 jarinya.

"Hmmm ... Untuk yang satu itu rasanya sangat sulit"

"Oppa ... You already promise me"

"Baekh-ah"

"Please... Kali ini aja"

"Emm .. baiklah.. bagaimana jika aku yang membuatnya"

"Tidak. Aku ingin makan di street food"

"Tidak boleh! Bagaimana jika itu tidak aman untuk anak kita"

Baekhyun tertunduk lesu seketika. Suho memang over protektif sekali terhadap makanan yang dimakannya. Baekhyun bisa pahami itu, karena ia pun juga sangat menantikan kehadiran buah hatinya. Namun kadang ia juga suka jenggah dengan sikap Suho. Namun ia hanya diam saja karena tak ingin merusak moment yang dibuat oleh Suho.

Suho memang bersungguh-sungguh untuk serius dengannya, dia bisa merasakan itu. Namun dia juga bisa merasakan, jika rasa cinta belumlah hadir didalam hati pria itu. Mungkin saja jika pria itu memperlakukannya dengan baik karena rasa tanggung jawabnya.

Melihat Baekhyun yang murung, Suho menghela nafasnya. Rasanya juga tidak tega untuk melarang Baekhyun. Apalagi ini adalah ngidam pertamanya.

"Baiklah kau boleh memakannya. Tapi tunggu aku pulang oke. Nanti aku akan menemanimu kesana"

"Benarkah Oppa"

"Iya"

Baekhyun memeluk Suho saking senangnya. Suho tidak menolak pelukan baekhyun meskipun ia masih merasa sedikit canggung.

Tak berapa lama kemudian Suho pamit untuk bertemu dengan client nya. Sementara Baekhyun siang ini rencananya ingin berbelanja.

Suho mengantarkan Baekhyun terlebih dahulu ke mall tujuannya, lalu melajukan mobilnya kembali ke tempat tujuan nya.

.

.

.

Baekhyun yang memang sudah lama tidak keluar ke tempat umum, hari ini ia benar-benar menghabiskan waktunya untuk berkeliling di mall paling megah di Seoul tersebut sambil menunggu Suho pulang kerja & menjemputnya untuk makan gorengan.

Baekhyun menyusuri satu persatu toko disana. Ia membeli apapun yang ingin dibelinya. Sejak pergi dari rumahnya dengan Chanyeol, Baekhyun hanya beberapa kali keluar. Jika tidak ada kepentingan makan ia akan menghabiskan waktunya di apartemen.
Ia takut bertemu dengan Chanyeol atau salah satu keluarga dari mantan suaminya itu jika pergi-pergi ke tempat umum seperti ini.

Tapi sekarang ia sudah tidak peduli lagi, karena nyatanya tuduhan mereka mandul tidaklah benar. Jadi tidak ada lagi alasannya ia takut dihina oleh keluarga mantan suaminya.

"Baekhyun" ucap seseorang yang menatapnya penuh dengan kerinduan.

Baekhyun menoleh kebelakang melihat siapa yang memanggilnya, ia menjadi diam tak berkutik seketika melihat siapa yang menyapanya.

Orang itu membawa langkahnya mendekat, lalu memeluk Baekhyun tanpa aba-aba.

Rewrite the starsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang