Golden Retriver (12)

533 63 0
                                    

Mingi memarkirkan mobilnya di halaman begitu sudah sampai di depan rumahnya. Diikuti dengan Yunho yang ikut turun dan langsung melenggang pergi menuju pintu untuk masuk.
Tidak memedulikan Mingi yang sibuk membawa kue yang ia letakkan di belakang bagasi mobilnya.

Yunho mendekati pintu dan saat tangannya akan memutar knop, pintu itu tidak terbuka. Membuat Yunho jadi bingung apa yang membuat pintu ini tidak mau terbuka, padahal tadi pagi dia melihat Mingi membuka pintu dengan mudahnya.
Apakah pintu ini rusak? Oh tidak, ini masalah besar. Jika Mingi dan Yunho tidak bisa masuk maka Yunho tidak dapat menonton tv sambil makan cemilan dan membaringkan diri di paha Mingi.

Dengan perasaan panik Yunho langsung mendekati Mingi yang masih sibuk berkutat dengan kotak berisi kue yang dapat dilihat memiliki ukuran yang sangat besar.
Melihat Yunho yang menarik-narik tangannya dengan wajah yang kelewat panik, membuat Mingi mengenyit dahinya bingung. Hal apa yang membuat Yunho sampai khawatir begini?

"Kenapa Yunho? Kok panik, habis liat hantu?"

"Itu pintunya rusak, gak bisa dibuka"

"Hah?"

Mingi semakin membuat lipatan di antara dahi dan mau tak mau harus meninggalkan kue yang ada di bagasi. Mingi dengan Yunho yang membututinya di belakang pergi menuju pintu.
Mingi menatap Yunho malas, lebih ke antara kesal dan pasrah. Bagaimana pintu mau terbuka jika pintu itu saja masih terkunci. Rasanya Mingi ingin menceburkan diri ke kolam ikan.

"Pintunya gak bisa dibuka karena masih dikunci Yunho, kamu harus masukin kunci ini ke dalam lubang pintu biar bisa terbuka"
Jelas Mingi sambil menunjukan kunci rumahnya kepada Yunho tak lupa memberi tau bagaimana cara menggunakannya.
Yunho yang melihat itu hanya mengangguk-anggukan kepalanya, membuat Mingi bertanya-tanya apakah Yunho mengerti perkataannya atau tidak.

"Masuklah, aku mau ngambil kue dulu"

"Okeh"
Yunho langsung membuka pintu dan masuk ke dalam rumah. Sedangkan Mingi kembali ke mobil untuk mengambil kue.
Pemandangan pertama yang Mingi lihat saat dirinya masuk adalah melihat Yunho yang sudah dengan nyamannya berbaring di atas karpet bulu sambil menatap tv yang mati.

Mingi melihat ke jam dinding, baru jam sepuluh pagi. Masih ada banyak waktu bagi dirinya untuk mengistirahatkan diri. Lagipula besok Mingi masih libur jadi dia bisa santai sesukanya.

Mingi menyusul Yunho dengan duduk di atas karpet, kemudian mengambil remot untuk menyalakan benda kotak yang ada di depannya.

"Kalo kamu mau nonton tv, pakai ini ya? Kamu cuma tinggal pencet tombol ini dan habis itu kamu bisa santai nonton film yang kamu suka"
Yunho mendelik kagum saat Mingi menekan tombol yang ada di remot bersamaan di saat itu juga tv langsung menyala.
Wah hari ini Yunho mendapatkan banyak pembelajaran dari Mingi.

Keduanya larut akan film yang sedang diputar, karena merasa pegal Yunho dengan santainya menidurkan diri dengan menggunakan paha Mingi sebagai bantal. Persis seperti yang mereka berdua lakukan semalam, hanya saja dalam bentuk yang berbeda.

Mingi berjengit kaget saat kepala Yunho mendarat di atas pahanya.
Bukan apa-apa mungkin jika dalam wujud anjing, Mingi masih bisa menerimanya tapi ini dalam wujud Yunho yang manusia Mingi masih merasa canggung dan belum terbiasa.

Mingi hanya mendiamkannya tanpa mau menyuruh Yunho untuk beranjak atau memisahkan diri. Berakhir menonton dengan posisi yang seperti itu sampai rasa kantuk menyerang mereka berdua.

●●●

Tak sadar tertidur dengan tv yang masih menyala, Mingi bangun dalam keadaan bingung. Suasana di ruang tv saat ini sedikit berbeda, padahal Yunho masih tertidur di atas pahanya. Tapi mengapa saat Mingi melihat jendela sinar mataharinya berwarna oranye?

Golden Retriver (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang