Golden Retriver (17)

519 62 1
                                    

"Hwa, ayo kita nyusul Mingi"
Yunho sudah tidak tahan lagi dirinya tidak bisa tenang menonton kartun yang tengah ditayangkan. Tidak seperti Seonghwa yang hanya menatap Yunho bingung dengan satu bungkus cemilan di pangkuannya.

Tak ingin menunggu Yunho beranjak dari duduknya dan memakai jaketnya. Mingi lebih penting dibandingkan dengan kartun Spongebob.
Meski Yunho tidak tau apa yang sedang terjadi, tapi tetap saja Yunho rasanya ingin menyusul dan melihat keadaan Mingi secara langsung. Untuk meyakinkan dirinya bahwa Mingi baik-baik saja.

Seonghwa hanya menonton Yunho yang uring-uringan untuk menyusul Mingi. Ada rasa tidak tega sebenarnya tapi jika mereka berdua pergi, kantor polisi akan kosong. Jika ada orang yang ingin melapor bagaimana? Tidak mungkin mereka disuruh menunggu dulu.

Seonghwa menghela napas, menyerah akan Yunho yang memaksanya untuk ikut menyusul. Dengan langkah yang terpaksa Seonghwa mengikuti Yunho untuk pergi ke tempat kejadian dimana Mingi dan anggota polisi yang lainnya bertugas.

"Katanya semua anggota lagi di tempat kejadian kebakaran sebuah pabrik, untungnya gak terlalu jauh dari sini"
Jelas Seonghwa dan mendapat anggukan semangat dari Yunho.
Tanpa basa-basi Yunho masuk ke dalam mobil yang akan dikendarai Seonghwa untuk pergi ke lokasi tempat Mingi berada.

Selama perjalanan Yunho tidak berhentinya berdoa agar Mingi baik-baik saja. Dia tidak ingin ada sesuatu yang tidak baik menimpa orang yang ia sayang itu. Karena di dunia ini yang Yunho miliki hanya Mingi seorang. Hanya Mingi yang mengerti dirinya.

Dari jarak beberapa meter Yunho sudah dapat melihat asap tebal yang membumbung tinggi di angkasa. Membuat Seonghwa yang melihatnya juga berspekulasi bahwa kebakaran yang terjadi sangat hebat.

Seonghwa memarkirkan mobilnya dekat dengan mobil khusus polisi yang terpakir.
Begitu keduanya turun mereka melihat semua anggota tengah duduk dengan nafas yang tersengal, seolah sangat lelah dalam menghadapi si jago merah.
Sepertinya mereka baru saja selesai memadamkan api dan sekarang sedang beristirahat.

Tidak melihat keberadaan Mingi membuat Yunho semakin panik bukan kepalang. Apakah Mingi terbakar? Atau Mingi masih terjebak di dalam bangunan? Memikirkannya saja sudah membuat Yunho ingin menangis duluan.

"Hwa, Mingi gak ada, gimana ini?"

"Tenang Yunho tenang, oke? Jangan panik ya?"
Tepat setelah Seonghwa mengatakan hal itu kepada Yunho. Ketiga pemuda keluar dari dalam bangunan dengan keadaan wajah dan baju yang hitam karena terkena abu dari bangunan, membuat Yunho yang melihatnya langsung berlari dan memeluk salah satu dari mereka.

"Mingi, Mi-Mingi gapapa?"
Yunho memeluk Mingi saat pemuda itu keluar dari bangunan pabrik yang terbakar.
Mingi merasa kaget saat melihat Yunho datang menghampirinya dan langsung memeluknya. Tadi saat Mingi tengah menyelamatkan korban di dalam bangunan dirinya dibantu Jongho dan San yang ikut menyusul dirinya masuk ke dalam bangunan.

Mereka bertiga berusaha menyelamatkan seseorang yang meringkuk sendirian di pojok ruangan dengan api yang berkobar. Untungnya seseorang itu berhasil diselamatkan tanpa ada luka serius. Begitupun dengan Mingi, San, juga Jongho mereka keluar dengan selamat walau dengan wajah dan pakaian yang kotor akan asap dan abu dari bangunan.

Mingi melepaskan pelukannya dari Yunho begitu merasakan sebagian bajunya yang basah. Apakah Yunho menangis? Tapi karena apa? Perasaan Mingi tidak membuat kesalahan apapun.

"Eh? Kenapa? Kenapa menangis?"
Tanya Mingi khawatir dengan kedua tangan yang menangkup wajah gembul milik Yunho. Diusapnya air mata itu yang sudah mulai membasahi kedua pipi berisi yang apabila dicubit akan memberikan sensasi kenyal dan gemas.

"A-aku kira Mingi kenapa-kenapa. Aku khawatir sama kamu"
Yunho mengatakannya dengan terbata masih belum bisa mengontrol emosinya. Dirinya kembali memeluk Mingi dan menangis sejadi-jadinya di dalam pelukannya. Mingi mengusap punggung Yunho sayang untuk menenangkan sosok manisnya itu.

Seonghwa serta kedua rekannya San dan Jongho hanya melihat adegan itu dengan senyum yang merekah. Mereka seperti sedang menonton sebuah drama yang nyata.

"Udah gapapa oke? Habis ini kita pulang yuk, aku beliin kamu es krim ya?"
Yunho mengangguk kecil di dalam pelukan Mingi membuat Mingi jadi merasa gemas dengan Yunho. Kenapa saat Yunho tengah khawatir kadar kegemasannya jadi bertambah? Apakah Mingi harus membuat Yunho khawatir terus agar dirinya dapat melihat kegemasan yang overload?

Mingi menggiring Yunho untuk masuk ke dalam mobil yang Seonghwa kendarai. Dirinya memberi pesan agar dirinya minta ijin libur setengah hari kepada Seonghwa. Karena Mingi tau betul Hongjoong akan menurut dengan semua perkataan Seonghwa.
Mingi masuk ke dalam mobil meninggalkan rekan-rekan satu pekerjaan yang tengah menatapnya dengan pandangan iri serta Seonghwa yang menunggu Hongjoong untuk menjemputnya.

°

°

°

note :
Sore-sore makan kedondong
Ciee happy ending dong

Golden Retriver (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang