Jam tujuh malam Mingi belum pulang ke rumahnya, dirinya disibukan dengan beberapa data tentang kasus yang sedang terjadi di masyarakat. Ini merupakan perintah dari Hongjoong membuat Mingi mau tak mau harus lembur.
Di dalam kantor Mingi memfokuskan dirinya di depan komputer, merekap beberapa data tentang kasus yang belum selesai sambil membaca sedikit tentang kasus tersebut.
"Wah manusia sekarang ngeri-ngeri juga, bahkan seorang bandar tidak diketahui identitasnya dikarenakan berbaur dengan masyarakat umum"
Mingi menggumam, mengomentari sebuah data yang ia temukan. Itu merupakan kasus tentang penangkapan seorang bandar narkoba, ini masuk dalam kasus lama karena sang pelaku tak kunjung ditemukan. Dirinya terlalu pintar bersembunyi di masyarakat hingga polisi pun tidak menyadari keberadaannya.Saat Mingi sedang asik-asiknya mengomentari sebuah kasus yang ia temukan dirinya dikagetkan oleh sesuatu yang menggoyang-goyangkan kakinya. Membuat Mingi jadi menunduk ke bawah untuk melihat hal apa yang menyebabkan kakinya diguncangkan, tidak mungkin itu hantu kan?
"Kenapa? Mau ganggu?"
Yunho datang dengan ragu menuju meja kerja Mingi dan menggoyangkan kaki Mingi untuk meminta perhatiannya.
Sebenarnya jam segini Yunho sudah tidur namun dirinya ingin meminta maaf dengan Mingi karena kejadian tadi, untungnya ada Seonghwa yang membantu dirinya."Woof"
Ucap Yunho lirih sambil membawa satu bungkus cemilan yang Seonghwa belikan untuknya.
Yunho menaruhnya di atas meja, membuat Mingi yang melihat hanya mengangkat satu alisnya bingung."Ini cemilan untuk anjing, Yunho. Aku gak bisa makannya"
Balas Mingi begitu sadar bahwa cemilan yang dibawa Yunho merupakan cemilan untuk anjing bukan untuk manusia. Mingi tidak tega sebenarnya melihat muka melas dari anjing yang ada di hadapannya, tapi meski begitu Yunho harus diberi langkah tegas agar dirinya tau kesalahannya.Mingi menghela nafas lelah kemudian mengambil cemilan itu dan membukanya. Mingi menaruh beberapa isi cemilan di tangannya dan memberikannya kepada Yunho.
"Makan aja nih, daripada kamu sedih begitu"
Final Mingi karena tidak tega melihat wajah melas yang Yunho berikan pada dirinya. Dengan sedikit ragu Yunho mendekat dan memakan cemilannya dari tangan Mingi.
Mingi tersenyum tipis meski Yunho membuatnya marah setidaknya Mingi merasa terhibur akan sikap lucu milik Yunho.Yunho makan dengan semakin lahap dan sudah mulai berani mendusel di kaki milik Mingi. Yunho dapat merasakan bahwa Mingi telah memaafkan dirinya.
"Kemarilah, duduk di sini"
Mingi menepuk kedua pahanya sebagai tempat Yunho duduk. Dengan cekatan Yunho langsung memanjat kursi dan duduk di pangkuan Mingi, matanya juga melihat layar komputer yang masih menampilkan ciri-ciri pelaku bandar narkoba."Jangan mentang-mentang aku maafin kamu, besok kamu malah gak serius latihannya. Aku mohon besok latihan yang sungguh-sungguh ya"
Mingi mengusap serta mengelus bulu tebal yang dimiliki Yunho. Meski umurnya baru dua tahun ternyata Yunho lumayan berat.Yunho tidak memedulikan dengan apa yang Mingi ucapkan. Dirinya terlalu fokus dengan layar komputer sepertinya sangat menyukai sinar yang dipancarkan dari sana.
"Jangan menatap layar komputer terlalu dekat Yunho, nanti matamu bermasalah"
"Woof woof woof"
Yunho langsung turun dari pangkuan Mingi dan menarik-narik celana Mingi menggunakan giginya. Seolah mengajak Mingi untuk pergi ke suatu tempat.Mingi yang melihat perubahan sikap Yunho yang berbeda lantas bingung. Hal apa yang membuat Yunho jadi bersemangat begini? Sampai menarik celananya pula.
"Kenapa Yunho? Kamu mau ngajak aku kemana?"
Mingi mematikan komputer dan beranjak dari duduknya mengikuti Yunho kemana dia akan membawanya pergi. Sebelum itu Mingi menggunakan hoodienya terlebih dahulu mengingat udara di luar akan dingin bila di malam hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Golden Retriver (END)
RandomAwalnya Mingi tidak terima bahwa dirinya akan bertugas dengan Yunho, anjing yang memiliki ras golden retriver. Bagi Mingi, Yunho hanya akan merusak pekerjaannya sebagai polisi satwa namun lambat laun Yunho dapat membuktikan bahwa dirinya mampu layak...