Brak, Sa Iijun membuka pintu dan menyerbu masuk. Dia masih mengenakan seragam tempurnya dengan rambut yang berlumuran darah.
Mata cokelat Sa Iijun dengan cepat mengamati ruangan dan menemukan Doyoung. Sepasang mata berkelopak ganda yang samar itu melengkung membentuk bulan sabit diikuti sudut matanya yang terkulai ke bawah. Itu adalah senyuman mata yang sangat disukai oleh para penggemarnya.
"Ah, ini..."
Wajah Iijun yang tadinya menunjukkan ekspresi bahagia setelah menemukan yang sangat dicarinya seketika berubah menjadi dingin. Di sana, dia menemukan Doyoung duduk di seberang Kangjun.
"Kenapa kau bersama pria ini?"
"Ya?"
Bingung, Doyoung menyuarakan keheranannya pada pertanyaan yang begitu tiba-tiba. Dia mencoba menatap pria tinggi itu dari posisi duduknya namun lehernya mulai terasa sakit dan kaku.
Bukankah mereka saudara kandung?
Sa Iijun menatap Kangjun dengan sengit seolah-olah dia tidak berniat menyembunyikan rasa permusuhannya.
Terdengar suara 'klik' saat angin berhembus keluar, dia(DY) menoleh ke lain sisi dan melihat Sa Kangjun mengembangkan senyuman yang sama.
Doyoung melihat kedua sisi. Tampaknya, hanya dia satu-satunya yang terlihat gelisah dan terjebak di tengah-tengah mereka. Jelas bahwa hubungan kedua bersaudara itu seharusnya tidak terlalu dekat.
Suara frustasi Sa Iijun kemudian terdengar seakan itu tidak adil.
"Bagaimana ini bisa terjadi?"
Apa kau sedang bertanya padaku?
Doyoung berbalik dan melihat Sa Iijun. Mata cokelat itu menatap lurus ke arah Doyoung.
Ketika dia melihatnya lagi, matanya benar-benar jernih. Sa Iijun, yang sekali lagi sebagai wujud kebenaran dari hipotesis bahwa orang gila memiliki mata yang jernih, mengerucutkan bibirnya dan mulai berbicara omong kosong dengan nada memohon.
"Kau Guide-ku."
"......siapa? Aku?"
Iijun tampak terluka melihat reaksi Doyoung.
"Tentu saja. Kenapa kau pura-pura tidak tahu?”
"Aku minta maaf, tapi... aku bukan."
“Lalu kenapa kau di sini?”
Sa Iijun dipenuhi keyakinan yang tak dapat dijelaskan seakan pikirannya tidak mungkin salah. Tidak ada yang lebih berbahaya dari rasa percaya diri yang gila sepertinya.
Tiba-tiba, dia teringat dia memasukkan kartu nama yang baru dia terima ke dalam dompetnya. Dia mengeluarkan kartu itu dan menyerahkannya padanya, Iijun pun mengambilnya tanpa tahu apa itu dan melihatnya dengan mata berbinar.
"Kepala... Joo Doyoung? Departemen Hubungan Masyarakat?"
Mata yang tampak penuh antisipasi segera berganti menjadi kebingungan. Kangjun memarahi dengan suara dingin.
“Itu bukan urusanmu, jadi silahkan pergi.”
“Apa yang kalian berdua lakukan?”
“Kami sedang mendiskusikan artikel.”
"Artikel? Artikel apa?”
"Artikel yang ditulis oleh Kepala Joo."
“Kepala Joo menulis artikel? Kenapa?"
“Seperti ucapanmu tentu karena dia adalah kepalanya*. Berhenti bertanya dan keluarlah.”
*t/n: Kepala Departemen Hubungan Masyarakat.
KAMU SEDANG MEMBACA
[𝐵𝐿] ꜱɪᴇʀʀᴀ ᴛᴏ ᴊᴜʟɪᴇᴛ
Fantastik[Novel Terjemahan] Tags: Esper, Guide, Mature(19+). Judul: 시에라 투 줄리엣 Author: Satin (사틴) Sinopsis: Era bergolak di mana monster bernama 'Creature' jatuh dari gate yang menghubungkan Bumi ke suatu tempat di alam semesta. Reporter Joo Doyoung diusir s...