Tapi ditengah ritualnya...
Wushhhhh
Sebuah serangan mengenai Raden Saskara, hingga membuat nya terpukul mundur kebelakang....
Seseorang juga lekas meraih kian Santang, dan membawanya mendekat kearah Rara Santang dan walangsungsang....orang itu menggunakan senjata Cakra miliknya untuk melepaskan ikatan gaib Rara Santang dan walangsungsang.
"Rayi surawisesa, Raka gagak ngampar... syukurlah kalian datang diwaktu yang tepat"-Walangsungsang
Surawisesa mengangguk...
Kian Santang yang semakin melemah, kini terjatuh... surawisesa terlebih dahulu menahannya.."Jagat dewa Batara Raka!"-surawisesa
"Rayi"-cemas kedua kakak kian Santang
"Raka, sebaiknya dirimu bantulah Raka gagak ngampar yang kini sedang bertarung dengan Raden Saskara...biarkan aku dan Rayi surawisesa yang menjaga Rayi kian Santang"Rara Santang
"Baiklah"-Walangsungsang....
"Apa yang kau lakukan terhadap adikku!"-ucap gagak ngampar yang menyerang habis habisan Raden Saskara
"Kau mengganggu ritualku, bedebah kau gagak ngampar!"-raden Saskara
"Rupanya kau ingin menumbalkan adikku? Bukankah kau telah menganggap jika rayiku adalah rayimu juga?"-tekan gagak ngampar
"Kami telah mempercayaimu, tapi nyatanya kau menghancurkan kepercayaan itu"-gagak ngampar
"Ku akan pastikan kau menyesali perbuatanmu..."-gagak ngampar menodongkan pedangnya
Raden Saskara awalnya hendak menyerang gagak ngampar namun walangsungsang datang dan langsung membekukan setengah tubuh Raden Saskara dengan pedangnya.
Walangsungsang menampar Raden Saskara...berusaha ia tahan emosi yang hendak meluap itu..
"Kau harus mempertanggung jawabkan atas perbuatan yang kau buat!"-Walangsungsang
"Untuk apa? Jika kalian saja tidak mempertanggung jawabkan hal itu"-raden Saskara
"Lebih baik kau ikut kami kepajajaran, disana kau akan diadili"-gagak ngampar
Raden Saskara tentu tidak terima dengan perkataan gagak ngampar, ia lekas melepaskan diri dan menyerang kedua putra Siliwangi.
Sringgg
Walangsungsang dan gagak ngampar sontak menghindari, hal itu dimanfaatkan oleh Raden Saskara untuk pergi melarikan diri.
"Mau kemana kau!"-ucap Walangsungsang yang hendak mengejar namun ditahan gagak ngampar.
"Tidak, tidak perlu kau kejar Rayi..."-gagak ngampar
"Tapi Raka, ia harus mempertanggung jawabkan itu semua"-Walangsungsang
"Aku tahu, tapi untuk sekarang kita harus kembali kepada yang lainnya, kita tidak akan bisa menangkapnya...kita harus mengatur strategi terlebih dulu"-gagak ngampar
Walangsungsang mendengus kesal, tapi ia tetap patuh kepada gagak ngampar.
"Mari kita kembali ke pada Rayi kita"-gagak ngampar yang berjalan terlebih dahulu dan disusul walangsungsang."Yunda sudah cukup"-ucap kian Santang, Rara Santang yang sedari tadi sedang menyalurkan hawa murninya kini berhenti...
"Apakah masih terasa sakit?"-tanya Rara Santang yang mendapat gelengan kian Santang.
KAMU SEDANG MEMBACA
RADEN KIAN SANTANG//Putra Dari Prabu Siliwangi (S2)
Historical Fiction(hiatus) Menceritakan seorang pangeran yang sudah di nyatakan tewas pada suatu pertarungan hebat dikala waktu... Tewasnya pangeran itu membuat para rakyat Pajajaran merasa sangat kehilangan... Pengorbanannya akan membuat namanya dikenang seluruh or...