EL: RKS 21

443 40 12
                                    

"rengganis"-sekar kumala.

"Darimana saja dirimu?"-rengganis

"Maaf aku terlambat, tadi ada sedikit hambatan"-sekar kumala. Rengganis mengangguk.

"Baiklah, sekarang katakan...informasi apa hang telah kau dapatkan?"-rengganis .

"Seperti yang kau tahu, raden saskara sudah berubah...jadi mungkin hal itu tidak akan menjadi ancaman bagi kita, lagi"-sekar kumala.

"Untuk persoalan tajur agung, dirinya sudah pergi melarikan diri sehabis dirinya bertarung dengan raden saskara"-sekar kumala.

"Apa kau tahu kemana dia pergi?"-rengganis

"Tentu saja tahu"-ucap sekar kumala dengan senyum smirknya.

__________________________________________

"Jangan bodoh kalian,mundur atau aku patahkan leher adik kalian ini"-prabu denandra.

"Lepaskan dia, jangan sampai kesabaranku habis!"-walangsungsang.

"Lepaskan? Hahahha, kau pikir semudah itu? Kalian harus menyerahkan separuh wilayah pajajaran padaku, barulah aku melepaskan kian santang"-prabu denandra. Kian santang menatap serius sang kakak, sambil menggeleng pelan. Dan kembali menatap prabu denandra yang sedang tersenyum miring kepada keduanya.

Kian santang lekas memberontak, hingga membuat tangannya tanpa sengaja mencakar lengan prabu denandra, kian santang pun terlepas darinya.

"Shh, kurang ajar kau"-prabu denandra.

Kian santang menatap telapak tangannya, dan nampak berpikir.

"Prajurit, cepat serang mereka!"-prabu denandra.

"Baik gusti"

"Rayi kita harus pergi dari sini"-ucap gagak ngampar yang lekas menarik keduanya.

"Jangan biarkan mereka lolos!"-prabu denandra.

"Raka, kemana kita akan melarikan diri...ini bukanlah jalan kepajajaran"-kian santang

"Nanti kita pikirkan, yang terpenting kita pergi saja terlebih dahulu...jangan sampai kita menjadi tahanan mereka, kita juga tidak mungkin lewat arah sebaliknya...mereka telah menutup jalannya"-gagak ngampar.

"Sebaiknya kita pergi kesana"-walangsungsang.

"Kau benar rayi"-gagak ngampar.

"rak-"ucapan kian santang terhenti kala mereka terjatuh kesebuah lubang yang sangat dalam disana.

"Ergh"-rintihan mereka kala mendarat didasar lubang.

"Astagfirullah"-kian santang

"Tubuhku serasa remuk"-gagak ngampar mengelus pelan lengannya yang terasa sakit.

"Kalian tidak apa?"-gagak ngampar.

"Kami baik baik saja raka, lalu bagaimana dengan dirimu?"-ucap walangsungsang setelah melirik kian santang.

"Aku juga baik"-gagak ngampar.

Dirinya lekas bangkit dan melihat kesekeliling mereka, gelap sekali..hanya ada sedikit penerangan dari atas.

Walangsungsang juga bangun dan membantu kian santang untuk bangun.

"Bagaimana bisa ada lubang ditengah tengah seperti ini?"-tanya kian santang

"Aku juga tidak tahu pasti rayi, tapi aku rasa ini adalah bagian dari jebakan mereka"-walangsungsang.

"Mereka benar benar sudah menyiapkan segalanya rupanya"-ucap gagak ngampar seraya memijat pelan pangkal hidungnya .

RADEN KIAN SANTANG//Putra Dari Prabu Siliwangi (S2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang