EL: RKS 13

526 49 13
                                    

Kian Santang kini sedang berada di wismanya...ia mengatakan jika ia ingin beristirahat, maka itu Rara Santang dan walangsungsang pun membiarkannya istirahat...tapi nyatanya ia tidak beristirahat.

Ia hanya butuh waktu sendiri, dikesunyian malam...menatap keluar jendela yang saat ini cuaca sedang hujan... dingin dari angin malam itu cukup menusuk.

Kian Santang melamun memikirkan hal yang tidak lain tentang keadaannya saat ini.

"Rupanya kau benar-benar membenciku , Raka"

"Apa salahku?"ucapnya

Kian Santang menghela nafas berat dan kembali kepada pandangannya yang memandang hujan di malam itu.

Seorang berjubah hitam yang memakai topeng kini mengintainya di balik pohon...kian Santang tidak menyadari hal itu.

"Itu karena kau tidak tahu apa yang telah Ayahandamu perbuat kepadaku, Rayi"-batin orang bertopeng itu

"Ayahandamu telah menghancurkan hidupku"

"Maka ia juga harus merasakan apa yang aku rasakan "

Kian Santang tiba tiba merasakan nyeri didadanya, "astaghfirullah hal adzim, lagi lagi dadaku sakit, apa yang terjadi"

"Rupanya ia belum menyadari kedatanganku...rasa sakit yang kau alami itu, akan muncul ketika ada kekuatan hitam yang berada disekitarmu"-ucap orang bertopeng...orang itu kemudian pergi meninggalkan tempat itu...

"Ya Allah, apa yang harus hamba lakukan sekarang...hamba benar benar bingung akan hal ini"-batin kian Santang, perlahan rasa sakit itu mulai menghilang...kian Santang yang memang merasa lelah kini memilih untuk beranjak tidur.



_________________________________________

Seorang menyusup kedalam sebuah istana dan kini berjalan mengendap-endap dilorong yang sunyi... mengendap-endap mencari sesuatu, hingga kini ia berhenti disuatu pintu...

Ia menoleh sana sini untuk memastikan sesuatu, ketuknya pelan pintu tersebut yang dimana pintu itu adalah pintu wisma milik seorang putri dari kerajaan tersebut.

Tok

Tok

Tok

Sontak membuat pemilik wisma itu membukakan pintunya, nampak kini seorang putri kerajaan yang tidak lain adalah nyimas Rara Santang.

"Siapa kau"-ucap Rara Santang tersentak kala melihat seorang penyusup kini berada dihadapannya

"Sst"-ucap penyusup itu membuat alis Rara Santang berkerut.

"Ini aku"-ucap penyusup itu seraya membuka penutup wajahnya

"Raden abyakta"-rara santang

"Apa yang kau lakukan disini?"-rara santang

"Maaf nyimas jika kedatanganku mengganggu waktu istirahatmu, tapi aku ingin memberitahukan sesuatu kepadamu"-raden abyakta

"Apa?"-rara Santang

"Ini mengenai Ayahanda, yang jelas kalian semua harus berhati-hati, Ayahandaku mungkin sudah tiada...tapi bukan berarti ia akan berhenti mengganggu kalian, ada satu orang terdekatnya yang akan datang membawa bencana besar untuk Pajajaran dan sekitarnya "-raden abyakta

"Ia licik nyimas...ia akan bertindak secara tersembunyi, kita tidak tahu apa yang ia lakukan sekarang...dan bisa saja ia bertindak sewaktu waktu kalian belum siap"-raden abyakta

"Dan dia telah menanamkan sesuatu ilmu kepada jantung Rayimu, Raden kian Santang...ilmu itulah yang akan menciptakan sebuah batu giok yang akan berubah menjadi batu giok hitam yang dapat membuat rayimu celaka"

RADEN KIAN SANTANG//Putra Dari Prabu Siliwangi (S2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang