"baiklah Ayahanda mengizinkan kalian untuk pergi"-??
"Terimakasih kasih Ayahanda"
"Tapi ingat, kau harus selalu bersama dengan yundamu"
"Dan dirimu, keponakanku... tetap lah bersama rayimu Rengganis"-Prabu Aghara
"Sendika uwak prabu"-nyimas Eleanor
"Tetapi bagaimana dengan Raka panglima Ayahanda?"-rengganis
"Biar Ayahanda yang memberitahunya untuk menyusul kalian, kalian bisa pergi terlebih dahulu, tapi hati hatilah dijalan...jika sesuatu terjadi beritahu kami disini"-Prabu Aghara
"Baiklah "
"Ayahanda juga ingin menitip salam kepada prabu Siliwangi"-ucap prabu Aghara diangguki keduanya...
_____________________________________
"Kenapa?"-tanya kian Santang
"Rayi, bagaimana kau akan mencari kitab itu...apa kau tahu akan keberadaan kitab itu?"-rara santang...kian Santang menggeleng
"Sudah, biarkan Raka yang mencari...kalian berdua tetaplah di istana"-ucap Walangsungsang Langsung berdiri
"Rayi Rara Santang, bagaimana ciri ciri kitab itu?"-Walangsungsang
"Aku tidak tahu pasti Raka, yang ku tahu, kitab itu akan bersinar jika seorang yang berhati mulia memegangnya "-rara santang
"Berhati mulia?, lalu bagaimana caranya aku mengenali jika itu adalah kitab Sasakala "-Walangsungsang
"Kitab itu biasanya berada disekitar bawah laut terdalam, Raka...kita tidak bisa gegabah untuk mengambil kitab itu, atau nyawa kita akan menjadi taruhannya"-rara santang
Walangsungsang terdiam, hanya helaan nafas berat yang terdengar... walangsungsang kembali duduk dan nampak menjadi serius.
"Bawah laut? Astaghfirullah hal adzim"-Walangsungsang
"Lalu bagaimana cara kita untuk mendapatkan kitab itu untuk menguasai mustika yang ada di tubuh Rayi kian Santang "-Walangsungsang
"Entahlah "-rara santang
"Yunda... apakah ada dampak lain dari mustika ini selain rasa sakit yang ku alami ketika aku merasa jikalau ada hawa gelap disekitarku?"-kian santang
Rara Santang terdiam, ia berpikir sejenak..
"Kurasa-"-rara santang
_________________________________________
Saat ini disuatu tempat asing yang tidak dapat didatangi oleh sembarangan orang.. terdapat dua sosok antara lain seorang guru dan muridnya.
"Bagaimana caranya agar aku dapat menyembuhkannya putraku kian Santang, resi guru"-siliwangi
"Mustika itu tidak bisa di cabut dari jantung putramu nanda prabu, tetapi mustika itu bisa dibuat menjadi jinak, dan akan patuh kepada putramu"-resi kuncung putih, kini dirinya sedang berdiri membelakangi Siliwangi
"Bagaimana caranya.."-siliwangi
"Dengan mempelajari isi dari buku Sasakala "-resi kuncung
"Kitab Sasakala, bukankah kitab itu berada didalam lautan? Dan juga bukan sembarang orang bisa mendapatkannya "-siliwangi
"Memang, akan tetapi kitab itu sekarang tidak ada disana..."-resi kuncung putih
"Lantas dimana keberadaan kitab itu"-siliwangi
"Kitab itu sekarang ada di tangan Raden Saskara"-resi kuncung putih
"Bukankah kitab itu hanya bisa dipelajari oleh orang orang tertentu? Bagaimana bisa Raden Saskara mendapatnya "-siliwangi
KAMU SEDANG MEMBACA
RADEN KIAN SANTANG//Putra Dari Prabu Siliwangi (S2)
Ficción histórica(hiatus) Menceritakan seorang pangeran yang sudah di nyatakan tewas pada suatu pertarungan hebat dikala waktu... Tewasnya pangeran itu membuat para rakyat Pajajaran merasa sangat kehilangan... Pengorbanannya akan membuat namanya dikenang seluruh or...