EL: RKS 28

739 45 14
                                    

Prabu denandra saat ini sedang berada didepan istana pajajaran, kesana kemari melemparkan jurusnya membuat beku tempat tersebut.

Pelaku hanya tersenyum jahat melihatnya, sebentar lagi dia akan membekukan seluruh kerajaan ini beserta akan berhasil membunuh orang orang didalamnya.

"Hentikan semua perbuatan ini!"-walangsungsang.

Mereka sudah tiba dipajajaran, tapi nampaknya mereka sedikit terlambat. Kini mereka harus bertarung ditengah tengah badai salju. Badai salju yang riuh tidak menggentarkan mereka semua, mereka hanya khawatir kepada orang orang yang tidak bisa bertahan pada dinginnya hawa ini.

"Jika aku mengatakan aku tidak ingin berhenti, memangnya kenapa?"-prabu denandra.

Sringgg

Prabu denandra lekas menangkis serangan yang datang kedirinya secara tiba tiba itu. Siapa yang melakukannya.

"Kau harus bertanggung jawab! Kau hampir menghilangkan nyawa orang yang ku sayang, hentikan perbuatan keji mu ini"-siliwangi. Dengan tatapan bak elang yang siap menerkam mangsanya kapanpun dia mau.

"Untuk apa? Bukankah seharusnya dia memang harus mati. Pangeran lemah"-prabu denandra.

"Kuat tidak di nilai oleh seberapa kuat ilmu yang dimiliki. Dia bertahan hidup juga sudah bisa disebut kuat. Memang jika kau sepertinya aku tidak yakin kau akan mampu hidup"-siliwangi.

"Ck, kau lihat saja sebentar lagi kau akan melihatnya mati ditanganku ditengah badai salju ini!"-prabu denandra.

"Itu tidak akan pernah terjadi, selagi kami berada didepannya"-ucap siliwangi yang kemudian menoleh kepada anak anaknya.

"Putra putriku kalian berempat, bantulah mereka. Biarkan ayahanda dan mereka yang menyelesaikan ini. Saudara kalian dan yang lain lebih membutuhkan kalian saat ini"-siliwangi.

"Baiklah ayahanda"-ucap keempatnya serentak, dan lekas pergi meninggalkan siliwangi dll.











oOo

"Rayi, untuk saat ini kita harus mencari keberadaan ibunda dan rayi kian santang"-gagak ngampar, saat ini mereka sedang berlari lari di lorong istana dan membuka satu persatu wisma.

"Para emban dan yang lain sudah diungsikan sementara, jadi kita harus mencari mereka berempat untuk saat ini"-ucap gagak ngampar

"Badai ini akan dengan cepat merambat keseluruh penjuru istana"-ucap gagak ngampar yang mendapat anggukan dari ketiganya.





"Dimana mereka berada, kita sudah berlari larian dan mencari, tapi tidak kunjung menemukan"-ucap surawisesa yang mulai kelelahan karena terus berlarian.

"Tempat jauh dari jangkauan badai ini, adalah ruang semedi milik ayahanda..mungkinkah mereka ada disana"-rara santang, jujur dia juga lelah karena berlarian.

"Apa yang dikatakan oleh rayi rara santang ada benarnya, kita sedikit sulit untuk menemukan mereka jika harus membuka satu persatu wisma di penjuru istana, bisa bisa istana sudah beku sebelum kita menemukan mereka."-walangsungsang

"Kalau begitu tunggu apa lagi, ayo! Jika lambat kita juga akan tertimbun es disini"-gagak ngampar, dia lekas berlari lagi dan meninggalkan adik adiknya..dan mereka bertiga juga lekas menyusul.
























~~~~~~~~~~~~~~



"Aku tidak bisa seperti ini terus, tenagaku juga akan habis jika aku membelah diri"-siliwangi.

RADEN KIAN SANTANG//Putra Dari Prabu Siliwangi (S2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang