EL: RKS 08

548 45 2
                                    

Terlihat banyak pasukan yang kini sedang berturunan di sekitaran tanah lapang... masing-masing kelompok pasukan membawa sebilah pedang di tangannya masing-masing.

Sementara pasukan lain ada juga yang membawa sebuah tameng dan panah.

Dua kerajaan yang dipimpin oleh seorang raja kini datang dengan menaiki kuda pribadi mereka.

Kerajaan kumpar putih, kerajaan kumpar putih dipimpin langsung oleh sang raja yaitu Prabu Aghara.

Sementara kerajaan satunya,
Yaitu kerajaan salakanegara, kerajaan salakanegara dipimpin langsung oleh sang raja Prabu Jaya raksa.

Dibelakang prabu Aghara, terdapat sang adik yang ikut turun kedalam peperangan...

Salah satu prajurit berlari ke pinggir area yang akan menjadi tempat bertarung itu...dan meniupkan trompet pertanda, perang dimulai.

"PRAJURIT SERANG!"-tegas Prabu Aghara setelah terdengar trompet itu dibunyikan.

"Prajurit, serang mereka!!"-prabu jaya raksa

Para prajurit yang mendapatkan perintah dari rajanya kini mereka lekas berlari dan saling menyerang.

Prabu Aghara juga lekas menarik tali kudanya untuk maju dalam bertempur.

Prabu jaya raksa juga lekas menarik tali kuda dan ikut bertempur dimedan perang.







"Aku akan menunggu waktunya tiba"-ucap seseorang yang bersembunyi diatas pohon...yang tidak lain adalah Raden Brawijaya

"Aku ingin-"

"Aku ingin kau menyebarkan racun racun mematikan untuk mereka, putraku"-ucapan prabu jaya raksa kembali teringat

"Buatlah mereka lumpuh, agar dapat membuka jalan kemenangan untuk kita"-prabu jaya raksa

"Maafkan aku Rengganis, hal ini terjadi karena dirimu...andai kau tidak menolak lamaranku, aku mungkin tidak akan senekat ini"-raden Brawijaya

"Jika aku tidak bisa memilikimu, maka orang lain juga tidak akan bisa...lebih baik kau mati bukan? Agar tidak ada yang bisa memiliki dirimu"

"Egois bagimu, tapi aku senang"-ucapnya tanpa ada rasa bersalah














________________________________________

Para golongan hitam muncul dan turut membantu pasukan salakanegara.

Nyi rompang, basinga, Dewi meduza, nyi kembang, nyi burak, Dewi samudera, Mahesa, Sadewa, patiraga, dll

Nyi rompang tertawa melihat peperangan itu...ia dengan sigap menghabisi pasukan pasukan kumpar putih dengan menggunakan tongkat saktinya.

Yang lain juga sama, hingga ditengah tengah usaha mereka, panglima, Rengganis dan Eleanor datang menghadang mereka semua...

"Kalian! Hadapi saja kami."-panglima

"Anak muda, apa kau ingin mencari mati?"-nyi rompang

"Tidak usah banyak bicara, hadapi kami!"-nyimas Eleanor

Tidak seimbang, tiga melawan sembilan orang? Jumlah yang tidak seimbang bukanlah alasan untuk mereka kalah...

Gentar? Tentu saja tidak, mereka bertiga hanya terkekeh...


Sringg
Sringg

Pertarungan dimulai, dilihat dari segi kekuatan...kekuatan mereka seimbang.

Nyimas Eleanor tampak santai menghadapi Dewi meduza, nyi burak dan nyi kembang, justru sebaliknya..mereka tidak menyangka kekuatan nyimas Eleanor begitu sakti.

RADEN KIAN SANTANG//Putra Dari Prabu Siliwangi (S2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang