-----
Saat itu hari Minggu pagi. Sekali lagi, aku terbangun di sebelah Chaeyoung. Tapi kali ini dia tertidur lelap.
Karena ketika aku bangun dia tidak menarikku kembali. Saya turun dan melihat semua orang sudah tertidur. Aku pergi ke dapur untuk mengambil secangkir air sampai aku merasakan sepasang tangan melingkari pinggangku dan menarikku ke dada yang keras.
Aku menoleh hanya untuk bertemu langsung dengan Chaeyoung yang tampak i. Tunggu...Seksi? Apa yang sedang terjadi padaku. "kenapa kamu bangun pagi-pagi sekali" ucapnya serak dengan suara tertidur membuatku merinding mendengarnya.
"t-tidak ada apa-apa" Aku mendorongnya menjauh dariku sambil berdeham. Aku berbalik dan melihatnya menyeringai saat aku memutar mataku ke arahnya dan kembali ke wastafel.
Aku mulai mencuci piring mengalihkan perhatianku dari rasa panas yang kurasakan di wajahku. Bibir mulai menyentuh leherku membuatku terkesiap dan menjatuhkan piring
Ciuman panas dan basah terbentuk di leherku saat dia berjalan ke bahuku, "ww-apa yang kamu lakukan?" Aku bertanya padanya sambil berbalik melihat ekspresi putus asa di wajahnya.
"baumu seperti stroberi jadi aku ingin tahu apakah kamu juga merasakannya" dia mengangkat bahu.
Aku memutar mataku ke arahnya dan melanjutkan mencuci piring lainnya. "Apakah aku lebih menyukaimu? dia menanyaiku. Aku mengabaikannya dan terus mencuci piring sambil berpikir dia akan meninggalkannya sendirian.
Dia meraih pinggangku, menarikku kembali ke dadanya yang keras dan mulai mencium di belakang telingaku, menemukan titik manisku saat erangan keluar dari bibirku.
Aku memutar mataku merasakan seringainya semakin lebar di kulitku.
Tiba-tiba sebuah pintu terbuka memperlihatkan Lisa yang mengantuk. Chaeyoung sepertinya tidak peduli dan terus memberikan ciuman di leher dan bahuku.
Aku mencoba mendorongnya menjauh tapi dia terlalu kuat untukku. Aku menoleh ke Lisa dan melihat seringai terbentuk di bibirnya. Aku mendorongnya menjauh. Aku sedikit lebih keras dan kali ini dia tidak melawan, dia hanya menarik diri sambil menyeringai ke arahku sambil menggigit bibirnya.
"Maaf mengganggu sesi bermesraan tapi aku tidak tahu" katanya sambil
menyeringai semakin lebar."kamu tidak mengganggu apa pun dan kami tidak pemah bermesraan" Aku memutar mataku menatap tajam ke arah Chaeyoung.
"Aku akan membiarkan kalian melanjutkan apa yang kalian lakukan" kata
Lisa masih nyengir sebelum pergi.
Chaeyoung dengan cepat berbalik untuk menatapku. "Aku akan membiarkannya kali ini" dia pergi setelah mengedipkan mata padaku.
"terserahlah" ucapku berbalik hingga akhirnya selesai mencuci piring. Setelah aku selesai aku pergi ke ruang tamu melihat Chaeyoung, Jiro dan Lisa duduk jadi aku duduk di sebelah mereka, oh iya guys, Lisa angkat bicara sambil nyengir.
"Oh tidak, apa yang akan dia katakan? pikirku. "Aku melihat Chaeyoung dan Je-" begitu aku tahu apa yang akan dia katakan, aku memasukkan stroberi ke dalam mulutnya.
"ini ada stroberi, enak banget." Aku tertawa canggung. Dia mengedipkan mata padaku sebelum menatap ke dalam jiwanya.
Jiro terlihat bingung tapi syukurlah dia tidak menanyakan hal itu. Tapi Chaeyoung, dia tertawa lalu menatapku penuh nafsu. Aku berdehem sebelum membuang muka dan memulai percakapan baru..
----
see you next chapter! bantu vote yaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Beg For Me, Baby. [END]
General Fiction"c-chaeyoung uugh~" kataku sambil dia memukulku. dia menghisap leherku sementara aku mengerang berantakan. "sialan." dia mengerang di telingaku. "milikmu, hanya milikku." "y-ya, aku milikmu sepenuhnya!" warn; smut content! ...