----Setelah sekolah
"Hai Lisa. Siap berangkat?" Aku bertanya pada Lisa saat dia menjawab. "Ya, aku siap. Jangan pergi!" Aku terkekeh saat dia pergi ke mobil. Chaeyoung dan Jiro sudah berada di dalam mobil jadi kami segera masuk dan pulang ke rumah.
Hari ini bukanlah hari yang buruk. Kami hanya mendapat beberapa pekerjaan rumah. Saat aku dan Lisa sedang berbicara, Chaeyoung menyela kami. "Hel Jennie, karena kita ada pekerjaan rumah hari ini, apakah kamu mau mengerjakannya bersama?" Kotoran. Apa yang harus saya katakan tidak? Aku tahu dia berencana melakukan sesuatu tapi aku tidak bisa bersikap kasar di depan adiknya. "Eh...ya, tentu saja." kataku dengan gugup. Dia mengabaikan jawabanku dan mulai menyeringai.
Aku punya firasat sesuatu yang buruk akan terjadi tapi aku mengabaikannya karena itu hanya pekerjaan rumah kan? Setidaknya itulah yang saya pikirkan. Kami tiba di rumah dan segera Chaeyoung menyeretku ke kamarnya. "Untuk apa itu?" "Ayo kita kerjakan pekerjaan rumah kita." Dia berkata.
Saya melihat ke bawah dan melihat dia memiliki tonjolan yang besar. Aku memukulnya saat dia mengerang kesakitan. "Bisakah kamu membantuku dengan itu?" Dia berkata cemberut. "TIDAK! HATI-HATI DENGAN DIRI SENDIRI!" Saya berteriak. Fakta bahwa aku masih punya kartu v-ku dan anak ini ingin aku membantunya adalah, tidak.
Aku keluar dari kamar dan masuk ke kamarku. Dan mulai mengerjakan
pekerjaan rumahku sendiri karena aku tidak ingin menyebabkan apa pun.Beberapa saat kemudian aku mendengar ketukan di pintu. "Masuk!" Pintu terbuka dan itu adalah Chaeyoung.
Dia mengingatkanku pada seekor serangga, dia terus menggangguku dan terus menempel padaku. "Apa sekarang?" "Bantu aku mengerjakan
pekerjaan rumah." Aku datang dan dia duduk di sebelahku. Saya mulai
menjelaskan pekerjaan rumah sementara dia mendengarkan saya. Aku segera merasakan sebuah tangan di pahaku."Lagi?"..
--------
see you next chapter! jangan lupa di vote ya!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Beg For Me, Baby. [END]
Ficción General"c-chaeyoung uugh~" kataku sambil dia memukulku. dia menghisap leherku sementara aku mengerang berantakan. "sialan." dia mengerang di telingaku. "milikmu, hanya milikku." "y-ya, aku milikmu sepenuhnya!" warn; smut content! ...