12. pesan mama

118 21 5
                                    

Alangkah baiknya sebelum membaca kalian follow akun ini!

Happy reading

Di penghujung acara resepsi, Livy bercengkrama dengan ketiga teman-temannya sebelum ketiga teman-temannya pamit dari acara resepsi pernikahan Raga dan Livy.

"Pokoknya, apapun yang terjadi, gue mohon kalian tetap rahasiakan pernikahan gue. Gue gak mau semua orang apalagi anak-anak sekolah tau soal ini!" pesan Livy kepada teman-temannya.

"Siap, bestie. Kecil itu mah!" ujar Rasi mewakili.

Livy mengangguk, ia percaya teman-temannya tidak akan mengkhianatinya. "By the way, setelah ini kalian langsung pulang ke Jakarta atau nginap?" tanya Livy.

"Kita udah booking hotel yang deket-deket sini, jadi pulangnya besok." jelas Cherly.

"Iya, demi lo kita izin dua hari." sambung Alesha.

"Tapi nanti guru-guru apa gak curiga? Bisa-bisanya satu kelas yang izin delapan orang." ujar Livy.

"Nggak lah, guru-guru mana peduli murid izin atau nggak, yang penting mereka ngajar, dapat gaji, udah gitu aja." jelas Rasi.

"Emang bisa gitu ya?"

"Bisa lah, SMA Starlight gitu loh."

"Oh iya Liv, lancar-lancar ya buat malam ini." ujar Rasi disusul gelak tawanya dan kedua temannya yang lain.

"Jangan lupa link." sambung Cherly.

"Wkwkwk."

Livy menatap mereka bertiga dengan sinis, "ya siapa juga yang mau malam pertama. Gue aja gak cinta sama Raga." ujar Livy.

"Terus lo nanti ngapain dong?" tanya Alesha dengan polosnya.

"Nonton Doraemon." balas Livy dengan ketus.

🍉🍉🍉

Di sisi lain, Raga dan ketiga temannya itu sedang duduk santai sambil mengobrol. Yang pasti mereka bukan membicarakan mata pelajaran, tetapi membicarakan hal yang sangat-sangat tidak penting.

"Oi Ga, gimana dengan perjanjian kita? Mau lo lanjutin tantangan itu atau lo ngaku kalah?" tanya Javier selaku pemberi tantangan. "Secara kan lo nikah sama Livy."

Raga terdiam sejenak, matanya melihat ke arah Livy yang terlihat asik mengobrol dengan teman-temannya. "Gue lanjutin."

"Yakin lo?" Teo merasa tidak yakin.

"Gue yang nggak yakin lo gak jatuh cinta sama Livy!" ujar Virgo.

"Kalaupun nanti gue kalah, gue juga bakal ngaku kalah dan menerima konsekuensinya. Yang penting, gue tetap ingin lanjutin tantangan itu." ujar Raga optimis.

"Gue suka nih yang optimis kayak Raga." ujar Javier.

"Gue takut, kalo suatu saat lo nyakitin Livy, Ga." ujar Virgo.

Raga tersenyum tipis, "dan itu nggak bakal terjadi."

"Nyesel tanggung sendiri!" ujar Teo.

Unexpected LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang