16

121 17 0
                                    

Happy reading

Pagi hari, semangat lagi, sekolah lagi. Itulah yang rutinitas harian Livy setiap Senin sampai Sabtu. Sedari pagi, Livy sudah menyiapkan sarapan pagi untuknya dan Raga, suaminya. Livy melirik Raga yang menuruni tangga, menuju ruang makan. Tangan Raga sibuk mengotak-atik dasinya.

"Kenapa sih lo?" tanya Livy.

Raga melirik Livy, "bantu gue pakai dasi plis!" ujar Raga.

Livy menghela nafas, "perasaan tiap hari bisa, tumben hari ini nggak bisa Makai sendiri." cibir Livy.

"Nggak tau, tumben susah nih dasi." kata Raga beralasan.

Akhirnya, mau tak mau, Livy pun berusaha membantu Raga memasangkan dasinya. Ia begitu telaten memasangkan dasi Raga.

Tinggi badan Livy adalah se dagu Raga. Raga memanfaatkan tinggi badan Livy yang lebih pendek daripada dirinya. Ia mendekatkan bibirnya hingga menyentuh dahi Livy. Alhasil, terjadilah kecupan singkat antara keduanya.

Livy terkejut mendapati kecupan tiba-tiba. Ia pun mendongak, "Raga apaan sih lo," ujar Livy kesal.

Raga malah tersenyum. "Ya emang kenapa? Kan udah sah. Atau mau lebih?" goda Raga.

Livy berdecak, "apa? Mau apa lo? Gue tabok pake centong mau?" ujar Livy mengambil centong nasi hendak memukulkannya kepada Raga.

"Bercanda, sayang." ujar Raga dengan lembut.

"Udah lah, Ga. Mending lo sekarang makan!" cetus Livy. Sebenarnya Livy berkata demikian karena ia sedang menahan diri untuk tidak salah tingkah di depan Raga. Ya kali!

🐥🐥🐥

Raga dan Livy berangkat ke sekolah bersama, dengan menggunakan mobil. Saat mereka sampai di parkiran sekolah, dan turun dari mobil, mereka menjadi pusat perhatian, meskipun itu sudah terbiasa bagi keduanya. Kebanyakan dari mereka, menganggap Raga dan Livy adalah pasangan kekasih.

"Raga, Livy!" pagi-pagi sudah terdengar suara nyaring dari seorang guru perempuan yang tak lain tak bukan adalah Miss Rini, guru killer SMA Starlight.

"Mampus, hari ini kan jadwal piketnya Miss Rini!" bisik Raga kepada Livy.

Miss Rini datang menghampiri Raga dan juga Livy.

Livy menelan ludahnya, ia berpikir ia akan di hukum karena membolos kemarin. "Ada apa ya Bu?" tanya Livy gugup.

Miss Rini menghela nafas sebelum berbicara, "Livy, Raga, sebentar lagi bakal ada event besar di SMA Starlight. Nah, kebetulan panitia pelaksananya adalah OSIS SMA Starlight."

Livy menghela nafas, huft, dikiranya ia akan dihukum karena perilakunya kemarin. Ternyata bukan.

"Acara apa ya Miss , kalau boleh tau?" tanya Raga.

"Pake nanya, acara olahraga antar sekolah. Kamu lupa, kalau kamu juga mewakili lomba basket?" ujar Miss Rini.

"Oh iya Miss."

"Nah, kalian berdua di tugaskan untuk ikut serta dalam opening ceremony acara, Highschool sports competitions yang akan diadakan Minggu depan." ujar Miss Rini.

Unexpected LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang