Kemilau Hujan Di Hati Anandita (END)

Kecelakaan

Pernikahan bisnis. Ia telah menjadi korban dari permainan mereka, ia disetir oleh seluruh keluarganya untuk menikahi pria brengsek bertopeng manis itu, setelah apa yang dilakukannya pada Ezra, mantan kekasihnya.

Membuatnya kecelakaan, ya... Dialah iblis yang bersembunyi dibalik sosoknya yang terlihat keren dan dermawan itu. Philips bahkan berencana untuk merebut hak waris yang tadinya akan diserahkan pada Ezra. Dia menghalalkan segala macam cara untuk merebut itu semua.

Anehnya itu juga dengan persetujuan ayah kandung Ezra sendiri. Ezra benar-benar seperti anak rusa polos yang berdiri diantara banyak serigala didalam rumahnya yang bersiap memangsanya kapanpun.

Masalahnya adalah properti dan seluruh aset perusahaan akan diberikan kepada si pewaris. Para bibi maupun paman pun banyak yang tidak terima dengan kejomplangan ini.

William yang mengatur, dia akan membagi 10 persen saja harta kekayaan perusahaan kepada yang lainnya kecuali keluarga inti 15 persen dan 75 persen kepada cucunya yang terpilih, yang diberikan keistimewaan besar dari William.

Dikarenakan bentuk apresiasi William kepada Ezra yang membangun perusahaan sejak awal hingga sebelum dirinya kecelakaan, perusahaan itu kini maju, dan jasa Ezra tak mungkin William lupakan begitu saja.

Alesha pun tahu bagaimana kakek William sangat mencintai cucunya itu tapi malah justru dianggap musuh oleh seluruh orang dirumah itu.

Kecepatan tembus 180km/jam dijalanan lurus itu. Alesha tak sadar kalau ada mobil polisi mengikutinya. Ia menyadari hal itu dan langsung menurunkan kecepatan mobilnya meski masih terus ngebut.

"Cih... Aku harus menghindari mereka. " ujar Alesha langsung berbelok ke kiri, menuju jalanan yang lebih ramai...

Ia belokkan lagi ke kanan berharap dirinya bisa tidak terkejar lagi dari mereka namun tiba-tiba saja Alesha kaget saat melihat ada orang menyeberang ternyata itu adalah Ditha. Ditha berteriak menutup matanya, Alesha banting setir dan mobil menabrak pohon.

Mobil remuk dan Alesha terjepit dibadan mobil. Ia tak sadarkan diri dalam keadaan penuh darah dikepala dan tangannya, diatas setirnya.

Ditha berteriak meminta tolong... Kebetulan polisi juga sudah muncul keluar dari mobilnya dan berniat untuk membantu. Tapi sebelum itu, Ditha keburu menyadari kalau wanita dikursi setir itu ternyata adalah Alesha...

"Ya Allah.... Mbak Alesha!"
Beberapa saat kemudian di rumah sakit. Ditha masih menunggu Alesha yang kini dirawat.

Didalam ruang UGD, menjalani tahap operasi, ia kritis. Pihak dari keluarganya juga sudah ditelepon untuk datang.

Selagi menunggu Ditha merasa sangat cemas. Ini pertama kalinya ia melihat kecelakaan terjadi tepat didepan mata kepalanya sendiri.

"Tuan Ezra mesti tahu soal ini... Aku harus telepon dia. Eh tapi... " mendadak niatnya luruh.

"Kan dia benci banget sama mbak Alesha... Kenapa juga aku kasih tahu dia ya... Nanti kalo dia malah marahin aku gimana? " tanya Ditha bingung.

Mendadak muncul beberapa suster keluar dari ruang rawat igd.

"Suster.. Bagaimana keadaan nona Alesha?" tanya Ditha. "Dokter sedang mengupayakan yang terbaik untuk saudari anda... Diharapkan kesabarannya ya untuk menunggu. Pasien akan dilakukan operasi setelah ini. Tapi sayangnya sesuatu terjadi dengan matanya. Ia berkemungkinan tidak bisa melihat. Kami akan mengupayakan hasil yang optimal. Saya permisi." ujarnya pamit pergi meninggalkannya.

Ditha masih tidak percaya dengan yang didengarnya barusan. Maksudnya ia berkemungkinan untuk... Buta? Sangat tidak disangka... Bagaimana mungkin...
Ditha memutuskan untuk mengechat Ezra. "Halo tuan..."