Chapter 11

1.3K 142 6
                                    


Jennie mengantarnya pulang setelah makan es krim. Dia harus menghadiri pertemuan dengan orang tuanya dan Lisa baik-baik saja karena dia merasa seperti berada di awan. Dia mengirim pesan kepada Jisoo dan sepupunya beberapa jam yang lalu tentang promosinya. Lisa sangat senang sekali.

Dan ketika dia memasuki apartemennya, dia tersentak kaget saat sebuah tubuh tiba-tiba menabraknya, memeluknya erat-erat. Namun, dia tidak takut, karena dia segera mengenali orang itu.

"Congratulation Li !!"

Lisa tertawa, memeluk sepupunya,

"Thank you Rosie." Dia menarik diri sambil tersenyum lebar, "Apa yang kamu lakukan ahir-akhir ini? Kukira kau tidak akan berkunjung sampai waktu liburan tiba?" Rosé melangkah mundur sambil tersenyum dengan senyum gembira yang selalu ia tunjukkan untuk sepupu kesayangannya. Dia selalu menjadi salah satu pendukung terbaik Lisa.

"Aku sebenarnya mendarat kemarin dan bermaksud memberi kejutan untukmu di akhir pekan, namun setelah menerima pesan darimu, aku harus memberi tahu mu bahwa aku ada di sini." Dia memekik dengan penuh semangat dan melompat, bertepuk tangan seperti anak kecil yang lucu, "I'm so damn happy for you!"

"Terima kasih Rosie. Sangat berarti memiliki mu di sini sekarang." Lisa berkata, menjatuhkan kuncinya dan melepas sepatunya sebelum masuk dan memeluknya lagi. Hari itu terus menjadi lebih baik dan lebih baik lagi.

"Aku senang bisa kembali untuk merayakannya bersama mu." Rosé berkata, menarik diri dan menjatuhkan diri di sofa, menepuk-nepuk tempat kosong di sampingnya, "aku juga memesan beberapa makanan jadi seharusnya sudah dalam perjalanan."

"Makanan untuk kita atau hanya untukmu?" Lisa menggoda orang yang duduk di sampingnya. Rosé memutar bola matanya. Sepupunya itu cantik sekali. Wajahnya ramah dan matanya berbentuk seperti kacang almond dengan senyum yang indah dan gigi yang lurus.

"Ngomong-ngomong," Rosé menyeret, "Jadi selain berita tentang promosi mu, berita apa lagi yang baru?" Dia bertanya, mengambil gelas-gelas anggur yang dia siapkan di atas meja kopi lalu menyerahkannya kepada Lisa.

"Tidak banyak." Lisa menjawab, mengambil gelasnya dan meneguknya sekali. Ia mengingat kembali kejadian di bulan lalu dan ada satu orang yang paling menonjol, "Yah, aku mendapatkan teman baru." Rosé menggoyangkan alisnya,

"Seorang teman baru huh? Teman seperti apa?" Lisa memutar bola matanya, menyenggol lututnya,

"Hanya seorang teman." Pernyataan itu merupakan pengingat yang menjengkelkan. Rosé menghela napas dan menyesap anggurnya,

"Payah." Dia bergumam. Lisa tertawa,

"Kau akan menyukainya. Dia sebenarnya adalah alasan kenapa aku akhirnya dipromosikan di tempat kerjaku. Dan umm.." Dengan tangannya yang bebas, ia mengusap bagian belakang lehernya dengan canggung dan menghindari tatapan Rosé yang penuh tanya.

"Dan?"

Lisa berdeham dan menggumamkan kalimat tersebut dengan wajahnya yang hampir masuk ke dalam gelas wine. Suaranya bergema di dalam gelas itu sendiri, "Dia yang memiliki seluruh properti dijalan itu. Jadi..."

Rosé tersentak, "Tidak mungkin!! Apa kau sudah mendapatkan seorang sugar mommy?"

Lisa tersedak anggurnya dan menyebabkan dia batuk-batuk saat meletakkan gelasnya di atas meja.

"Rosé!!"

Rosé melambaikan tangan, menyandarkan punggungnya di bantal, terlihat sangat santai saat dia mengangguk, terlihat seperti dia memiliki semua jawabannya, "Tidak heran kau memiliki pakaian renang Chanel. Dan setelan Celine yang keren!"

Lady And The Lady Tramp (JENLISA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang